Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
Pengertian Mad Wajib Muttasil, Hukum Bacaan, dan Contohnya
13 Juli 2023 10:07 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Setiap umat muslim yang membaca Al Quran harus memperhatikan hukum bacaan dan tajwid bacaannya. Karena hal tersebut dapat memengaruhi makna ayat suci.
ADVERTISEMENT
Salah satu hukum bacaan ilmu tajwid yang perlu dipelajari adalah mad wajib muttasil. Lantas apa pengertian mad wajib muttasil? Untuk mengetahui jawabannya simak penjelasannya berikut ini.
Apa Pengertian Mad Wajib Muttasil?
Dalam ilmu tajwid Al Quran, hukum bacaan dibagi menjadi beberapa jenis, di antaranya adalah hukum mad. Hukum mad terdiri dari dua jenis, yakni mad thabi’i dan mad far’i.
Kemudian, mad far’i dibedakan menjadi beberapa macam, salah satunya adalah wajib muttasil. Secara bahasa mad artinya panjang, wajib adalah harus, dan muttasil berarti sambung.
Maka, dapat diketahui bahwa pengertian mad wajib muttasil adalah apabila mad thabi’i bertemu dengan huruf hamzah berharakat fathah, kashrah, atau dhammah dalam satu kalimat.
Panjang bacaan mad wajib muttasil adalah empat atau lima harakat, namun ketika berhenti boleh dibaca dengan enam harakat.
ADVERTISEMENT
Agar memahami mengenai ilmu tajwid mad wajib muttasil lebih lanjut, simak penjelasan mengenai hukum dan contoh bacaannya dalam Al Quran berikut ini.
Hukum Mad Wajib Muttasil
Hukum bacaan mad wajib muttasill yang dimaksud dengan mad thabi’i apabila terjadi, pertama huruf berharakat fathah bertemu dengan alif, kedua, huruf berharakat kasrah bertemu dengan ya sukun, dan ketika apabila huruf berharakat dhammah bertemu dengan wau sukun.
Selain itu, hukum mad wajib muttasil wajib dibaca dengan panjang empat harakat hingga enam harakat. Hukum mad ini terjadi karena mad bertemu hamzah dalam satu kalimat.
Dapat dipahami bahwa inti utama mad wajib muttasil adalah huruf mad thabi’i yang bertemu hamzah dalam satu kalimat atau bersambung. Maka dari itu, mad wajib muttasil mempunyai cara bacaan tersendiri.
ADVERTISEMENT
Contoh Mad Wajib Muttasil
Contoh bacaan mad wajib muttasil dapat banyak ditemukan dalam Al Quran, adapun contoh mad wajib muttasil adalah:
1. An-Nasr, ayat 1: اِذَا جَآءَ
Penjelasan: mad thabi’i bertemu hamzah dengan harakat fathah sehingga kalimat ‘Iza jaa-a’ dibaca sepanjang empat sampai lima harakat.
2. Al-Quraisy ayat 2: الشِّتَاۤء
Penjelasan: mad thabi’i bertemu dengan hamzah sehingga ‘shitaa-i’ dibaca sepanjang empat sampai lima harakat.
3. At-Taubah Ayat 37: لَهُمْ سُوءُ أَعْمَالِهِمْ
Penjelasan: mad thabi’i, terjadi pertemuan antara huruf wau dan hamzah, sehingga ‘lahum sū`u a'mālihim’, dibaca dengan empat hingga lima harakat.
4. An-Naziat Ayat 27: أَمِ السَّمَاءُ
Penjelasan: mad thabi’i, yaitu huruf alif bertemu dengan hamzah berharakat dhammah, sehingga ‘amis-samā’ dibaca sepanjnag empat sampai lima harakat.
ADVERTISEMENT
5. Ad-Dhuha Ayat 8: وَوَجَدَكَ عَآئِلًا فَأَغْنَىٰ
Penjelasan: mad thabi’i, yakni huruf alif bertemu hamzah dengan kasrah maka dibaca ‘wa wajadaka 'ā`ilan fa agnā” sepanjang empat sampai lima harakat.
Demikian penjelasan mengenai pengertian mad wajib muttasil, hukum bacaan, dan contohnya dalam Al Quran. Semoga bermanfaat!
(SNS)