Konten dari Pengguna

Pengertian Tasawuf, Sejarah, dan Tujuannya

Pengertian dan Istilah
Artikel yang menjelaskan pengertian dari sebuah istilah.
24 Mei 2023 18:54 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tasawuf merupakan salah satu cabang ilmu  dalam agama Islam yang berkaitan dengan dimensi spiritual dan mistik. Foto: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Tasawuf merupakan salah satu cabang ilmu  dalam agama Islam yang berkaitan dengan dimensi spiritual dan mistik. Foto: Pexels.com
ADVERTISEMENT
Tasawuf adalah salah satu ilmu yang dikenal dalam ajaran Islam. Secara umum, pengertian tasawuf adalah ilmu yang tumbuh dari spiritualitas seseorang.
ADVERTISEMENT
Menurut KKBI, tasawuf adalah ajaran (cara dan sebagainya) untuk mengenal dan mendekatkan diri kepada Allah sehingga memperoleh hubungan langsung secara sadar dengan-Nya.
Dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai pengertian tasawuf, sejarah, dan tujuannya. Yuk disimak!

Pengertian Tasawuf

Pengertian tasawuf adalah ilmu yang dengannya diketahui tentang pembersihan jiwa, perbaikan budi pekerti serta pembangunan lahir dan batin untuk memperoleh kebahagiaan yang abadi. Foto: Pexels.com
Tasawuf merupakan salah satu cabang ilmu dalam agama Islam yang berkaitan dengan dimensi spiritual dan mistik. Secara harfiah, tasawuf berasal dari kata Arab "suf" yang berarti wol atau pakaian berbulu yang digunakan oleh para sufi dalam praktik spiritual mereka.
Menurut Zakaria al-Anshari dalam buku Hakikat Ilmu Tasawuf, pengertian tasawuf adalah ilmu yang dengannya diketahui tentang pembersihan jiwa, perbaikan budi pekerti serta pembangunan lahir dan batin untuk memperoleh kebahagiaan yang abadi.
Tasawuf berfokus pada upaya individu untuk mencapai peningkatan kesadaran spiritual dan hubungan yang lebih dekat dengan Tuhan melalui praktik-praktik yang meliputi meditasi, introspeksi, dzikir, dan penelusuran batin.
ADVERTISEMENT

Sejarah Tasawuf

Tasawuf dalam Islam memiliki akar yang kuat dalam ajaran dan praktek Rasulullah Muhammad SAW.
Rasulullah sering melakukan praktik-praktik kontemplatif dan berdakwah kepada para sahabatnya untuk memperdalam pemahaman mereka tentang agama dan mencapai kesadaran spiritual yang lebih tinggi.
Para sahabat Nabi, seperti Abu Bakar, Umar bin Khattab, dan Ali bin Abi Thalib juga terlibat dalam praktik-praktik tasawuf dan dianggap sebagai teladan bagi para sufi setelah mereka.
Pada abad-abad berikutnya setelah masa Rasulullah, muncul tokoh-tokoh sufi yang dihormati seperti Hasan al-Basri, Rabi'ah al-Adawiyah, dan Junaid al-Baghdadi.
Mereka mengajarkan praktik-praktik spiritual kepada para pengikutnya dan membantu memperluas pengaruh tasawuf di dunia Islam.
Kemudian, pada abad ke-9 Masehi, muncul kelompok-kelompok sufi organisasi seperti Tariqah Naqsyabandiyah, Tariqah Qadiriyyah, dan Tariqah Suhrawardiyyah yang memberikan struktur dan metode dalam praktik spiritual sufi.
ADVERTISEMENT

Tujuan Tasawuf

Salah satu tujuan Tasawuf adalah mengajarkan individu untuk mencintai Allah secara tulus. Foto: Pexels.com
Tujuan utama tasawuf adalah mencapai ma'rifatullah, yaitu pengetahuan dan pengenalan yang mendalam terhadap Allah SWT.
Tasawuf mengajarkan individu untuk mengenali hakikat dirinya, mengendalikan hawa nafsunya, dan memurnikan hatinya agar lebih dekat dengan Tuhan.
Beberapa tujuan tasawuf yang lebih spesifik antara lain:

1. Mengembangkan Cinta dan Rasa Kasih kepada Allah

Tasawuf mengajarkan individu untuk mencintai Allah secara tulus dan memahami bahwa kasih sayang-Nya meliputi seluruh alam semesta.
Melalui praktik-praktik tasawuf, individu berusaha memperkuat hubungan mereka dengan Tuhan dan merasakan kehadiran-Nya dalam setiap aspek kehidupan.

2. Mencapai Penyatuan dengan Tuhan

Tasawuf berusaha mencapai penyatuan (fana) dengan Tuhan melalui penyerahan total dan penghapusan diri dalam cinta dan kehendak-Nya. Individu yang mencapai penyatuan tersebut diyakini telah mencapai tingkat kesempurnaan spiritual tertinggi.

3. Memurnikan Diri

Tasawuf mendorong individu untuk memurnikan hati, menjauhkan diri dari sifat-sifat negatif seperti keserakahan, kesombongan, dan kebencian, serta meningkatkan sifat-sifat positif seperti sabar, syukur, dan kasih sayang.
ADVERTISEMENT
Melalui pengendalian diri dan introspeksi, individu dapat mengatasi hawa nafsu dan mencapai kedamaian batin.

4. Memberikan Bimbingan Spiritual:

Seorang guru atau syekh memiliki peran penting dalam tasawuf. Mereka memberikan bimbingan dan nasihat spiritual kepada murid-murid mereka untuk membantu mereka dalam perjalanan mereka menuju Tuhan.
Hubungan guru dan murid dalam tasawuf sangat erat, dan murid diharapkan menghormati dan mentaati guru mereka.

5. Mengamalkan Nilai-Nilai Etika Islam

Tasawuf mengajarkan pentingnya mengamalkan nilai-nilai etika Islam dalam kehidupan sehari-hari. Individu yang terlibat dalam tasawuf diharapkan menjadi teladan dalam perilaku, kejujuran, dan keadilan.
(SAI)