Konten dari Pengguna

Dampak Generasi Z pada Industri Makanan dan Minuman

Pengetahuan Umum
Menyediakan berbagai informasi seputar Generasi Z.
26 Februari 2024 10:21 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pengetahuan Umum tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi makanan Jepang.  Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi makanan Jepang. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Generasi Z membawa perubahan besar dalam preferensi kuliner lokal dan internasional. Dengan kecenderungan teknologi dan penggunaan media sosial yang luas, mereka membahas tata cara industri kuliner beradaptasi dengan kebutuhan dan keinginannya.
ADVERTISEMENT
Namun, mereka juga kerap menjumpai sejumlah permasalahan dan tantangan. Mari kita telusuri lebih jauh dampak yang dihasilkan oleh Generasi Z dalam industri makanan dan minuman dalam artikel berikut ini.

Preferensi Konsumsi Makanan

Ilustrasi makanan di restoran all you can eat. Foto: Scherbinator/Shutterstock
Preferensi diartikan sebagai kecenderungan yang dipilih seseorang atau kelompok tertentu dalam mengambil keputusan. Di industri makanan dan minuman, Generasi Z memiliki preferensi yang unik, yakni sebagai berikut:

1. Kemajuan Teknologi dalam Pemesanan Makanan

Kemajuan teknologi telah memberikan dampak signifikan pada cara Generasi Z memesan makanan. Aplikasi pemesanan online seperti GrabFood, GoFood, dan UberEats telah menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup mereka.
Dengan sekali sentuhan, mereka dapat memesan makanan dari berbagai restoran favorit tanpa harus meninggalkan rumah. Menurut laporan dari Statista, penggunaan aplikasi pemesanan makanan telah meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir, menunjukkan preferensi Generasi Z terhadap kenyamanan dan efisiensi dalam memesan makanan.
ADVERTISEMENT

2. Perubahan dalam Pola Makan

Generasi Z juga menunjukkan kecenderungan menuju pola makan yang lebih sehat dan berkelanjutan. Mereka semakin menyadari pentingnya kesehatan dan lingkungan, sehingga cenderung mencari makanan organik, alami, dan ramah lingkungan.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Mintel, lebih dari 70% dari Generasi Z mengutamakan makanan sehat dan berkelanjutan seperti makanan nabati dan produk organik. Hal ini mendorong pertumbuhan pasar untuk produk-produk makanan yang lebih sehat dan ramah lingkungan.

Pengaruh Media Sosial dalam Pemilihan Makanan

Ilustrasi foto makanan. Foto: Shutterstock
Media sosial telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Generasi Z. Itu mengapa, media sosial juga membawa pengaruh yang besar dalam pemilihan makanan.

1. Penggunaan Platform Media Sosial untuk Rekomendasi Makanan

Media sosial memainkan peran penting dalam membentuk preferensi makanan Generasi Z. Mereka sering mengandalkan platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube untuk mendapatkan rekomendasi makanan dari influencer kuliner dan teman-teman mereka.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh FoodNavigator-Asia, lebih dari 60% dari Generasi Z mengatakan bahwa mereka sering mencari inspirasi makanan di media sosial sebelum memutuskan tempat makan atau menu yang akan dipesan.

2. Mencari Tempat Makan Unik

Generasi Z juga cenderung mencari tempat makan yang unik dan Instagrammable untuk mengabadikan momen mereka. Mereka menggunakan fitur pencarian dan hashtag di media sosial sebagai alat untuk menemukan tempat-tempat makan baru yang menarik dan estetis.
Hasilnya, foto-foto makanan yang viral di media sosial sering kali menjadi pemicu untuk menarik minat Generasi Z dalam mencoba makanan atau tempat makan tertentu.

Inovasi Produk Makanan dan Minuman

COM-Ilustrasi generasi Z Foto: Shutterstuck
Karena memiliki daya kreativitas dan inovasi yang tinggi, Generasi Z cenderung suka memilih makanan yang unik dan tidak pasaran. Simak inovasi produk makanan dan minuman ala Gen Z berikut ini:
ADVERTISEMENT

1. Permintaan Akan Makanan dan Minuman Inovatif

Permintaan Generasi Z akan makanan dan minuman inovatif telah mendorong pertumbuhan pasar untuk produk-produk baru yang berbeda dari generasi sebelumnya. Mereka lebih terbuka terhadap produk makanan nabati dan berbasis tanaman, seperti susu nabati, daging alternatif, dan camilan sehat berbasis tanaman.
Menurut laporan dari Nielsen, penjualan produk makanan nabati telah meningkat lebih dari 20% setiap tahunnya, menunjukkan minat yang kuat dari Generasi Z terhadap makanan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

2. Pembangunan Brand yang Terhubung Emosional

Industri makanan dan minuman juga telah berusaha untuk membangun hubungan emosional dengan Generasi Z melalui merek dan strategi pemasaran yang relevan. Mereka terlibat dengan nilai-nilai dan tren yang diinginkan oleh Generasi Z, seperti keberlanjutan, kesehatan, dan keadilan sosial.
Dengan berkolaborasi dengan influencer kuliner dan menggunakan strategi pemasaran yang efektif melalui media sosial, industri makanan dan minuman dapat membangun hubungan yang lebih kuat dengan Generasi Z dan memperkuat citra merek mereka di mata konsumen.
ADVERTISEMENT

Tantangan dan Peluang bagi Industri Makanan dan Minuman

Ilustrasi makanan ala Japanese Nikkei. Foto: Larisa Blinova/Shutterstock
Dalam perjalanannya menemukan kuliner yang menarik, Generasi Z juga menghadapi banyak tantangan dan peluang. Berikut uraiannya yang bisa Anda simak:

1. Tantangan dalam Memenuhi Preferensi Konsumen

Industri makanan dan minuman dihadapkan pada tantangan untuk memenuhi preferensi konsumen yang berubah dengan cepat. Mereka harus beradaptasi dengan kecepatan perubahan tren dan memahami nilai-nilai yang penting bagi Generasi Z, seperti keberlanjutan dan kesehatan.
Selain itu, industri juga harus mempertimbangkan dampak keberlanjutan dan etika dalam rantai pasokan makanan untuk memenuhi tuntutan konsumen yang semakin sadar akan lingkungan.

2. Peluang untuk Inovasi dan Diversifikasi Produk

Meskipun demikian, ada peluang besar bagi industri makanan dan minuman untuk inovasi dan diversifikasi produk. Kolaborasi dengan influencer kuliner dan pengembangan produk berbasis teknologi adalah dua contoh cara di mana industri dapat memanfaatkan peluang ini.
ADVERTISEMENT
Dengan memahami kebutuhan dan keinginan Generasi Z, industri dapat mengembangkan produk yang lebih inovatif dan menarik bagi pasar yang semakin cerdas ini.