Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Generasi Z sebagai Aktivis Sosial Masa Kini
25 Februari 2024 17:58 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Pengetahuan Umum tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mereka adalah pengguna internet yang mahir dan terbiasa dengan berbagai platform media sosial. Menurut buku Generation Z Goes to College oleh Corey Seemiller dan Meghan Grace, Generasi Z cenderung memiliki sifat inklusif, toleran, dan memiliki kecenderungan untuk menjadi aktivis sosial.
Dibandingkan dengan generasi sebelumnya, mereka lebih terhubung secara global dan memiliki akses yang lebih luas terhadap informasi. Hal ini memungkinkan mereka untuk menjadi lebih sadar akan isu-isu yang terjadi di dunia dan untuk berpartisipasi dalam upaya-upaya untuk menciptakan perubahan.
Kegiatan Sosial di Dunia Maya
Salah satu cara utama Generasi Z terlibat dalam kegiatan sosial adalah melalui platform-platform media sosial seperti Instagram, Twitter, dan TikTok. Mereka menggunakan platform-platform ini untuk menyebarkan informasi, membangun kesadaran, dan mengorganisir aksi-aksi sosial. Misalnya, gerakan #BlackLivesMatter yang menggalang dukungan untuk keadilan rasial telah menjadi salah satu contoh paling mencolok bagaimana media sosial dapat digunakan sebagai alat untuk memobilisasi massa.
ADVERTISEMENT
Menurut buku The Gen Z Frequency: How Brands Tune In and Build Credibility oleh Gregg L. Witt dan Derek E. Baird, Generasi Z memiliki kecenderungan untuk lebih percaya pada informasi yang mereka dapatkan dari rekan sebaya mereka di media sosial daripada dari sumber-sumber tradisional. Oleh karena itu, memahami bagaimana cara berkomunikasi dengan mereka melalui platform-platform ini menjadi kunci dalam menciptakan dampak yang positif dalam upaya-upaya sosial.
Keberagaman dan Inklusivitas
ADVERTISEMENT
Keterlibatan mereka dalam mendukung hak-hak minoritas dan memperjuangkan kesetaraan telah membawa perubahan positif dalam budaya dan tatanan sosial. Mereka seringkali menjadi suara yang kuat dalam memperjuangkan perubahan kebijakan dan menciptakan lingkungan yang lebih ramah bagi semua orang.
Keterlibatan Generasi Z dalam Kegiatan Sosial
Generasi Z telah menunjukkan minat yang tinggi dalam berbagai isu sosial, mulai dari lingkungan, kesetaraan gender, kesehatan mental, hingga hak asasi manusia. Mereka menggunakan kecakapan teknologi untuk memobilisasi dukungan dan menciptakan kesadaran akan isu-isu ini melalui kampanye online, petisi digital, dan gerakan sosial di media sosial.
Menurut buku iGen: Why Today's Super-Connected Kids Are Growing Up Less Rebellious, More Tolerant, Less Happy--and Completely Unprepared for Adulthood--and What That Means for the Rest of Us oleh Jean M. Twenge, Generasi Z cenderung memilih bentuk aktivisme yang lebih terkoordinasi dan terarah, menggunakan media sosial sebagai alat utama untuk menyebarkan pesan mereka. Mereka juga cenderung lebih skeptis terhadap institusi-institusi tradisional dan lebih suka mencari solusi melalui aksi langsung.
ADVERTISEMENT
Dampak Keterlibatan Gen Z dalam Masyarakat
Keterlibatan Generasi Z di kegiatan sosial telah membawa dampak yang signifikan dalam masyarakat. Melalui advokasi online, mereka telah mampu mengumpulkan dukungan massal dan mengubah pandangan masyarakat tentang berbagai isu penting. Misalnya, Gerakan Pelajar untuk Perlindungan Senjata (March for Our Lives) yang dipelopori oleh siswa sekolah menengah setelah serangkaian penembakan massal di Amerika Serikat telah berhasil menarik perhatian nasional terhadap isu regulasi senjata api.
Menurut buku Zconomy: How Gen Z Will Change the Future of Business—and What to Do About It oleh Jason Dorsey dan Denise Villa, keterlibatan Generasi Z dalam kegiatan sosial juga telah mendorong perusahaan dan merek untuk menjadi lebih bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan. Perusahaan-perusahaan kini semakin memerhatikan nilai-nilai sosial dan lingkungan dalam strategi bisnis mereka untuk menarik konsumen dari Generasi Z yang peduli dengan isu-isu tersebut.
Tantangan dalam Aktivisme Online
Meskipun memiliki potensi besar untuk membawa perubahan positif, aktivisme online juga memiliki tantangan tersendiri. Misalnya, tersebarnya informasi yang tidak valid atau hoaks dapat membingungkan dan memecah belah masyarakat. Selain itu, risiko dari serangan siber dan pelanggaran privasi juga perlu diperhatikan dalam upaya-upaya untuk melibatkan Generasi Z dalam kegiatan sosial.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, pendekatan yang bijaksana dan terarah dalam menggunakan media sosial sebagai alat untuk aktivisme sangatlah penting. Pendidikan tentang literasi digital dan kemampuan untuk memilah informasi yang akurat dari yang tidak akurat merupakan hal yang harus ditekankan dalam upaya memperkuat peran Generasi Z dalam kegiatan sosial.
Menyambut Masa Depan Aktivisme Generasi Z
Dalam beberapa tahun terakhir, Generasi Z telah membuktikan diri sebagai kekuatan yang tidak dapat diabaikan dalam aktivisme sosial. Mereka telah membawa perubahan yang signifikan dalam masyarakat melalui keterlibatan mereka yang aktif dan kepedulian mereka terhadap isu-isu kritis. Namun, tantangan-tantangan yang mereka hadapi juga membutuhkan perhatian serius dari semua pihak.
ADVERTISEMENT
Dengan memahami nilai-nilai, kekhawatiran, dan kebutuhan Generasi Z, kita dapat lebih efektif mendukung dan memfasilitasi peran mereka dalam menciptakan dunia yang lebih baik. Dengan upaya bersama, Generasi Z dapat menjadi agen perubahan yang sangat kuat dalam membangun masyarakat yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan adil bagi semua.