Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.2
Konten dari Pengguna
Pengertian Syirkah dalam Ekonomi Islam, Syarat, serta Rukunnya
22 Oktober 2023 23:06 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Syirkah adalah salah satu konsep penting dalam ekonomi Islam. Pengertian syirkah merujuk pada bentuk kerjasama antara dua pihak atau lebih yang bertujuan untuk melaksanakan suatu usaha, seperti usaha dagang atau jasa.
ADVERTISEMENT
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap mengenai pengertian syirkah dalam ekonomi syariah, syarat dan rukun syirkah, serta jenis-jenis syirkah.
Pengertian Syirkah
Syirkah, dalam konteks ekonomi syariah , adalah kemitraan atau kolaborasi bisnis antara dua atau lebih individu atau entitas hukum dengan tujuan untuk menjalankan bisnis atau proyek bersama.
Konsep syirkah adalah bentuk yang lebih umum dalam ekonomi Islam yang mencerminkan nilai-nilai kolaborasi, keadilan, dan tanggung jawab bersama.
Dalam syirkah, semua pihak yang terlibat berbagi tanggung jawab, risiko, dan laba. Setiap anggota syirkah memiliki kontribusi mereka sendiri dalam bentuk modal, tenaga kerja, atau aset, dan mereka membagi hasil dari bisnis tersebut sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan. Syirkah juga dapat diterapkan dalam berbagai jenis bisnis , termasuk perdagangan, manufaktur, investasi, dan banyak lainnya.
ADVERTISEMENT
Pembahasan mengenai syirkah juga pernah disampaikan oleh Rasulullah SAW melalui riwayat hadis dari Abu Hurairah:
Syarat Syirkah
Terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi agar suatu syirkah dapat dianggap sah dalam ekonomi syariah. Menurut buku Islamic Finance For Dummies, syarat-syarat tersebut antara lain:
1. Kesepakatan Bersama (Ijab dan Qabul)
Syirkah harus didasarkan pada kesepakatan bersama antara semua pihak yang terlibat. Kesepakatan ini mencakup perjanjian tentang tujuan bisnis, modal yang akan disumbangkan oleh masing-masing pihak, dan pembagian laba serta kerugian.
2. Kepemilikan Bersama
Semua pihak dalam syirkah harus memiliki kepemilikan bersama atas bisnis atau proyek yang menjadi tujuan syirkah. Kepemilikan bersama ini berarti bahwa setiap pihak memiliki hak dalam pengambilan keputusan dan perolehan laba serta kerugian.
ADVERTISEMENT
3. Tanggung Jawab Bersama
Dalam syirkah, semua pihak juga harus memiliki tanggung jawab bersama. Ini berarti bahwa mereka harus berbagi risiko yang terkait dengan bisnis tersebut. Jika bisnis mengalami kerugian, maka kerugian tersebut juga harus dibagi bersama.
4. Kepatuhan Terhadap Prinsip Syariah
Syirkah dalam ekonomi syariah harus sepenuhnya mematuhi prinsip-prinsip syariah, termasuk larangan riba (bunga), larangan maysir (perjudian), dan prinsip keadilan dalam transaksi.
Rukun Syirkah
Rukun syirkah adalah elemen-elemen yang harus ada dalam setiap syirkah agar ia dianggap sah. Terdapat empat rukun utama syirkah:
1. Al-Aqd (Perjanjian)
Ini adalah perjanjian tertulis atau lisan yang menyatakan bahwa ada suatu kemitraan bisnis antara pihak-pihak yang terlibat.
2. Al-Maal (Modal)
Setiap pihak dalam syirkah harus menyumbangkan modal atau aset dalam bentuk uang, barang, atau aset lainnya untuk berkontribusi pada bisnis tersebut.
ADVERTISEMENT
3. Al-'Amal (Usaha dan Tenaga Kerja)
Semua pihak dalam syirkah juga harus berkontribusi dalam bentuk usaha dan tenaga kerja untuk menjalankan bisnis tersebut.
4. Al-Intifaa' (Keuntungan dan Risiko)
Semua pihak dalam syirkah akan berbagi keuntungan dan risiko bisnis secara proporsional sesuai dengan kesepakatan yang ada.
(IR)