Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Konten dari Pengguna
Pengertian Israf dalam Al Quran, Bahaya, dan Contoh Perilakunya
18 Oktober 2023 22:58 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pengertian "israf" dalam Islam mengandung konotasi negatif, yakni merujuk pada sifat boros dan berlebih-lebihan dalam mengonsumsi atau membelanjakan sesuatu, lalu berujung dengan mubadzir.
ADVERTISEMENT
Islam mengajarkan untuk hidup sederhana dan tidak berlebih-lebihan, karena hidup berlebih-lebihan termasuk ke dalam sifat setan. Rasullah SAW pun tidak menyukai seseorang yang memiliki sifat israf. Berdasarkan hadis, Rasulullah SAW bersabda, "Binasalah orang-orang yang melampaui batas (berlebihan)" - HR.Muslim.
Artikel ini akan membahas pengertian israf dalam Al-Quran, bahayanya, serta memberikan beberapa contoh konkret tentang bagaimana israf dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari.
Pengertian Israf
Pengertian israf dalam Al-Quran ditemukan di berbagai ayat yang menyoroti pentingnya menjaga keseimbangan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk konsumsi makanan, minuman, dan sumber daya alam.
Salah satu ayat yang paling sering dikutip mengenai israf adalah ayat Al-Quran Surah Al-A'raf (7:31), yang berbunyi:
“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di Setiap (memasuki) mesjid, Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”
ADVERTISEMENT
Ayat ini menggarisbawahi larangan berlebihan dalam makanan dan minuman, yang merupakan bentuk israf. Israf dalam konteks ini merujuk pada perilaku berlebihan yang melebihi kebutuhan dasar dan mencerminkan ketidaktundukan terhadap kebijakan konsumsi yang bijak.
Selain itu, dalam Surah Al-An'am (6:141), israf juga ditegaskan sebagai perilaku yang bertentangan dengan prinsip keadilan. Ayat ini menyatakan:
"Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan."
ADVERTISEMENT
Pada intinya, Al Quran menekankan bahwa israf adalah perilaku yang merugikan dan harus dihindari.
Bahaya Israf
Israf dapat memiliki berbagai dampak negatif, termasuk yang bersifat sosial, ekonomi, dan lingkungan. Beberapa bahaya israf yang mencolok meliputi:
1. Pemborosan Sumber Daya
Israf mengakibatkan pemborosan sumber daya alam, termasuk air, energi, dan tanah. Ini dapat menyebabkan kekurangan sumber daya bagi generasi mendatang.
2. Ketidakseimbangan Sosial
Israf dalam konsumsi makanan dan barang-barang lainnya dapat menciptakan ketidakseimbangan sosial. Ketika sebagian orang membuang-buang sumber daya, sementara yang lain menderita kekurangan, ini dapat mengancam kedamaian dan stabilitas sosial.
3. Penghamburan Keuangan
Israf dalam pengeluaran dan konsumsi dapat menghamburkan keuangan pribadi dan keluarga. Ini dapat menyebabkan masalah finansial dan utang yang berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
4. Kerusakan Lingkungan
Israf dapat merusak lingkungan alam. Contohnya, pemborosan makanan menghasilkan limbah organik yang membusuk dan menghasilkan gas metana, yang merupakan gas rumah kaca yang berkontribusi pada perubahan iklim.
5. Membuat Lalai
Bahaya sifat israf yang paling utama adalah bisa melalaikan manusia untuk beribadah dan bersyukur kepada Allah SWT. Allah SWT tidak menyukai orang-orang dengan sifat israf.
Contoh Perilaku Israf
Untuk memahami lebih lanjut bagaimana konsep israf diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, berikut adalah beberapa contoh nyata:
1. Pemborosan Makanan
Membuang makanan yang masih layak konsumsi atau membeli makanan dalam jumlah besar yang melebihi kebutuhan adalah contoh israf dalam konsumsi makanan. Menurut laporan FAO (Food and Agriculture Organization), sekitar sepertiga makanan yang diproduksi untuk konsumsi manusia di dunia dibuang setiap tahun.
ADVERTISEMENT
2. Pemborosan Air
Menggunakan air dalam jumlah berlebihan tanpa mempertimbangkan pentingnya penghematan air adalah bentuk israf. Kegiatan seperti membiarkan keran air mengalir tanpa henti saat menyikat gigi atau mandi adalah contoh konkretnya.
3. Pengeluaran yang Tidak Bijak
Membeli barang-barang yang tidak diperlukan atau tidak akan digunakan secara efisien adalah contoh israf dalam pengeluaran. Konsumen sering tergoda untuk membeli barang-barang yang bersifat konsumtif, hanya untuk diabaikan kemudian.
(IR)