Konten dari Pengguna

Pengertian Perubahan Sosial Budaya, Penyebab, dan Contohnya

Pengertian dan Istilah
Artikel yang menjelaskan pengertian dari sebuah istilah.
16 Mei 2023 18:31 WIB
·
waktu baca 7 menit
clock
Diperbarui 22 Agustus 2023 14:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perubahan sosial budaya. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perubahan sosial budaya. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Pengertian perubahan sosial budaya adalah perubahan yang terjadi di masyarakat yang mempengaruhi sosial dan budaya dari masyarakat itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Sejak zaman primitif hingga era modern saat ini, perubahan sosial budaya telah terjadi dan terus berlangsung. Perubahan ini dapat membawa dampak positif atau negatif bagi masyarakat, tergantung pada bagaimana masyarakat menyikapinya dan mengelolanya.
Artikel ini akan membahas tentang pengertian perubahan sosial budaya, penyebab terjadinya perubahan tersebut, serta contoh-contoh perubahan sosial budaya yang terjadi di masyarakat.

Memahami Pengertian Perubahan Sosial Budaya

Pengertian perubahan sosial budaya adalah perubahan yang terjadi di masyarakat yang mempengaruhi sosial dan budaya dari masyarakat itu sendiri. Foto: Pexels
Perubahan sosial budaya adalah perubahan yang terjadi dalam masyarakat dalam hal norma, nilai, tata cara, tradisi, teknologi, dan pola hubungan sosial.
Menurut Hadi Wiyono dalam buku Perubahan Sosial Budaya, pengertian perubahan sosial budaya adalah penggunaan istilah yang digunakan untuk mencakup perubahan sosial dan perubahan budaya.
Perubahan ini dapat terjadi secara bertahap atau mendadak, dan dapat disebabkan oleh banyak faktor seperti teknologi, politik, lingkungan, dan faktor ekonomi.
ADVERTISEMENT
Perubahan sosial budaya terjadi di setiap masyarakat dan dapat diukur melalui berbagai aspek kehidupan, seperti gaya hidup, nilai, kepercayaan, dan interaksi sosial.
Perubahan ini juga dapat mempengaruhi berbagai institusi, seperti keluarga, agama, politik, dan ekonomi.

Penyebab Terjadinya Perubahan Sosial Budaya

Salah satu penyebab terjadinya perubahan sosial budaya adalah teknologi. Foto: Pexels
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial budaya, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Teknologi

Salah satu penyebab utama perubahan sosial budaya adalah perkembangan teknologi. Teknologi dapat mempengaruhi cara masyarakat berkomunikasi, bekerja, dan hidup.

2. Globalisasi

Globalisasi juga merupakan penyebab utama perubahan sosial budaya. Globalisasi mengacu pada integrasi ekonomi, politik, dan sosial antara negara-negara di seluruh dunia.

3. Politik

Perubahan politik juga dapat mempengaruhi perubahan sosial budaya. Perubahan politik dapat mempengaruhi tata cara hidup, nilai, dan norma dalam masyarakat.
ADVERTISEMENT

4. Lingkungan

Lingkungan juga dapat mempengaruhi perubahan sosial budaya. Perubahan lingkungan dapat mempengaruhi cara hidup dan kepercayaan dalam masyarakat.

5. Ekonomi

Perubahan ekonomi juga dapat mempengaruhi perubahan sosial budaya. Perubahan ekonomi dapat mempengaruhi cara hidup, nilai, dan norma dalam masyarakat.

Contoh Perubahan Sosial Budaya

Perubahan sosial budaya dapat memberikan pengaruh pada gaya hidup masyarakat. Foto: Pexels
Berikut adalah beberapa contoh perubahan sosial budaya yang terjadi di masyarakat:

1. Perubahan Teknologi

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah mengubah cara orang berkomunikasi dan berinteraksi.
Misalnya, penggunaan media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan WhatsApp telah mengubah cara orang berkomunikasi, membangun hubungan sosial, dan mendapatkan informasi.

2. Perubahan Nilai

Perubahan nilai terjadi ketika masyarakat mulai memperhatikan nilai yang berbeda dari nilai yang telah berlaku selama ini. Misalnya, nilai keluarga yang kuat dan mementingkan kebersamaan, bergeser menjadi nilai individualisme dan merdeka.
ADVERTISEMENT

3. Perubahan Gaya Hidup

Perubahan gaya hidup terjadi ketika masyarakat mulai mengubah cara hidup dan pola konsumsinya.
Misalnya, masyarakat kota yang semakin sibuk dan modern cenderung memilih makanan instan daripada makanan yang lebih sehat dan tradisional.

4. Perubahan Tata Cara

Perubahan tata cara terjadi ketika masyarakat mulai mengubah cara melakukan sesuatu. Misalnya, cara berpakaian, cara makan, cara beribadah, dan cara bekerja.
Perubahan tata cara ini dapat terjadi karena adanya pengaruh budaya dari luar, seperti budaya barat, atau karena faktor teknologi.

5. Perubahan Hubungan Sosial

Perubahan hubungan sosial terjadi ketika masyarakat mulai mengubah cara berinteraksi dan membentuk hubungan sosial. Misalnya, masyarakat yang semakin terbuka dan pluralistik cenderung membentuk hubungan sosial yang lebih inklusif dan toleran.

6. Perubahan Ekonomi

Perubahan ekonomi terjadi ketika masyarakat mulai mengubah cara memperoleh dan mengelola sumber daya ekonomi.
ADVERTISEMENT
Kesimpulannya, perubahan sosial budaya merupakan suatu hal yang wajar terjadi di setiap masyarakat dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti teknologi, politik, lingkungan, ekonomi, dan faktor sosial lainnya.
Perubahan ini dapat membawa dampak positif dan negatif bagi masyarakat, tergantung pada bagaimana masyarakat menyikapinya dan mengelolanya.

Faktor Pendorong Perubahan Sosial Budaya

Salah satu faktor pendorong perubahan sosial budaya adalah adanya kontak dengan kebudayaan lain. Foto: Pexels
Ada sejumlah faktor yang menjadi pendorong jalannya proses perubahan sosial budaya. Dikutip dari IPS Terpadu untuk SMP dan MTs Kelas IX Semester 1 oleh Y. Sri Pujiastuti, dkk., (2007: 77-79), berikut adalah beberapa faktor pendorong perubahan sosial budaya.

1. Kontak dengan Kebudayaan Lain

Perubahan dalam masyarakat dapat terjadi ketika suatu masyarakat mengadakan kontak dengan kebudayaan lain. Dari kontak ini terjadilah proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari satu masyarakat ke masyarakat yang lain.
ADVERTISEMENT
Melalui proses ini, manusia menyebarkan unsur-unsur kebudayan baru kepada masyarakat luas, sehingga lama kelamaan seluruh masyarakat mengadopsi kebudayaan baru tersebut.

2. Sistem Pendidikan yang Maju

Perubahan sosial budaya juga dapat terdorong akibat sistem pendidikan yang maju. Dalam pendidikan, individu diajarkan berbagai macam keterampilan. Selain itu, pendidikan juga memberikan nilai-nilai tertentu bagi manusia.
Pendidikan membuka pikiran manusia untuk menerima hal-hal yang baru dan membantu manusia berpikir secara objektif. Dengan begitu, manusia mampu menilai apakah kebudayaan masyarakatnya dapat memenuhi kebutuhan zamannya atau tidak.

3. Sikap Menghargai Hasil Karya Seseorang dan Keinginan untuk Maju

Perubahan dalam masyarakat juga bisa terjadi karena adanya sikap menghargai hasil karya dan keinginan-keinginan untuk maju.
Setiap orang membutuhkan penghargaan atas hasil karyanya. Penghargaan ini dapat memotivasi dan mendorong orang melakukan hal yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Jika sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju melembaga di dalam suatu masyarakat, masyarakat itu pasti terdorong untuk maju. Kemajuan yang dialami oleh masyarakat tentunya membawa dampak bagi perubahan sosial budaya.

4. Masyarakat yang Heterogen

Masyarakat heterogen adalah masyarakat yang terdiri dari kelompok-kelompok sosial yang mempunyai latar belakang kebudayaan, ras, dan ideologi yang berbeda.
Dalam masyarakat seperti ini, mudah terjadi pertentangan-pertentangan sosial dan kebudayaan antara kelompok masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain.
Pertentangan yang paling sering terjadi adalah pertentangan antara tradisi yang dihormati oleh kelas sosial yang berlainan. Perbedaan tradisi daerah dan tradisi agama dapat pula menjadi pemicu pertentangan yang serius.
Akibat pertentangan-pertentangan tersebut, tidak jarang terjadi perubahan-perubahan dalam sistem lapisan sosial, norma, dan pranata sosialnya.
ADVERTISEMENT

5. Orientasi ke Masa Depan

Orientasi ke masa depan juga dapat mendorong terjadinya perubahan dalam masyarakat dan membawa masyarakat tersebut ke masa depan yang lebih baik.
Harapan akan masa depan yang lebih baik dapat mendorong orang untuk membangun rasa percaya diri dan harga dirinya, serta mengembangkan kemampuannya yang terpendam selama ini.
Orang-orang yang memiliki kepercayaan diri cenderung bersifat progresif, tidak mau ketinggalan zaman, dan mempunyai orientasi ke depan. Mereka juga memiliki sifat menerima, menghargai, serta berusaha mendorong terjadinya perubahan.

6. Stratifikasi yang Terbuka

Perubahan dalam masyarakat akan sangat mungkin terjadi dalam masyarakat yang terbuka. Sistem terbuka memberi kesempatan kepada individu untuk berkembang atas dasar kemampuan sendiri.
Kesempatan ini memungkinkan individu mengadakan identifikasi dengan warga-warga yang mempunyai status lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
Melalui identifikasi, individu akan merasa dirinya sama dengan individu atau golongan lain yang dianggap lebih tinggi, dengan harapan agar dirinya diperlakukan sama dengan individu atau golongan tersebut.
Harapan ini timbul karena orang-orang yang ada dalam status yang lebih rendah acap kali merasa tidak puas dan ingin meningkatkan statusnya.

7. Ketidakpuasan Masyarakat terhadap Bidang-Bidang Kehidupan Tertentu

Perubahan juga dapat terjadi karena ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu. Ketidakpuasan ini muncul karena berbagai alasan, salah satunya adalah tidak terpenuhinya kebutuhan primer manusia.
Sebagai contoh, di belahan dunia yang kekurangan bahan pangan, masyarakatnya cenderung terdorong mengadakan perubahan di bidang pertanian yang menghasilkan tambahan pangan.
Sebaliknya, jika masyarakat merasa bahwa kebutuhannya akan pangan sudah terpenuhi dan puas dengan keadaan mereka, perubahan di bidang pertanian dirasakan tidak diperlukan lagi. Ketidakpuasan memegang perananlah yang menentukan keadaan masyarakat.
ADVERTISEMENT

Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya

Salah satu faktor penghambat perubahan sosial budaya adalah sikap masyarakat yang masih sangat tradisional. Foto: Pexels
Selain adanya faktor pendorong, perubahan sosial budaya juga dapat mengalami hambatan. Adapun beberapa faktor penghambat perubahan sosial budaya, yaitu:

1. Kurangnya Hubungan dengan Masyarakat Lain

Masyarakat terasing adalah kelompok masyarakat yang memiliki kesamaan ciri-ciri fisik, sosial, dan budaya yang mendiami suatu kawasan terpencil atau berpindah-pindah, terpencar, serta sulit dijangkau.
Mereka sulit mewujudkan interaksi sosial dengan masyarakat yang lebih maju. Sedikitnya pelayanan pembangunan yang menjangkau mereka menyebabkan taraf kesejahteraan sosial mereka sangat rendah dan terbelakang.

2. Sikap Masyarakat yang Sangat Tradisional

Suatu masyarakat yang mengagung-agungkan tradisi lama dan beranggapan bahwa tradisi tersebut tidak dapat diubah bisa menghambat jalannya perubahan. Apalagi jika masyarakat tersebut dikuasai oleh golongan yang konservatif (menolak kemajuan).
ADVERTISEMENT

3. Masyarakat Tertutup dan Memiliki Prasangka terhadap Hal-Hal Baru

Masyarakat yang pernah dijajah negara-negara Barat biasanya memiliki sikap seperti ini, mereka curiga terhadap segala sesuatu yang berasal dari Barat.
Ini karena Barat identik dengan penjajahan. Mereka khawatir jika ada hal-hal baru yang berasal dari Barat penjajahan akan masuk kembali meskipun dalam bentuk yang lain.

4. Hambatan-Hambatan yang Bersifat Ideologis

Setiap usaha perubahan yang berkaitan dengan usaha kebudayaan spiritual bahkan ideologi, dianggap akan berlawanan dengan ideologi yang telah dipegang masyarakat sehingga mereka akan menolaknya.

5. Adat atau Kebiasaan yang Sulit Diubah

Adat istiadat atau kebiasaan merupakan pola-pola perilaku bagi anggota masyarakat untuk memenuhi segala kebutuhan pokoknya. Adat yang begitu kokoh bisa membuat perubahan sulit terjadi, misalnya kepercayaan, cara berpakaian tertentu, hingga mata pencaharian.

6. Perkembangan Ilmu Pengetahuan yang Terlambat

Hal ini dapat terjadi pada masyarakat yang dijajah oleh bangsa lain dalam jangka waktu yang sangat lama, sehingga mereka hidup terbelakang dan mengalami buta huruf dan buta angka.
ADVERTISEMENT

7. Kepentingan-Kepentingan yang Telah Tertanam dengan Kuat

Dalam setiap masyarakat yang mengenal stratifikasi sosial, pasti ada kelompok orang yang menikmati kedudukannya.
Sebagai contoh, dalam masyarakat monarki, para raja akan sulit menerima perubahan sistem pada masyarakat karena mereka mempunyai kepentingan dengan sistem monarki seperti itu.
Kepentingan itu antara lain terwujud dalam bentuk keinginan untuk selalu dihormati dan ditaati. Jika sistem tersebut berubah, misalnya menjadi demokrasi, posisi mereka sebagai raja tidak lagi menguntungkan.
(SAI & SFR)