Konten dari Pengguna

Work-Life Balance Generasi Z: Memahami Nilai dan Prioritas Baru

Pengetahuan Umum
Menyediakan berbagai informasi seputar Generasi Z.
5 September 2023 11:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pengetahuan Umum tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Generasi Z bekerja. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Generasi Z bekerja. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Generasi Z memiliki perspektif berbeda tentang konsep work-life balance dibandingkan generasi sebelumnya. Generasi ini mencari makna lebih dalam pekerjaan dan hidup mereka, dan hal ini mempengaruhi bagaimana mereka memandang keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional.
ADVERTISEMENT

Evolusi Konsep Work-Life Balance

Ilustrasi Generasi Z bekerja. Foto: PR Image Factory/Shutterstock
Sejak dahulu, konsep work-life balance telah mengalami evolusi. Menurut buku The Future of Work oleh Jacob Morgan, pada era Baby Boomers, pekerjaan dianggap sebagai tanggung jawab utama, dengan sedikit ruang untuk kehidupan pribadi.
Namun, Generasi Z membawa paradigma baru. Mereka menginginkan pekerjaan yang memberi mereka fleksibilitas, kebebasan, dan kesempatan untuk tumbuh, baik secara profesional maupun pribadi.

Teknologi sebagai Alat dan Tantangan

Ilustrasi bekerja di kumparan. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Dengan pertumbuhan teknologi dan media sosial, Generasi Z memiliki akses tak terbatas ke informasi. Hal ini memungkinkan mereka untuk bekerja dari mana saja dan kapan saja.
Namun, di sisi lain, dengan teknologi yang selalu aktif, batasan antara pekerjaan dan waktu pribadi menjadi kabur. Artinya, Gen Z memerlukan disiplin yang lebih tinggi untuk memastikan keseimbangan.
ADVERTISEMENT

Prioritas Kesejahteraan Mental

Ilustrasi bekerja di kumparan. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Salah satu perbedaan mencolok antara Generasi Z dan pendahulunya adalah penekanannya pada kesejahteraan mental. Menurut The Gen Z Effect: The Six Forces Shaping the Future of Business oleh Tom Koulopoulos dan Dan Keldsen, Generasi Z lebih fokus pada kesejahteraan mental dan mencari pekerjaan yang mendukung hal ini.
Bagi mereka, pekerjaan bukan hanya tentang penghasilan, tetapi juga tentang bagaimana pekerjaan tersebut mempengaruhi kesejahteraan psikologis mereka.
Ilustrasi bekerja di kumparan. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Generasi Z memandang work-life balance bukan sebagai pemisahan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, tetapi lebih kepada integrasi keduanya. Ini berarti mencari pekerjaan yang sesuai dengan nilai dan tujuan hidup mereka.
ADVERTISEMENT
Generasi Z menginginkan pekerjaan yang memberi mereka kesempatan untuk memberikan dampak positif pada dunia, sambil tetap menjaga kesejahteraan mereka sendiri.

Adaptasi Tempat Kerja terhadap Generasi Z

Ilustrasi bekerja di kumparan. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Seiring dengan masuknya Generasi Z ke dunia kerja, banyak perusahaan yang mulai merevisi struktur dan budayanya untuk memenuhi kebutuhan generasi ini. Bukan tanpa alasan, adaptasi ini penting agar perusahaan bisa tetap relevan dan kompetitif di era digital ini.

Fleksibilitas: Tuntutan Baru di Tempat Kerja

Ilustrasi generasi millenial bekerja di kantor. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Berbeda dengan generasi sebelumnya yang lebih mengutamakan kestabilan, Generasi Z menghargai fleksibilitas. Mereka ingin memiliki fleksibilitas dalam hal jam kerja, lokasi, dan metode kerja.
Memberikan kebebasan kepada Generasi Z untuk menentukan kapan dan di mana mereka bekerja bisa meningkatkan produktivitas dan keterlibatan dalam pekerjaan.
ADVERTISEMENT

Pelatihan dan Pengembangan Diri

Ilustrasi bekerja di kumparan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Generasi Z sangat sadar akan pentingnya terus-menerus meningkatkan diri. Hal ini disebutkan dalam buku Generation Z at Work: How the Next Generation is Transforming the Workplace oleh Dr. Fiona Lang.
Menurut Lang, investasi dalam pelatihan dan pengembangan diri tidak hanya meningkatkan keterampilan mereka tetapi juga memperkuat loyalitas mereka terhadap perusahaan.

Teknologi sebagai Mediator

Ilustrasi bekerja di kumparan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Dengan latar belakang digital yang kuat, Generasi Z mengharapkan perusahaan untuk terus update dengan teknologi terbaru. Adaptasi teknologi terbaru dalam operasional perusahaan merupakan salah satu kunci untuk mempertahankan talenta Generasi Z.

Feedback sebagai Kunci

Ilustrasi bekerja di kumparan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Komunikasi dua arah sangat penting bagi Generasi Z. Mereka menginginkan feedback yang konstruktif dan teratur mengenai kinerja mereka.
ADVERTISEMENT
Menurut buku Feedback Revolution oleh Dr. Mary C. Kelly, feedback yang diberikan secara rutin dan jujur bisa menjadi alat motivasi yang efektif bagi generasi ini.

Kesimpulan

Ilustrasi bekerja di kumparan. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Generasi Z memiliki pandangan dan prioritas yang unik. Generasi ini mengajarkan kita bahwa work-life balance bukan hanya tentang menghitung jam kerja versus waktu luang.
Lebih dari itu, work-life balance adalah tentang bagaimana kita bisa bekerja dengan cara yang paling sesuai dengan nilai dan tujuan kita, sambil menjaga kesejahteraan kita secara keseluruhan.