Konten dari Pengguna

Membangun Keunggulan Organisasi

Perdhana Ari Sudewo
Aparatur Sipil Negara di Badan Pengawas Obat dan Makanan
31 Agustus 2021 11:59 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Perdhana Ari Sudewo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber: pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
sumber: pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kita membayangkan jika tiba-tiba dipanggil pimpinan dan diminta untuk membangun corporate brand, tetapi kita tidak mengerti apa yang menjadi keunggulan organisasi kita sehingga dapat “dijual” untuk membangun corporate brand. Kira-kira, apa yang dapat kita lakukan? Sebelumnya kita telah belajar AFI (Analysis, Formulation, dan Implementation) dalam membangun strategi organisasi. Kita bisa menggunakan pendekatan itu untuk mendapatkan keunggulan organisasi. Kita bisa mulai dari analisis untuk mengetahui keunggulan organisasi kita dan dapat dijadikan modal dalam membangun corporate brand.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya membuat formulasi strategi dan dilanjutkan implementasi. Setelah dilakukan implementasi, perlu dilakukan evaluasi apakah corporate brand organisasi kita naik atau tidak. Kalau ternyata tidak naik, artinya kita perlu melakukan analisa mengapa hal tersebut tidak terjadi, menemukan akar masalahnya dan mencari solusi agar keberlangsungan hidup organisasi kita dapat terjamin, termasuk apabila ternyata kita salah mengidentifikasi keunggulan organisasi kita.
Dalam ilmu manajemen, keunggulan organisasi atau keunggulan dalam bisnis disebut sebagai competitive advantage dan memiliki sifat relatif. Artinya, keunggulan organisasi kita hari ini, bisa jadi besok sudah tidak lagi menjadi keunggulan lagi. Selain itu, dalam membuat analisis keunggulan organisasi, kita juga harus membandingkannya dengan organisasi dalam sektor industri atau bidang yang sejenis, atau bisa juga dibandingkan dengan rata-rata industri.
ADVERTISEMENT
Jadi, jangan membandingkan keunggulan organisasi kita yang bergerak di bidang food and beverage, dengan organisasi lain yang pekerjaannya di sektor minyak dan pertambangan karena hal tersebut akan berpotensi salah dalam membuat kesimpulan analisis yang akhirnya berdampak pada kualitas formulasi dan implementasi strategi organisasi.
Dalam menghasilkan competitive advantage organisasi, terdapat istilah lain yaitu sustainable competitive advantage, yaitu competitive advantage dalam periode waktu yang relatif cukup lama. Meskipun demikian, jika tidak dijaga dengan baik, sustainable competitive advantage ini dapat berakhir dan organisasi pesaing sangat mungkin untuk menguasai pasar yang sebelumnya kita kuasai. Masih ingat dengan Nokia yang dalam beberapa waktu yang lalu memiliki sustainable competitive advantage di dunia bisnis handphone sebelum dikalahkan oleh blackberry yang kemudian juga dikalahkan merk handphone dengan basis operasi android. Hal ini menegaskan kalau competitive advantage bersifat relatif dan kita harus menjaganya agar tetap sustain.
ADVERTISEMENT
Ada istilah lain juga dalam pembahasan mengenai keunggulan organisasi ini, yaitu competitive disadvantage dan competitive parity. Competitive disadvantage merupakan kebalikan dari competitive advantage, yaitu ketidakunggulan, dapat disebut juga kinerja di bawah standar relatif dibanding pesaing atau jika dibandingkan dengan industri rata-rata. Sedikit berbeda dengan competitive parity yang diartikan dengan dua atau lebih perusahaan yang memiliki kinerja yang relatif sama meskipun masing-masing sudah berupaya untuk meningkatkan keunggulan organisasi maupun keunggulan produk bisnisnya.
Kita kembali ke diskusi awal tentang bagaimana membangun keunggulan organisasi untuk meningkatkan corporate brand. Kita dapat melakukan upaya peningkatkan kualitas layanan organisasi kita, atau disebut juga kualitas produk organisasi kita mengungguli pesaing untuk mendapatkan keunggulan organisasi. Tetapi jika hal tersebut sulit dilakukan, setidaknya jangan memberikan kualitas layanan dan produk yang lebih buruk dengan pesaing.
ADVERTISEMENT
Kita bisa memberikan layanan dan produk dengan kualitas yang relatif setara dengan pesaing, tetapi memberikan harga yang relatif lebih bersaing dibanding pesaing jika memang organisasi kita tidak mampu memberikan janji layanan lebih. Setidaknya hal tersebut akan membantu kita dalam membuat strategi dalam menaikkan corporate brand.
Hal lainnya yang dapat dilakukan jika memang sulit menemukan keunggulan organisasi dan produk kita adalah membuat pasar (market) baru yang sepi pesaing dengan pendekatan blue ocean strategy. Meskipun kita juga harus hati-hati, khususnya dalam menjaga sustainable competitive advantage mengingat blue ocean strategy ini lama kelamaan juga bisa berubah menjadi red ocean strategy setelah pesaing kita ikut masuk pada pasar baru yang kita kembangkan.
Alternatif lainnya adalah kita bisa menggunakan dan mengangkat isu-isu global atau nasional yang menjadi perhatian masyarakat (juga nitizen) untuk membuat competitive advantage organisasi kita. Kita bisa mencontoh Elon Musk yang menggunakan isu global warming dan sustainability untuk mendapatkan competitive advantage mobil listrik jualannya.
ADVERTISEMENT
Kita telah diskusi panjang tentang cara menghasilkan keunggulan organisasi, dan tidak sadar kita juga telah diskusi tentang strategic positioning. Dalam dunia bisnis, strategic positioning dapat diartikan sebagai cara mengkombinasikan strategi dalam meningkatkan value layanan organisasi dengan strategi penyesuaian harga apabila kita memiliki layanan yang sama dengan pesaing. Dari yang telah kita diskusikan dalam membangun keunggulan organisasi, intinya adalah bagaimana organisasi kita memiliki tempat di hati pelanggan dan stakeholders karena kita memiliki keunikan atas produk dan layanan kita. Keunikan dalam hal ini juga bisa menjadi competitive advantage bagi organisasi kita.
Bagi yang senang belajar ekonomi makro, economic contribution terhadap pertumbuhan ekonomi bangsa juga dapat dijadikan competitive advantage. Contohnya, beberapa waktu yang lalu salah satu perusahaan kosmetik Indonesia yang mengumumkan telah membuka pasar ekspor. Karena nilai ekspor ini memiliki kontribusi terhadap nilai Gross Domestic Product (GDP) Indonesia, artinya itu juga bisa disebut competitive advantage jika tidak ada perusahaan kosmetik Indonesia lainnya yang sudah melakukan ekspor produknya.
ADVERTISEMENT
Banyak cara dan jalan bagi kita untuk mengenali atau membangun keunggulan organisasi kita. Dengan situasi dan perkembangan bisnis seperti saat ini, di mana ketidakpastian kondisi bisnis sudah merupakan hal yang menjadi pasti, ditambah dengan perkembangan teknologi yang juga tidak bisa diprediksi tingkat ekponensialnya, memiliki keunggulan atas produk, layanan, atau organisasi menjadi hal penting untuk mendapatkan tempat di hati pelanggan dan stakeholdres. Tidak hanya competitive advantage dalam waktu singkat, organisasi kita membutuhkan sustainable competitive advantage agar dapat terus bertahan, dan menjadi bagian dari upaya membangun negeri dalam memenangkan persaingan di tingkat global.