Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Pengertian Psikotropika, Jenis, dan Dampaknya bagi Tubuh
13 November 2023 22:33 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Psikotropika adalah kategori zat kimia yang sering kali menarik perhatian, tetapi seberapa dalam pemahaman pembaca tentang substansi ini?
ADVERTISEMENT
Artikel ini, kita akan menjabarkan pengertian psikotropika, jenis-jenisnya, dan dampak yang mungkin timbul.
Pengertian Psikotropika
Jenis-jenis Psikotropika
1. Narkotika
Substansi ini umumnya digunakan untuk meredakan rasa sakit, tetapi seringkali dapat menghasilkan efek psikoaktif. Misalnya, opioid yang sering digunakan untuk mengatasi nyeri dapat menyebabkan efek euforik.
2. Stimulan
Psikotropika ini meningkatkan aktivitas mental dan fisik. Kafein dan amfetamin adalah contoh stimulan yang umum digunakan.
3. Depresan
Sebaliknya, depresan menekan fungsi sistem saraf. Alkohol dan benzodiazepin termasuk dalam kategori ini.
ADVERTISEMENT
4. Halusinogen
Psikotropika ini menghasilkan perubahan persepsi, sering kali menciptakan pengalaman tak biasa. LSD dan psilosibin adalah contoh halusinogen.
Pandangan yang komprehensif tentang jenis-jenis psikotropika penting untuk menghindari penyalahgunaan dan memahami penggunaannya dalam konteks medis yang tepat.
Dampak Psikotropika
1. Efek Positif dan Negatif
Positif
Psikotropika tertentu, seperti antidepresan, dapat memberikan manfaat signifikan bagi individu yang mengalami gangguan kecemasan atau depresi.
Negatif
Di sisi lain, penggunaan narkotika yang tak terkontrol dapat menyebabkan ketergantungan, dan stimulan yang berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan insomnia.
Dampak Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Jangka Pendek
Penggunaan psikotropika dapat menyebabkan efek samping sementara, seperti perubahan suasana hati, kegelisahan, atau kantuk.
Jangka Panjang
Sejumlah penelitian yang dipublikasikan dalam "Journal of Psychopharmacology", menunjukkan bahwa penggunaan jangka panjang stimulan dapat meningkatkan risiko gangguan kecemasan dan depresi.
ADVERTISEMENT