Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pengertian Integrasi, Jenis, dan Contohnya
7 Juni 2023 17:13 WIB
·
waktu baca 6 menitDiperbarui 14 Agustus 2023 14:17 WIB
Tulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Integrasi adalah istilah yang memiliki banyak makna jika dilihat dari berbagai bidang kehidupan dan ilmu pengetahuan . Maka dari itu, perlu untuk memahami dengan baik pengertian integrasi.
ADVERTISEMENT
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI ), pengertian integrasi secara umum adalah pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat. Ini mempunyai makna lain lagi jika kita berbicara dalam bidang teknologi.
Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai integrasi secara umum. Simak penjelasannya berikut ini.
Ragam Pengertian Integrasi
Integrasi memiliki beberapa pengertian tergantung pada konteksnya. Integrasi adalah proses penggabungan atau penyatuan beberapa elemen atau komponen menjadi satu kesatuan yang utuh.
Dalam konteks yang lebih umum, integrasi mengacu pada penggabungan berbagai bagian, sistem, atau entitas yang berbeda menjadi satu entitas yang lebih besar atau komprehensif.
Dalam ilmu komputer, integrasi adalah penggabungan aktivitas, program, atau komponen perangkat keras yang berbeda ke dalam satu unit fungsional.
ADVERTISEMENT
Jenis dan Contoh Integrasi
Agar lebih memahami pengertian integrasi dari berbagai konteks, simak jenis dan contoh integrasi berikut ini:
1. Integrasi Ekonomi
Integrasi ekonomi mengacu pada penggabungan ekonomi beberapa negara atau wilayah ke dalam satu kesatuan ekonomi yang lebih besar.
Ini melibatkan penghapusan hambatan perdagangan seperti tarif, kuota, dan regulasi, serta penyatuan kebijakan ekonomi, mata uang, dan pasar. Contoh integrasi ekonomi adalah Uni Eropa.
2. Integrasi Sistem Informasi
Integrasi sistem informasi melibatkan penggabungan beberapa sistem informasi yang berbeda menjadi satu sistem yang terintegrasi.
Hal ini memungkinkan pertukaran data dan informasi yang efisien antara sistem-sistem tersebut, sehingga meningkatkan koordinasi dan produktivitas.
Contoh integrasi sistem informasi adalah penggabungan sistem manajemen pelanggan, sistem manajemen persediaan, dan sistem keuangan dalam suatu perusahaan.
ADVERTISEMENT
3. Integrasi Sosial
Integrasi sosial adalah proses penggabungan dan penerimaan kelompok atau individu yang berbeda ke dalam masyarakat yang lebih besar.
Ini melibatkan adopsi nilai-nilai, norma, dan praktik yang ada dalam masyarakat tuan rumah, sehingga mempromosikan inklusi, kesetaraan, dan harmoni sosial.
Contoh integrasi sosial adalah integrasi imigran ke dalam masyarakat yang mereka tuju.
4. Integrasi Ilmiah
Integrasi ilmiah melibatkan penggabungan pengetahuan dan metode dari berbagai disiplin ilmu untuk memahami fenomena atau memecahkan masalah yang kompleks.
Ini melibatkan kolaborasi antara para ilmuwan dari berbagai bidang dan penggunaan pendekatan lintas disiplin. Contoh integrasi ilmiah adalah bioinformatika yang menggabungkan biologi dan teknologi informasi.
5. Integrasi Budaya
Integrasi budaya adalah proses penyatuan budaya, tradisi, dan praktik dari kelompok-kelompok yang berbeda menjadi satu kesatuan yang harmonis.
ADVERTISEMENT
Hal ini melibatkan dialog, saling pengertian, dan penghargaan terhadap keberagaman budaya. Contoh integrasi budaya adalah perayaan festival multikultural yang menggabungkan tradisi dari berbagai kelompok etnis.
Contoh Integrasi
Contoh integrasi bisa dilihat dari jenis integrasi yang ada, misalnya contoh integrasi budaya yang terjadi di Indonesia berupa budaya Tionghoa yang juga dirayakan oleh masyarakat non-Tionghoa.
Sejak pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, warga Tionghoa bisa merayakan Imlek dengan leluasa dan Imlek ditetapkan sebagai hari libur nasional.
Sejak saat itu, yang merayakan Imlek bukan hanya Tionghoa, tapi beberapa warga non-Tionghoa juga ikut merayakan Imlek sebagai bagian untuk menghargai mereka yang merayakannya.
Contoh lainnya dapat dilihat dari jenis integrasi sosial, yaitu Indonesia yang terdiri dari bermacam-macam suku mengintegrasikan dirinya dengan melihat fungsi dari masing-masing suku yang ada.
ADVERTISEMENT
Misalnya, suku Bugis yang suka melaut difungsikan sebagai penyedia hasil-hasil laut, sedangkan suku Minang yang pandai berdagang difungsikan sebagai penjual dari hasil-hasil laut tersebut. Dengan demikian, akan tercipta sebuah integrasi dalam masyarakat antarsuku.
Proses Integrasi
Integrasi merupakan suatu proses yang terjadi secara bertahap. Proses ini dapat bermula dari keinginan berbagai pihak yang timbul karena kesadaran mereka atas kepentingan yang sama.
Dikutip dari Super Complete SMP/MTs 7, 8, 9 oleh Elis Khoerunnisa, dkk., (2020: 454), adapun proses integrasi umumnya terbagi menjadi dua macam, yaitu asimilasi dan akulturasi. Berikut penjelasannya:
1. Asimilasi
Asimilasi adalah proses peleburan dua unsur budaya atau lebih sehingga membentuk satu kebudayaan baru yang berbeda dengan kebudayaan asli.
Asimilasi ditandai dengan adanya usaha-usaha untuk mengurangi perbedaan-perbedaan yang ada di antara individu atau kelompok dalam masyarakat.
ADVERTISEMENT
Dalam proses ini, setiap individu dalam masyarakat berusaha untuk menjunjung tinggi kesatuan tindakan, sikap, dan proses-proses lainnya dengan memperhatikan kepentingan dan tujuan bersama.
Setiap anggota kelompok dan masyarakat tidak lagi membedakan dirinya dengan anggota yang lainnya. Batas-batas di antara mereka akan hilang dan lebur menjadi satu kesatuan.
2. Akulturasi
Akulturasi adalah proses sosial yang terjadi apabila kelompok sosial dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada kebudayaan asing yang berbeda.
Proses sosial ini akan berlangsung hingga unsur kebudayaan asing tersebut diterima masyarakat dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri. Namun, akulturasi umumnya berlangsung tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan itu sendiri.
Dengan demikian, dapat disimpulkan akulturasi merupakan proses perubahan yang ditandai dengan terjadinya penyatuan dua kebudayaan yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Penyatuan tersebut menyebabkan kebudayaan yang satu hampir menyerupai kebudayaan yang lain. Namun, masing-masing kebudayaan masih mempertahankan ciri khasnya.
Faktor Pendorong Integrasi
Integrasi dapat dicapai karena adanya berbagai faktor yang mendorong proses tersebut. Dirangkum dari Sosiologi untuk SMA dan MA Kelas XI Jilid 2 oleh Kun Maryati dan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) oleh Imam Musbikin, adapun faktor-faktor pendorong integrasi, yaitu:
1. Rasa Toleransi
Adanya toleransi terhadap kelompok-kelompok manusia dengan kebudayaan yang berbeda. Toleransi yang mendorong terjadinya komunikasi efektif antara kebudayaan yang berbeda tersebut akan mendorong terciptanya integrasi di antara mereka.
2. Sikap Saling Menghargai
Sikap saling menghargai orang lain dengan kebudayaannya juga menjadi faktor yang mendukung tercapainya integrasi. Jika tiap pihak mengakui kelemahan dan kelebihan kebudayaan masing-masing, tiap anggota masyarakat pendukung suatu kebudayaan akan mudah bersatu.
ADVERTISEMENT
3. Sikap Terbuka dari Golongan yang Berkuasa dalam Masyarakat
Adanya sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat. Hal ini dapat diwujudkan jika penguasa memberikan kesempatan yang sama kepada golongan minoritas untuk memperoleh hak-hak yang sama dengan golongan mayoritas.
4. Kesempatan yang Seimbang dalam Ekonomi
Kesempatan yang seimbang dalam ekonomi bagi berbagai golongan masyarakat dengan latar belakang kebudayaan berbeda dapat mempercepat proses integrasi.
Dalam sistem ekonomi yang demikian, setiap individu mendapat kesempatan sama untuk mencapai kedudukan tertentu atas dasar kemampuan dan jasa-jasanya.
5. Perkawinan Campuran
Perkawinan campuran antara dua pendukung kebudayaan yang berbeda dapat mendorong terciptanya integrasi. Dalam sistem sosial masyarakat Indonesia yang berpandangan bahwa perkawinan merupakan penyatuan dua keluarga, integrasi sangat mungkin terjadi.
6. Adanya Musuh Bersama dari Luar
Adanya musuh bersama dari luar cenderung memperkuat kesatuan masyarakat atau kelompok yang mengalami ancaman musuh tersebut.
ADVERTISEMENT
Dengan kondisi demikian, berbagai kelompok yang berbeda dalam masyarakat tersebut akan melepaskan perbedaannya dan bersama-sama menghadapi musuh mereka.
7. Penggunaan Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu bangsa. Jika melihat sejarah, hal ini telah dikumandangkan sejak digelorakan Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 yang berbunyi "Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuaan Bahasa Indonesia".
Dengan semangat para pemuda tersebut, maka disepakati bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu tanpa memandang perbedaan di dalamnya.
Itulah penjelasan mengenai integrasi. Intinya, integrasi pada dasarnya adalah upaya untuk menggabungkan dan menyatukan elemen yang berbeda menjadi satu kesatuan yang lebih besar dan komprehensif.
(SAI & SFR)