Konten dari Pengguna

Generasi Z dan Kesulitan Membeli Rumah: Apa Sebabnya?

Pengetahuan Umum
Menyediakan berbagai informasi seputar Generasi Z.
6 September 2023 11:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pengetahuan Umum tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kerja di kantor. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kerja di kantor. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Seiring pertumbuhan ekonomi global, masyarakat disajikan dengan berbagai perubahan, mulai dari teknologi hingga cara pandang terhadap kehidupan. Salah satu kelompok yang paling banyak dibahas adalah Generasi Z.
ADVERTISEMENT
Gen Z lahir antara tahun 1997 hingga 2012. Saat mereka mulai memasuki usia produktif, banyak isu muncul, termasuk kesulitan mereka dalam memiliki rumah. Artikel ini akan mengupas lebih dalam mengenai fenomena tersebut.

Perekonomian yang Tak Ramah

Ilustrasi kerja di kantor. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Pertama-tama, harus diakui bahwa kondisi ekonomi saat ini berbeda dari generasi sebelumnya. Harga properti di banyak kota besar di seluruh dunia meningkat drastis dalam dekade terakhir.
Kenaikan harga tersebut terjadi terutama sejak awal 2000-an. Ini tentu saja menciptakan hambatan bagi Gen Z yang baru memulai karier mereka dan belum memiliki pendapatan tetap yang memadai.

Ketidakstabilan Pekerjaan dan Gaya Kerja Freelance

Ilustrasi kerja di kantor. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Zaman sekarang dikenal dengan "gig economy" di mana pekerjaan tetap dengan gaji bulanan dan tunjangan kesehatan menjadi semakin langka. Banyak dari Generasi Z bekerja sebagai freelancer atau memiliki pekerjaan sampingan, yang membuat pendapatan mereka tidak stabil.
ADVERTISEMENT

Prioritas Generasi Z yang Berbeda

Ilustrasi kerja di kantor. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Generasi Z memiliki pandangan yang berbeda tentang kepemilikan rumah dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Banyak dari mereka lebih memilih untuk berinvestasi pada pengalaman seperti perjalanan atau pendidikan lanjutan.
Bagi mereka, aset fisik seperti rumah tidak lebih menarik daripada sebuah pengalaman. Mereka melihat bahwa kepemilikan rumah mungkin bukan investasi terbaik untuk masa depan mereka, terutama dengan fluktuasi harga properti dan ketidakpastian ekonomi global.

Utang Pendidikan

Ilustrasi kuliah di luar negeri. Foto: Shutter Stock
Banyak dari Generasi Z yang menuntut ilmu di universitas berakhir dengan utang pendidikan yang besar. Hal ini dibahas dalam The Debt Dilemma: The Student Loan Crisis oleh Dr. Jeremy Foster.
ADVERTISEMENT
Studi tersebut menyebutkan bahwa rata-rata lulusan universitas di tahun 2020 memiliki utang pendidikan sekitar $30.000. Dengan beban utang ini, sangat sulit bagi banyak individu muda untuk menyisihkan uang untuk uang muka rumah.

Kesimpulan

Ilustrasi kerja sambil ngopi. Foto: Shutter Stock
Generasi Z sering dilihat sebagai generasi yang penuh dengan inovasi dan kreativitas. Meskipun begitu, Gen Z menghadapi banyak tantangan unik yang membuat mereka sulit untuk memiliki rumah.
Ada banyak faktor yang membuat Generasi Z sulit memiliki rumah. Beberapa di antaranya adalah kondisi ekonomi, perubahan dalam struktur pekerjaan, prioritas yang berbeda, hingga beban utang pendidikan.
Dalam menghadapi tantangan ini, penting bagi para pemangku kebijakan dan pemimpin industri untuk mencari solusi. Entah itu melalui skema kepemilikan rumah yang lebih terjangkau, pendidikan keuangan, atau reformasi sistem pendidikan tinggi, langkah-langkah harus diambil untuk mendukung generasi ini.
ADVERTISEMENT