Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Pengertian Ibadah dalam Islam dan Syarat untuk Diterima
15 Mei 2023 15:59 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pengertian ibadah secara etimologi adalah taat, tunduk, patuh, merendahkan diri dan hina. Setiap umat melakukan ibadah sebagai bentuk penghambaan kepada Sang Pencipta.
ADVERTISEMENT
Nah, dalam Islam sendiri, seperti apa makna ibadah? Pastinya, ibadah bukan sekadar ritual, melainkan tujuan penciptaan manusia. Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Memahami Makna Ibadah dalam Islam
Dalam buku Fiqh Ibadah yang ditulis Zaenal Abidin, dijelaskan bahwa pengertian ibadah berarti penghambaan diri yang sepenuh-penuhnya untuk mencapai keridhoan Allah dan mengharap pahala-Nya di akhirat.
Ibadah inilah yang menjadi tujuan penciptaan manusia. Hal tersebut sebagaimana firman Allah Swt dalam surat Adz-Dzaariyaat.
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (Q.S Adz-Dzaariyaat 51:56)
Allah Swt. menjelaskan bahwa hikmah penciptaan jin dan manusia adalah agar mereka melaksanakan ibadah hanya kepada Allah Swt. Bukan karena Allah Swt butuh ibadah manusia, melainkan karena manusialah yang membutuhkan-Nya.
ADVERTISEMENT
Ibadah itu tidak selalu ritual yang kita sudah khatam, seperti salat , zakat, atau puasa. Segenap tindakan Muslim yang dilakukan dengan mengharap ridha Allah sudah termasuk ibadah.
Tindakan yang sering dianggap sepele, seperti senyum kepada orang lain pun sudah termasuk ibadah. Beberapa sahabat pernah bertanya kepada Nabi Muhammad Saw tentang pahala salat puasa, dan sedekah.
Rasulullah Saw pun bersabda, “Seseorang Muslim yang menanam pohon atau tumbuhan lain, kemudian buahnya dimakan burung, orang atau binatang ternak, semua itu menjadi sedekah baginya”.
Jadi, apa pun tindakannya, selama bermanfaat dan diniatkan untuk Allah Swt, maka bernilai ibadah.
Landasan Ibadah
Sesungguhnya ibadah itu berlandaskan pada tiga pilar pokok, yakni hubb (cinta), khauf (takut), raja’ (harapan). Jadi, dalam setiap ibadah harus terdapat unsur-unsur tersebut, sebagaimana firman Allah Swt berikut ini:
ADVERTISEMENT
يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ
“Dia mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya.” (Al-Maidah 5: 54)
وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِّلَّهِ
“Adapun orang-orang yang beriman sangat besar cinta-nya kepada Allah.” (Al-Baqarah 2: 165)
إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا ۖ وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ
“Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) kebaikan dan mereka berdo’a kepada Kami dengan penuh harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada Kami.” (Al-Anbiya 21:90).
Dalam al-‘Ubuudiyyah oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, tahqiq Syaikh ‘Ali bin Hasan bin ‘Ali ‘Abdul Hamid al-Halaby al-Atsary dijelaskan bahwa:
“Siapa yang beribadah kepada Allah dengan rasa cinta saja, maka ia adalah zindiq, siapa yang beribadah kepada-Nya dengan raja’ saja, maka ia adalah murji’. Dan siapa yang beribadah kepada-Nya hanya dengan khauf, maka ia adalah haruriy. Barangsiapa yang beribadah kepada-Nya dengan hubb, khauf, dan raja’, maka ia adalah mukmin muwahhid.”
ADVERTISEMENT
Syarat Diterimanya Ibadah
Tentunya semua orang ingin ibadahanya diterima di sisi Allah Swt. Jika ingin ibadah diterima, maka lakukan berdasarkan Al-Quran dan As-Sunnah.
Ibadah yang tidak disyariatkan berarti bid’ah mardudah (bid’ah yang ditolak) sebagaimana sabda Rasulullah Saw.
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ.
“Barangsiapa yang beramal tanpa adanya tuntunan dari kami, maka amalan tersebut tertolak.”
Adapun syarat agar ibadah diterima ada dua, yakni:
Syarat yang pertama merupakan konsekuensi dari syahadat laa ilaaha illallaah, ibadah harus kepada Allah Swt saja. Sedangkan syarat kedua adalah konsekuensi dari syahadat Muhammad Rasulullah, karena wajibnya taat kepada perintah Rasulullah Saw.
ADVERTISEMENT
Nah, itulah penjelasan mengenai ibadah di dalam Islam. Semoga bermanfaat, ya!
(DEL)