Konten dari Pengguna

Pengertian Sudut Pandang, Jenis, dan Contohnya sebagai Unsur dalam Cerpen

Pengertian dan Istilah
Artikel yang menjelaskan pengertian dari sebuah istilah.
2 Oktober 2024 17:21 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sudut pandang adalah. Foto: Unsplash/Annelies Geneyn
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sudut pandang adalah. Foto: Unsplash/Annelies Geneyn
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Cerpen merupakan karya sastra yang dikemas secara pendek dan ringkas. Dalam membuat cerpen, penulis perlu memasukkan unsur sudut pandang. Perlu diketahui bahwa sudut pandang adalah cara penulis menyampaikan cerita agar lebih hidup dan mudah dipahami.
ADVERTISEMENT
Sudut pandang sendiri terdiri dari beberapa macam. Masing-masing dari sudut pandang memiliki karakteristik sendiri dalam menyampaikan cerita kepada pembacanya.

Pengertian Sudut Pandang

Ilustrasi sudut pandang adalah. Foto: Unsplash/Lilly Rum
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sudut pandang adalah pandangan atau perspektif seseorang terhadap suatu hal, situasi atau peristiwa. Setiap sudut pandang memiliki dampak yang berbeda terhadap narasi dan persepsi sebuah cerita.
Sedangkan dikutip dari Modul Pembelajaran SMA Bahasa Indonesia Kelas XII, Yenni Apriliani (2020), pengertian sudut pandang, yaitu arah pandang seorang penulis dalam menyampaikan sebuah cerita, sehingga cerita tersebut lebih hidup dan tersampaikan dengan baik pada pembaca atau pendengarnya.
Dengan kata lain, sudut pandang merupakan cara penulis memandang atau menempatkan dirinya dalam sebuah cerita.

Jenis Sudut Pandang

Ilustrasi sudut pandang adalah. Foto: Unsplash/Kiwihug
Secara umum, sudut pandang terbagi menjadi dua jenis, yakni sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga. Berikut penjelasannya.
ADVERTISEMENT

1. Sudut Pandang Orang Pertama

Sudut pandang orang pertama biasanya menggunakan kata ganti “aku” atau “saya” atau juga “kami” (jamak).
Pada saat menggunakan sudut pandang orang pertama, seakan-akan menjadi salah satu tokoh dalam cerita yang sedang dibuat. Pembaca pun akan merasa melakoni setiap cerita yang dikisahkan. Sudut pandang orang pertama sendiri terbagi menjadi dua, yakni:
a. Sudut Pandang Orang Pertama (Tokoh Utama)
Sesuai dengan namanya, sudut pandang ini menggambarkan penulis seolah-olah ‘masuk’ dalam cerita tersebut sebagai tokoh utama/tokoh sentral dalam cerita (first person central).
Segala hal yang berkaitan dengan pikiran, perasaan, tingkah laku, atau kejadian yang tokoh “aku” lakukan akan digambarkan pada cerita tersebut.
Ia akan menjadi pusat kesadaran dan pusat dari cerita. Jika ada peristiwa/tokoh di luar diri “aku”, peristiwa/tokoh itu akan diceritakan sebatas keterkaitan dengan tokoh “aku”
ADVERTISEMENT
Contoh:
b. Sudut Pandang Orang Pertama (Tokoh Sampingan)
Pada teknik ini, tokoh “aku” hadir tidak dalam peran utama, melainkan peran pendukung atau tokoh tambahan (first personal peripheral). Kehadiran tokoh “aku” dalam cerita berfungsi untuk memberikan penjelasan tentang cerita kepada pembaca.
Sementara tokoh utama, dibiarkan untuk menceritakan dirinya sendiri lengkap dengan dinamika yang terjadi. Dengan kata lain, tokoh “aku” pada teknik ini hanya sebagai saksi dari rangkaian peristiwa yang dialami (dan dilakukan) oleh tokoh utama.
Contoh:
ADVERTISEMENT

2. Sudut Pandang Orang Ketiga

Pada teknik sudut pandang orang atau pihak ketiga. Kata rujukan yang digunakan ialah “dia”, “ia”, atau nama tokoh dan juga mereka (jamak). Kata ganti ini digunakan untuk menceritakan tokoh utama dalam sebuah cerita.
Selain kata ganti yang digunakan, ada satu hal lagi yang membedakan antara sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga, yaitu kebebasan peran di dalam cerita.
Pada sudut pandang orang pertama, si penulis bisa menunjukkan sosok dirinya di dalam cerita, dan ini tidak berlaku pada sudut pandang orang ketiga.
Pada sudut pandang orang ketiga, si penulis berada ‘di luar’ isi cerita dan hanya mengisahkan tokoh “dia” di dalam cerita.
Sudut pandang orang ketiga juga terbagi menjadi dua macam, sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
a. Sudut Pandang Orang Ketiga (Serba Tahu)
Pada sudut pandang orang ketiga serba tahu, si penulis akan menceritakan apa saja terkait tokoh utama. Ia seakan tahu benar tentang watak, pikiran, perasaan, kejadian, bahkan latar belakang yang mendalangi sebuah kejadian.
Ia seperti seorang yang maha tahu tentang tokoh yang sedang ia ceritakan. Selain menggunakan kata ganti “ia” atau “dia”, kata ganti yang biasa digunakan merupakan nama dari si tokoh itu sendiri. Hal ini berlaku juga untuk sudut pandang orang ketiga (pengamat).
Contoh:
ADVERTISEMENT
b. Sudut Pandang Orang Ketiga (Pengamat)
Teknik ini hampir sama dengan teknik sudut pandang orang ketiga serba tahu, hanya saja, tidak semahatahu teknik itu. Pada sudut pandang orang ketiga penulis menceritakan sebatas pengetahuannya saja.
Pengetahuan ini diperoleh dari penangkapan pancaindra yang digunakan, baik dengan cara mengamati (melihat), mendengar, mengalami, atau merasakan suatu kejadian di dalam cerita.
Pengamatan pun dapat diperoleh dari hasil olah pikir si penulis tentang tokoh “dia” yang sedang ia ceritakan.
Contoh:
ADVERTISEMENT
Sekarang sudah mengetahui apa yang dimaksud sudut pandang adalah cara penyampaian cerita penulis, bukan? Dengan adanya sudut pandang ini memudahkan pembaca memahami alur cerita yang ingin disampaikan penulis. (MZM)