Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Konten dari Pengguna
Pengertian Mad Jaiz Munfasil, Hukum Bacaan, dan Contohnya dalam Al Quran
27 Juli 2023 15:46 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Setiap muslim yang membaca Al Quran perlu mengetahui hukum tajwid agar bacaannya menjadi baik dan benar, salah satunya adalah hukum bacaan mad jaiz munfasil.
ADVERTISEMENT
Untuk memahami mengenai pengertian mad jaiz munfasil, hukum bacaan, dan contohnya dalam Al Quran, simak penjelasan selengkapnya dalam artikel berikut ini.
Pengertian Mad Jaiz Munfasil
Hukum bacaan dalam ilmu tajwid terbagi menjadi beberapa jenis, salah satunya adalah hukum mad. Hukum mad terdiri dari dua jenis, yaitu mad thabi’I dan mad far’i.
Mad far’I dibedakan menjadi beberapa jenis, di antaranya adalah mad jaiz muttasil. Secara bahasa, kata mad artinya panjang, jaiz berarti boleh, dan munfasil memiliki arti terpisah.
Mengutip buku yang berjudul Dasar-Dasar Ilmu Tajwid oleh Dr. Marzuki, M.Ag dkk, arti mad jaiz munfasil ialah mad thabi’i bertemu hamzah yang tidak berada dalam satu kata. Artinya, mad thabi’i dan huruf hamzah berada dalam kata yang berlainan.
ADVERTISEMENT
Jadi, dapat dipahami bahwa mad jaiz munfasil adalah bacaan terpisah yang boleh dibaca panjang, sama seperti bacaan mad wajib muttasil atau mad thobi’i. Hanya saja, perbedaan mad jaiz munfasil dan mad wajib muttasil memiliki perbedaan pada letak hamzah setelah mad di Al Quran.
Mad wajib muttasil letaknya berada dalam satu kalimat, sedangkan mad jaiz munfasil berada di kalimat yang lain.
Hukum Bacaan Mad Jaiz Munfasil
Hukum bacaan mad jaiz munfasil adalah apabila mad thobi’i bertemu dengan hamzah, namun tidak dalam satu kata.
Cara membaca mad jaiz munfasil lebih baik dipanjangkan seperti bacaan mad wajib muttasil, yaitu 5 harakat atau ketukan atau bisa juga dibaca dengan dipanjangkan sampai satu alif atau dua harakat seperti bacaan mad thobi’i.
ADVERTISEMENT
Mengenai mad jaiz munfasil dijelaskan dalam Kitab Hidayatush Shibyan, yang berbunyi:
“Apabila ada huruf mad yang bertempat di akhir kata setelah itu terdapat hamzah yang bertempat di kata yang lain setelahnya dan tidak ada yang memisahkan antara mad dan hamzah tersebut, maka disebut mad jaiz munfasil seperti lafadz لا اِليَ."
Contoh Bacaan Mad Jaiz Munfasil
Berikut ini adalah contoh bacaan mad jaiz munfasil yang terdapat dalam Al Quran, di antaranya:
1. Al Bayyinah ayat 8: فِيهَا أَبَدًا ۖ
Penjelasan: mad thabi’i bertemu hamzah dengan harakat fathah dalam dua kata yang terpisah, sehingga dibaca sepanjang satu alif atau dua harakat.
2. Al-Mursalat ayat 30: انْطَلِقُوا إِلَىٰ
Penjelasan: mad thabi’i i bertemu hamzah dengan harakat kasrah dalam dua kata yang terpisah, sehingga dibaca sepanjang satu alif atau dua harakat.
ADVERTISEMENT
3. Al-Qodar ayat 1: إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ
Penjelasan: mad thabi’i bertemu hamzah dengan harakat fathah dalam dua kata yang terpisah, sehingga dibaca sepanjang satu alif atau dua harakat.
(SNS)