Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Bagaimana Generasi Z Mempengaruhi Industri Mode? Ini Penjelasannya
10 Januari 2024 14:43 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Pengetahuan Umum tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dengan pola pikir dan nilai-nilai yang unik, Generasi Z telah menciptakan tren baru dan mengubah dinamika konsumen dalam dunia fashion.
Aktivisme dan Keberlanjutan: Prioritas Utama Generasi Z
Salah satu ciri khas Generasi Z adalah keprihatinan mereka terhadap isu-isu global, termasuk keberlanjutan dan aktivisme sosial. Menurut laporan dari The Guardian, Gen Z cenderung menjadi konsumen yang lebih sadar lingkungan dan etis.
Dalam industri mode, hal ini telah mendorong perusahaan untuk mengadopsi praktik produksi yang lebih ramah lingkungan dan bertanggung jawab sosial. Banyak merek mode terkemuka kini berfokus pada penggunaan bahan daur ulang dan proses produksi yang lebih berkelanjutan.
Kekuatan Media Sosial: Transformasi Pemasaran Mode
Generasi Z dikenal sebagai pengguna aktif media sosial , dan hal ini telah mengubah cara industri mode melakukan pemasaran. Menurut penelitian yang dilaporkan oleh Forbes, hampir 80% dari Generasi Z memutuskan untuk membeli produk berdasarkan pengaruh media sosial.
ADVERTISEMENT
Generasi Z menuntut representasi yang lebih luas dan inklusif dalam dunia mode. Mereka menolak norma kecantikan konvensional dan memperjuangkan keberagaman dalam model, ukuran, dan etnis.
Menurut penelitian yang dipublikasikan di The Fashion Law Journal, merek-merek yang menganut prinsip-prinsip inklusivitas mengalami pertumbuhan penjualan yang signifikan. Oleh karena itu, perusahaan mode harus beradaptasi dengan perubahan ini untuk memenuhi ekspektasi konsumen Generasi Z.
Pembelian Berbasis Pengalaman: Tren Konsumen Generasi Z
Generasi Z cenderung lebih fokus pada pengalaman daripada kepemilikan barang. Laporan dari Deloitte menunjukkan bahwa lebih dari 70% Generasi Z lebih memilih menghabiskan uang mereka untuk pengalaman seperti konser, liburan, atau acara olahraga daripada membeli produk material.
Dalam konteks industri mode, ini berarti merek harus menciptakan pengalaman belanja yang unik, entah itu melalui toko fisik atau platform online, untuk menarik perhatian dan mempertahankan konsumen Generasi Z.
ADVERTISEMENT
Menggabungkan Teknologi: FashionTech dan Virtual Fitting
Generasi Z tumbuh di era teknologi canggih, dan oleh karena itu, mereka sangat menerima inovasi teknologi dalam pengalaman berbelanja mereka.
Menurut studi yang dipublikasikan di MIT Technology Review, aplikasi FashionTech yang memungkinkan pengguna mencoba pakaian secara virtual berbasis kecerdasan buatan mendapatkan popularitas di kalangan Generasi Z. Perusahaan mode yang dapat menggabungkan teknologi ini akan lebih mampu menarik perhatian konsumen muda.
Baca Juga: Kreativitas dan Seni di Era Digital Gen Z
Membangun Koneksi Emosional: Personalisasi dan Storytelling
Generasi Z menghargai koneksi emosional dengan merek. Mereka lebih cenderung membeli produk dari merek yang memiliki narasi kuat dan mampu membentuk hubungan personal dengan konsumen. Menurut analisis yang dilaporkan oleh Business of Fashion, perusahaan mode yang mampu merangkul personalisasi dalam desain dan mengeksplorasi storytelling dapat memenangkan hati Generasi Z.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Generasi Z tidak hanya mengonsumsi mode, tetapi mereka juga membentuk tren, menentukan nilai-nilai yang dihargai, dan menuntut perubahan dalam industri fashion. Dengan memahami preferensi dan pola pikir mereka, perusahaan mode dapat terus beradaptasi dan berkembang untuk memenuhi tuntutan konsumen masa depan.
Dengan inklusivitas, keberlanjutan, dan pengalaman berbasis teknologi sebagai poin fokus, industri mode dapat menghadapi tantangan masa depan dan memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh Generasi Z.