Konten dari Pengguna

Generasi Z yang Terpinggirkan: Mengupas Dilema di Balik Kemajuan Teknologi

Pengetahuan Umum
Menyediakan berbagai informasi seputar Generasi Z.
31 Agustus 2023 12:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pengetahuan Umum tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Generasi Z yang Terpinggirkan. Foto: ART STOCK CREATIVE/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Generasi Z yang Terpinggirkan. Foto: ART STOCK CREATIVE/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Generasi Z lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2000-an. Mereka tumbuh di era ketika teknologi berperan besar dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, meski kemajuan teknologi telah memberikan banyak kesempatan dan manfaat, tidak semua Generasi Z mendapatkan keuntungan yang sama. Ada sebagian dari mereka yang terpinggirkan, menghadapi tantangan yang seringkali terabaikan oleh masyarakat.

Kesulitan Akses Teknologi

Sebuah kenyataan yang sulit diterima adalah bahwa tidak semua individu Generasi Z memiliki akses yang sama terhadap teknologi. Meskipun banyak anggota Gen Z yang terbiasa dengan smartphone, tablet, dan laptop, masih ada yang tidak memiliki akses ke perangkat ini atau konektivitas internet yang stabil. Ini artinya mereka tidak dapat memanfaatkan peluang pendidikan dan pekerjaan yang sama dengan rekan-rekan seangkatannya.

Tantangan Pendidikan

Tanpa akses ke teknologi, banyak anggota Gen Z yang terpinggirkan menghadapi tantangan dalam pendidikan. Banyak siswa yang tidak memiliki akses ke sumber belajar online, kursus online, atau bahkan tugas sekolah yang diberikan melalui platform digital. Hal ini semakin memperlebar kesenjangan pendidikan antara mereka dengan teman-teman yang lebih beruntung.
ADVERTISEMENT

Dampak Sosial

Ilustrasi perempuan sedih Foto: Shutterstock
Kesenjangan akses teknologi juga memiliki dampak sosial. Thompson dalam buku Disconnected Youth: Navigating Social Exclusion in the Digital Era menggali dampak psikologis dari terpinggirkannya sebagian Generasi Z. Mereka sering merasa terisolasi, mengalami kesulitan dalam membangun hubungan sosial, dan merasa kurang mampu bersaing dalam dunia yang semakin digital.

Ekonomi dan Kesempatan Pekerjaan

Kesenjangan ini juga berdampak pada kehidupan ekonomi. Sementara banyak dari rekan-rekan mereka mungkin menikmati kesempatan kerja di industri yang sangat digemari seperti teknologi, e-sport, atau media sosial, banyak Gen Z yang terpinggirkan justru kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan yang stabil dan layak.
Dalam buku Youth Employment in the Digital Age oleh Parker disebutkan bahwa kesenjangan akses ke pendidikan berkualitas dan pelatihan pekerjaan menjadi salah satu hambatan utama bagi mereka. Selain itu, kurangnya keterampilan digital juga membuat mereka tidak mampu bersaing di pasar kerja yang semakin bergantung pada teknologi.
Ilustrasi wanita lelah bekerja. Foto: Amnaj Khetsamtip/Shutterstock

Kesejahteraan Mental

Keterbatasan akses ke teknologi dan kesempatan yang adil tidak hanya berdampak pada kesempatan ekonomi dan pendidikan, tetapi juga kesejahteraan mental Gen Z yang terpinggirkan. Kurangnya kesempatan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan rekan-rekan sebayanya secara online bisa meningkatkan perasaan terisolasi dan kesepian. Selain itu, eksposur konstan terhadap gambaran kesuksesan teman-teman sebaya melalui media sosial dapat menyebabkan tekanan psikologis dan perbandingan diri yang tidak sehat.
ADVERTISEMENT

Langkah Menuju Solusi

Untungnya, ada inisiatif dan program yang berupaya untuk mengatasi ketidaksetaraan ini. Tercatat ada berbagai organisasi nirlaba, sekolah, dan pemerintah yang bekerja keras untuk menyediakan perangkat dan akses internet bagi mereka yang kurang mampu. Selain itu, ada juga program pelatihan digital untuk membantu anggota Gen Z yang terpinggirkan agar bisa mengikuti perkembangan zaman.
COM-Ilustrasi generasi Z Foto: Shutterstuck

Peran Komunitas dan Organisasi Nirlaba

Di tengah kesulitan yang dihadapi oleh Gen Z yang terpinggirkan, banyak komunitas dan organisasi nirlaba yang berupaya memberikan dukungan. Dalam Community Efforts in Bridging Generational Gaps dijelaskan bagaimana berbagai program mentorship, pelatihan keterampilan, dan inisiatif sosial lainnya membantu memberdayakan generasi muda ini.
Langkah-langkah ini penting untuk memastikan bahwa setiap anggota Gen Z, tanpa memandang latar belakang ekonomi atau akses teknologi, memiliki kesempatan untuk mencapai potensi penuh mereka.
ADVERTISEMENT

Kesimpulan

Generasi Z, meskipun sering digambarkan sebagai generasi yang mahir teknologi, menghadapi kesenjangan yang signifikan dalam hal akses dan peluang. Bagi mereka yang terpinggirkan, tantangan ini dapat memengaruhi pendidikan, prospek pekerjaan, dan kualitas hidup. Namun, dengan pemahaman, kesadaran, dan tindakan kolektif, kita dapat membantu memastikan bahwa setiap anggota Generasi Z memiliki kesempatan yang sama untuk sukses di dunia digital.