Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Pengertian Sosiologi Menurut Emile Durkheim: Kajian Masyarakat dan Fungsinya
28 November 2023 21:42 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pengertian sosiologi menurut Emile Durkheim akan dibahas secara mendalam. Émile Durkheim (1858–1917) adalah seorang sosiolog Prancis yang dianggap sebagai salah satu pendiri sosiologi modern.
ADVERTISEMENT
Salah satu kontribusi utamanya adalah pemahaman terhadap fungsionalisme dan konsep solidaritas sosial. Artikel ini akan jelaskan mengenai pengertian sosiologi menurut Emile Durkheim beserta prinsip-prinsip dasarnya.
Pengertian Sosiologi Menurut Emile Durkheim dan Contohnya
Émile Durkheim, seorang sosiolog Prancis yang hidup pada abad ke-19, dianggap sebagai salah satu pendiri sosiologi modern.
Menurut Durkheim, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari fakta sosial. Dalam karyanya yang berjudul "The Rules of Sociological Method," Durkheim menyatakan:
Dalam pernyataan ini, Durkheim menekankan bahwa sosiologi berfokus pada studi tentang institusi, kelompok, dan pola perilaku kolektif dalam masyarakat.
Durkheim juga mengembangkan konsep anomie, yang merujuk pada keadaan ketidakstabilan sosial atau ketidaksetaraan yang dapat terjadi ketika individu-individu merasa terpisah dari norma dan nilai masyarakat.
ADVERTISEMENT
Anomie dapat muncul dalam situasi di mana ada perubahan sosial yang cepat atau ketidakseimbangan ekonomi.
Pemahaman Durkheim tentang sosiologi menggarisbawahi pentingnya memahami fakta-fakta sosial sebagai entitas yang berdiri sendiri, dan bukan hanya sebagai agregat perilaku individu.
Pemikiran-pemikirannya telah membentuk dasar bagi pendekatan fungsionalis dalam sosiologi, yang menekankan fungsi-fungsi masyarakat dalam mencapai keseimbangan dan harmoni sosial.
Prinsip-prinsip Dasar Sosiologi Durkheim
Durkheim juga mengemukakan prinsip-prinsip dasar dari sosiologi, yaitu:
1. Solidaritas Sosial
Durkheim mengidentifikasi dua bentuk solidaritas sosial, yaitu solidaritas mekanis dan organik. Solidaritas mekanis berkaitan dengan kesamaan nilai dan norma di antara anggota masyarakat.
Sementara itu, solidaritas organik terbentuk melalui interdependensi fungsional dalam masyarakat yang kompleks.
2. Anomi
Durkheim memperkenalkan konsep anomi, yaitu keadaan ketidakstabilan sosial yang terjadi ketika norma-norma sosial lemah atau tidak jelas.
ADVERTISEMENT
Anomi dapat menyebabkan peningkatan tingkat kejahatan dan ketidakpuasan dalam masyarakat.
3. Fungsi Sosial
Durkheim menekankan bahwa setiap aspek masyarakat memiliki fungsi sosial tertentu. Bagian-bagian masyarakat saling mendukung untuk menjaga keseimbangan dan kestabilan.
Kontribusi Durkheim pada Sosiologi
Selain itu, Durkheim juga berkontribusi terhadap ilmu sosiologi. Berikut adalah kontribusinya:
1. Metode Positivistik
Durkheim mendorong penggunaan metode positivistik dalam sosiologi, dengan menekankan perlunya menggunakan data empiris untuk memahami masyarakat.
2. Pentingnya Fakta Sosial
Konsep fakta sosial Durkheim menyoroti keberadaan entitas sosial yang memiliki kekuatan independen dan signifikan dalam membentuk perilaku manusia.
3. Peran Fungsi Sosial
Durkheim menekankan pentingnya memahami fungsi sosial setiap elemen masyarakat untuk menjaga keseimbangan dan integrasi sosial.
Pemikiran Emile Durkheim telah membentuk landasan penting dalam pengembangan sosiologi. Konsepnya tentang fakta sosial, solidaritas sosial, dan fungsi sosial memberikan kontribusi signifikan dalam memahami dinamika masyarakat.
ADVERTISEMENT
(SOF)