Pengertian Sejarah Menurut Sartono Kartodirdjo yang Perlu Dipahami

Pengertian dan Istilah
Artikel yang menjelaskan pengertian dari sebuah istilah.
Konten dari Pengguna
20 Juli 2023 16:22 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ada banyak pengertian sejarah yang dikemukakan oleh para ahli. Foto: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ada banyak pengertian sejarah yang dikemukakan oleh para ahli. Foto: Pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ada banyak pengertian sejarah yang dikemukakan oleh para ahli. Salah satunya adalah pengertian sejarah menurut Sartono Kartodirdjo.
ADVERTISEMENT
Sejarah adalah kata yang memiliki banyak makna. Tak heran jika kata ini banyak didefinisikan secara berbeda oleh orang-orang.
Sartono Kartodirdjo adalah seorang ahli yang menyatakan bahwa sejarah bisa diartikan dari beberapa sisi. Lantas, seperti apa pengertian sejarah menurut Sartono Kartodirdjo?
Simak penjelasan di bawah ini!

Apa Pengertian Sejarah Menurut Sartono Kartodirdjo?

Pengertian sejarah menurut Sartono Kartodirdjo dibagi menjadi dua arti, yakni arti subjektif dan arti objektif. Foto: Pexels.com
Sejarah, sebuah kata yang sering kali kita dengar, berasal dari bahasa Arab yaitu "syajaratun" yang memiliki arti "pohon kehidupan".
Sejarah sendiri memiliki aspek, unsur-unsur, dan berbagai pengertian yang berbeda-beda menurut para ahli.
Salah satu tokoh sejarawan terkemuka di Indonesia, Sartono Kartodirdjo, memberikan pandangannya mengenai pengertian sejarah yang menarik untuk diulas.
Sartono Kartodirdjo (1925-2015) adalah seorang sejarawan Indonesia yang merupakan salah satu tokoh penting dalam bidang sejarah di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Kiat Jitu Menambah Wawasan Kebangsaan dengan Cerdas Cermat oleh Sepensi, Sartono Kartodirdjo membagi pengertian sejarah menjadi dua arti, yaitu:

1. Sejarah dalam Arti Objektif:

Dalam arti ini, sejarah merupakan peristiwa atau kejadian yang tidak dapat terulang kembali. Artinya, peristiwa tersebut unik dan hanya terjadi sekali dalam sejarah.
Tidak ada kemungkinan bagi pelaku sejarah untuk mengulanginya kembali dalam waktu, tempat, dan situasi yang sama.
Sejarah dalam arti subjektif adalah suatu konstruksi atau bangunan yang disusun oleh penulis sebagai uraian kisah. Foto: Pexels.com

2. Sejarah dalam Arti Subjektif:

Sejarah dalam arti subjektif adalah suatu konstruksi atau bangunan yang disusun oleh penulis sebagai uraian kisah dari rangkaian fakta yang berkaitan.
Dalam hal ini, sejarawan menyusun narasi berdasarkan data-data sejarah yang ada, dengan cara menginterpretasikan dan menghubungkan fakta-fakta tersebut.
Namun, tidak semua peristiwa yang terjadi di masa lampau dapat digolongkan sebagai sejarah. Untuk dianggap sebagai peristiwa sejarah, ada beberapa ciri-ciri yang harus dipenuhi:
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pandangan sejarah dalam arti objektif dan subjektif, Sartono Kartodirdjo menyatakan bahwa sejarah adalah berbagai penggambaran pengalaman kolektif di masa lampau.
Setiap kisah sejarah dapat dipandang sebagai aktualisasi atau pementasan pengalaman di masa lampau.
Dalam meneliti sejarah, para sejarawan menggunakan metode ilmiah dan analisis kritis untuk memahami peristiwa masa lalu dan mengambil hikmah dari pengalaman tersebut.
ADVERTISEMENT
Sejarah tidak hanya menjadi cermin bagi masa lampau, tetapi juga sebagai pembelajaran berharga bagi masa depan manusia dan masyarakat.
Dengan memahami sejarah, kita dapat menghindari kesalahan yang sama dan membangun masa depan yang lebih baik.
(SAI)