Memahami Generasi Strawberry, dari Definisi hingga Solusinya

Pengetahuan Umum
Menyediakan berbagai informasi seputar Generasi Z.
Konten dari Pengguna
26 Juni 2023 14:16 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pengetahuan Umum tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Generasi Strawberry. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Generasi Strawberry. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Generasi Strawberry adalah istilah yang mungkin tidak familiar bagi banyak orang. Namun, ini adalah fenomena yang cukup dikenal dalam konteks sosial dan budaya, terutama di wilayah Asia.
ADVERTISEMENT
Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu Generasi Strawberry, apa itu Strawberry Parent, dan bagaimana cara agar tidak menjadi bagian dari Generasi Strawberry.

Apa yang Dimaksud dengan Generasi Strawberry?

Ilustrasi Generasi Strawberry yang lemah dan mudah menyerah. Foto: Unsplash
Generasi Strawberry adalah istilah yang berasal dari Taiwan dan sering digunakan untuk mendeskripsikan generasi muda yang lahir pada tahun 1981 hingga 2000.
Istilah ini memiliki konotasi negatif dan sering digunakan untuk menggambarkan individu yang mudah merasa terluka atau sensitif, mirip dengan kelemahan fisik buah stroberi.
Generasi Strawberry dikategorikan sebagai generasi yang lemah secara emosional dan fisik, memiliki ketahanan rendah terhadap tekanan, dan cenderung menghindari konflik.
Mereka juga sering dikritik karena keengganan mereka untuk menghadapi tantangan dan masalah yang rumit, serta cenderung mengharapkan hasil instan tanpa usaha keras.
ADVERTISEMENT

Apa Itu Strawberry Parent?

Ilustrasi Strawberry Parent. Foto: Shutterstock
Strawberry Parent adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan pola asuh di mana orang tua cenderung melindungi anak-anak mereka dari segala bentuk rintangan atau tekanan.
Istilah ini berakar dari konsep "Generasi Strawberry", di mana orang tua "strawberry" sering kali memanjakan anak-anak mereka, dengan asumsi bahwa perlindungan dan pemberian keleluasaan dalam semua hal akan membantu mereka sukses.
Namun, ini sering kali berdampak negatif pada anak, menciptakan individu yang tidak tahan terhadap tekanan, kurang mandiri, dan memiliki ekspektasi yang tidak realistis tentang kehidupan.
Anak-anak Generasi Strawberry cenderung mengalami kesulitan dalam menghadapi kegagalan, konflik, atau tekanan dalam kehidupan.

Cara agar Tidak Menjadi Generasi Strawberry

Ilustrasi Generasi Strawberry yang berusaha mengembangkan keterampilan. Foto: Pexels
Untuk menghindari menjadi bagian dari Generasi Strawberry, baik sebagai individu maupun sebagai orang tua, ada beberapa langkah yang bisa diambil:
ADVERTISEMENT

1. Mengembangkan Ketahanan

Mengembangkan ketahanan emosional dan mental sangat penting. Ini melibatkan pembelajaran bagaimana cara menghadapi kegagalan, stres, dan tantangan dengan cara yang sehat.

2. Pelajari Keterampilan Hidup

Mengembangkan keterampilan hidup seperti mengatur waktu, memasak, dan mengurus keuangan sendiri adalah penting untuk menjadi mandiri.

3. Hadapi Tantangan

Menghadapi tantangan dan keluar dari zona nyaman adalah cara yang baik untuk membangun ketahanan dan kepercayaan diri.

4. Pendidikan Karakter

Untuk orang tua, penting untuk memfokuskan pendidikan tidak hanya pada prestasi akademik, tetapi juga pada pembentukan karakter dan etika kerja.
Generasi Strawberry adalah konsep yang menunjukkan kekhawatiran tentang ketahanan dan kemandirian generasi muda.
Dengan menghadapi tantangan, menerima kegagalan sebagai pelajaran, dan memberikan ruang bagi anak-anak untuk tumbuh, kita dapat membantu mencegah pembentukan generasi strawberry.

Karakteristik Generasi Strawberry

Ilustrasi salah satu karakteristik Generasi Strawberry adalah kreatif. Foto: Pexels
Menurut Rhenald Kasali dalam bukunya Strawberry Generation, Generasi Strawberry ialah generasi yang memiliki banyak ide dan gagasan kreatif, tetapi mudah menyerah dan sakit hati.
ADVERTISEMENT
Generasi ini dianalogikan seperti layaknya buah strawberry yang tampak segar, cantik, dan menggugah selera, tetapi juga sangat rapuh dan mudah hancur hanya dengan sedikit tekanan maupun gesekan.
Generasi Strawberry juga dapat dipahami sebagai generasi yang unik dengan segala kreativitasnya, tetapi mudah tumbang dengan berbagai tantangan yang muncul dalam perjalanan hidupnya.
Dikutip dari Dakwah Muhammadiyah dalam Masyarakat Digital oleh Muchlas, dkk., (2022: 150-151), ada beberapa karakteristik Generasi Strawberry yang perlu diketahui, yaitu:

1. Kreatif

Generasi Strawberry hidup di zaman dengan informasi berlimpah yang dapat mereka nikmati dengan mudah melalui gadget. Berbagai informasi tersebut membuat mereka menjadi generasi yang kreatif karena banyak menyimpan informasi di dalam memori.

2. Rapuh

Penggunaan internet yang mudah diakses memicu Generasi Strawberry untuk berkeluh kesah dengan mudahnya di media sosial. Selain itu, media sosial membuat mereka mudah mempercayai informasi tertentu tanpa mencernanya dengan baik.
ADVERTISEMENT
Salah satu contohnya mengenai mental health issue atau masalah kesehatan mental. Generasi Strawberry cenderung membuat mereka secara sepihak (tanpa berkonsultasi dengan ahli) menganggap hal-hal yang mereka tidak suka sebagai penyebab masalah kesehatan mental.

3. Manja

Generasi Strawberry yang hidup dengan kemudahan akses juga menyebabkan mereka menjadi generasi yang manja atau cenderung menginginkan segala sesuatu yang serba instan.
Pasalnya, tumbuh di era digital membuat mereka dapat melakukan berbagai hal hanya dengan menekan tombol di ponsel mereka, seperti memesan makanan dan membeli barang secara online.

Sisi Positif Generasi Strawberry

Ilustrasi sisi positif Generasi Strawberry. Foto: Pexels
Meskipun dianggap sebagai generasi yang rapuh dan mudah menyerah, Generasi Strawberry tetap memiliki sisi positif. Berikut adalah beberapa sisi positif Generasi Strawberry:

1. Menyukai Tantangan Baru dan Mencoba Hal-Hal yang Berbeda

Generasi Strawberry cenderung menyukai tantangan baru dan berani mencoba hal-hal yang berbeda. Mereka tidak takut untuk mengambil risiko dan mencari kesempatan baru untuk mengembangkan diri mereka.
ADVERTISEMENT

2. Bekerja Tidak Selalu Berorientasi pada Uang

Generasi Strawberry memiliki pandangan yang lebih luas tentang karier dan pekerjaan. Mereka tidak selalu berorientasi pada uang, tetapi lebih mencari pekerjaan yang dapat mengembangkan minat dan bakat mereka.

3. Berani Menyampaikan Pendapat

Generasi Strawberry cenderung berani menyampaikan pendapat mereka dan berpartisipasi dalam perdebatan. Mereka tidak segan untuk mengutarakan ide-ide segar atau pendapat yang mereka miliki.

4. Mudah Beradaptasi dengan Teknologi

Generasi Strawberry adalah generasi yang tumbuh bersama teknologi digital yang semakin maju. Mereka mudah beradaptasi dengan teknologi baru dan cenderung terbuka terhadap inovasi.

Sisi Negatif Generasi Strawberry

Ilustrasi salah satu sisi negatif Generasi Strawberry adalah terjebak dalam zona nyaman. Foto: Pexels
Selain sisi positif, ada beberapa sisi negatif dari Generasi Strawberry, di antaranya:

1. Terjebak dalam Zona Nyaman

Salah satu sisi negatif dari Generasi Strawberry adalah cenderung terjebak dalam zona nyaman. Mereka kadang-kadang enggan keluar dari lingkungan yang sudah membuat mereka nyaman.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Generasi Optimis oleh Ahmad Rifa'i Rifan (2020: 27), Generasi Strawberry umumnya lahir dari tangan-tangan orang tua yang jauh lebih sejahtera dari generasi-generasi sebelumnya.
Mereka biasanya dari kelas menengah ke atas yang sudah mempunyai rumah sendiri, kendaraan, gadget, dan akses informasi yang lebih luas. Karena tidak terlatih menghadapi kesulitan sejak kecil, Generasi Strawberry cenderung kesulitan pula untuk keluar dari zona nyaman.

2. Mudah Menyerah

Generasi Strawberry cenderung mudah menyerah ketika menghadapi kesulitan atau rintangan dalam mencapai tujuan mereka. Mereka kurang memiliki ketekunan dan motivasi dalam menghadapi tantangan hidup.

3. Kurang Memiliki Rasa Tanggung Jawab

Generasi Strawberry terkadang dianggap kurang memiliki rasa tanggung jawab. Mereka cenderung menunda tugas atau menyerah ketika dihadapkan pada tantangan yang sulit.

4. Memiliki Harapan yang Tidak Realistis

Sebagian Generasi Strawberry memiliki harapan yang tidak realistis pada kehidupan dan sering kali menghadapi kekecewaan ketika harapan tersebut tidak terpenuhi. Mereka biasanya suka memaksakan kehendak dan egois dalam melakukan sesuatu.
ADVERTISEMENT