Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pengertian Saham, Jenis dan Tips Berinvestasi dengan Tepat
31 Mei 2023 15:38 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saham merupakan salah satu instrumen investasi yang populer di pasar modal. Secara sederhana, pengertian saham adalah bagian kepemilikan dalam suatu perusahaan .
ADVERTISEMENT
Bagi banyak orang, investasi saham menjadi cara yang menarik untuk mengembangkan kekayaan mereka dan mencapai tujuan keuangan jangka panjang.
Namun, sebelum terjun ke dunia investasi saham , penting untuk memahami pengertian saham, jenis-jenisnya, serta tips-tips berinvestasi dengan tepat. Artikel ini akan membahasnya secara lengkap.
Apa Pengertian Saham?
Menurut Sri Nurhayati dalam buku Akuntansi Syariah di Indonesia, pengertian saham adalah bukti kepemilikan atas suatu perusahaan dan tidak termasuk saham yang memiliki hak-hak istimewa.
Sederhananya, saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagi dalam pemilikan dan pengawasan.
Ketika seseorang membeli saham perusahaan, ia secara efektif memiliki sebagian kecil dari perusahaan tersebut.
Saham diperdagangkan di pasar modal, tempat para investor dapat membeli dan menjual saham untuk mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga saham.
ADVERTISEMENT
Dalam hal ini, perusahaan yang menjual saham disebut sebagai "emitennya". Emiten biasanya adalah perusahaan publik yang telah terdaftar di bursa efek.
Saham-saham ini diperdagangkan di bursa efek atau lembaga keuangan yang diatur dengan ketat, seperti Bursa Efek Indonesia (BEI).
Jenis-jenis Saham
Ada beberapa jenis saham yang dapat diperdagangkan di pasar modal. Berikut ini adalah beberapa jenis saham yang umum:
1. Saham Biasa (Common Stock)
Saham biasa memberikan pemiliknya hak suara dalam rapat pemegang saham perusahaan dan hak atas dividen (bagian dari keuntungan perusahaan) jika perusahaan menghasilkan laba.
2. Saham Preferen (Preferred Stock)
Pemilik saham preferen biasanya mendapatkan dividen tetap yang dibayarkan sebelum pemegang saham biasa. Namun, biasanya mereka tidak memiliki hak suara dalam rapat pemegang saham.
ADVERTISEMENT
3. Saham Blue Chip
Saham blue chip merujuk pada saham-saham dari perusahaan besar, stabil, dan terkenal yang memiliki rekam jejak yang baik dalam hal kinerja dan stabilitas.
Saham-saham ini dianggap sebagai investasi yang lebih aman dibandingkan dengan saham perusahaan yang lebih kecil atau baru.
4. Saham Penny (Penny Stock)
Saham penny merujuk pada saham-saham dengan harga yang sangat rendah, biasanya di bawah $5. Saham-saham ini seringkali berasal dari perusahaan yang berukuran kecil atau startup.
Investasi dalam saham penny dapat memiliki potensi keuntungan yang tinggi, tetapi juga memiliki tingkat risiko yang tinggi.
Tips Berinvestasi dengan Tepat
Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat membantu berinvestasi dengan tepat dalam saham:
1. Lakukan Riset
Sebelum melakukan investasi dalam saham, luangkan waktu untuk mempelajari dasar-dasar investasi saham, memahami laporan keuangan perusahaan, dan melakukan riset terhadap perusahaan yang ingin diinvestasikan.
ADVERTISEMENT
2. Lakukan Disversifikasi Portofolio
Jangan memasukkan semua telur dalam satu keranjang. Pepatah ini merupakan salah satu trik berinvestasi yang baik.
Diversifikasi portofolio dengan berinvestasi dalam berbagai saham dari berbagai sektor industri. Hal ini dapat membantu mengurangi risiko yang terkait dengan fluktuasi harga saham.
3. Rencana Keuangan yang Jelas
Tentukan tujuan keuangan sebelum berinvestasi dan buat rencana keuangan yang jelas. Pahami juga toleransi risiko. Jangan menginvestasikan uang yang tidak dapat ditanggung risiko kehilangannya.
4. Memahami Risiko
Saham adalah instrumen investasi yang memiliki risiko yang inheren. Harga saham dapat berfluktuasi secara signifikan dalam waktu singkat. Pahami risiko yang terkait dengan investasi saham dan siap menghadapinya.
5. Melakukan Analisis Fundamental dan Teknikal
Analisis fundamental melibatkan mempelajari laporan keuangan dan kinerja perusahaan untuk menilai nilai intrinsik saham.
Analisis teknikal, di sisi lain, melibatkan menganalisis grafik harga saham dan pola pergerakan harga masa lalu untuk mencoba memprediksi pergerakan harga di masa depan.
ADVERTISEMENT
6. Berinvestasi dengan Jangka Waktu Panjang
Investasi saham yang sukses seringkali membutuhkan kesabaran dan disiplin. Berinvestasilah dengan jangka waktu panjang dan hindari godaan untuk melakukan perdagangan berdasarkan spekulasi jangka pendek.
7. Melakukan Riset Pasar
Selalu up-to-date dengan berita pasar dan tren terkini. Memahami situasi ekonomi global dan nasional, serta tren industri tertentu, dapat membantu untuk membuat keputusan investasi yang lebih baik.
Dalam berinvestasi saham, penting untuk diingat bahwa tidak ada jaminan keuntungan dan investasi selalu melibatkan risiko. Pastikan untuk berkonsultasi dengan ahli keuangan atau broker saham sebelum melakukan investasi besar.
(SAI)