Konten dari Pengguna

Strategi Baik, Strategi Buruk

Perdhana Ari Sudewo
Aparatur Sipil Negara di Badan Pengawas Obat dan Makanan
2 September 2021 13:01 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Perdhana Ari Sudewo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber: pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
sumber: pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Salah satu yang membedakan antara perusahaan yang sukses dan mampu bertahan lama dibanding dengan perusahaan yang tidak mampu bertahan adalah Strategi. Hal tersebut disampaikan oleh Jim Collins dalam bukunya Good to Great, alasan sejumlah perusahaan berhasil membuat lompatan dan yang lain gagal. Richard P. Rumelt dalam buku Good Strategy, Bad Strategy menyatakan bahwa tidak semua strategi akan berhasil menciptakan competitive advantage dan menaikkan profit bagi perusahaan, khususnya strategi yang buruk (bad strategy). Diskusi tentang strategi merupakan sebuah kewajiban jika kita bicara tentang organisasi dan perusahaan mengingat di semua organisasi, baik sektor privat atau publik, profit maupun nonprofit, semua familiar dengan tema ini. Bahkan di organisasi pemerintah diwajibkan membuat strategi organisasi, paling kurang strategi lima tahunan dalam bentuk rencana strategis organisasi.
ADVERTISEMENT
Saat ini mendiskusikan tentang strategi, mungkin kita tidak asing dengan istilah goals, objective, tactic, dan description. Sekarang kita pahami kembali istilah-istilah tersebut dengan baik. Kita juga analisa beberapa istilah yang sering ditemukan saat membaca artikel atau sebuah dokumen perencanaan dan strategi organisasi berikut:
Apakah pernyataan-pernyataan tersebut adalah sebuah strategi? atau hanya sebuah tujuan (goals), taktik (tactic), sasaran (objective) atau sekadar penjelasan (description). Richard P. Rumelt menyampaikan banyak perusahaan yang membuat strategi, tetapi merupakan strategi yang buruk. Bahkan dia menyatakan bahwa strategi buruk begitu umum terjadi. Yang harus menjadi perhatian adalah bahwa strategi yang buruk tersebut tidak selalu disebabkan salah perhitungan, analisa, atau kalkulasi dalam penyusunan strategi. Strategi yang buruk seringkali disebabkan oleh penghindaran secara aktif atas kerja lebih keras untuk menghasilkan strategi yang baik, atau ketidakmampuan seorang pemimpin dalam memilih di antara berbagai analisa dan perhitungan dalam penyusunan strategi.
ADVERTISEMENT
Diskusi masalah strategi paling mudah menggunakan ilustrasi perang, karena goal-nya jelas yaitu “menang”. Strategi adalah cara yang dipilih untuk memenangkan sebuah peperangan. Belajar dari ilustrasi perang, setidaknya terdapat empat hal atau empat pertanyaan kunci yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan menyusun sebuah strategi:
ADVERTISEMENT
Pada saat kita menyusun strategi dan menentukan unique values dari setiap produk dan layanan kita, hal tersebut secara tidak langsung kita sedang berdiskusi tentang competitive advantage, differentiation, dan cost leader yang merupakan bagian dari strategi umum organisasi atau perusahaan. Seorang ahli strategi manajemen, Michael E. Porter menyampaikan secara umum strategi perusahaan dikembangkan dengan dua pendekatan utama, yaitu menurunkan biaya (cost), atau meningkatkan pendapatan (revenue) yang dilakukan melalui strategi diferensiasi (differentiation) dan pemimpin harga “ter-murah” (cost leadership). Baik diferensiasi maupun pemimpin harga, keduanya bertujuan untuk menghasilkan competitive advantage produk dan layanan untuk mendatangkan profit lebih besar bagi perusahaan.
Sekarang kita kembali pada diskusi tentang strategi dengan melakukan analisa dan evaluasi tentang pernyataan – pernyataan yang sering kita temukan sebagaimana telah disampaikan sebelumnya. Dengan menggunakan empat pertanyaan kunci dalam melakukan evaluasi, kita dapat mengetahui bahwa banyak organisasi atau perusahaan yang menyatakan telah menyusun strategi, tetapi setelah dilihat kembali, ternyata yang baru dilakukan masih sebatas membuat tujuan, menetapkan sasaran, atau mengembangkan jargon organisasi. Kita juga dapat melakukan evaluasi atas strategi yang telah disusun dalam organisasi kita, apakah termasuk strategi yang baik, strategi yang buruk, atau belum dapat dikatakan sebuah strategi. Dengan strategi yang baik, kita memiliki potensi lebih besar untuk dapat bertahan dan bahkan memenangkan persaingan dalam dunia bisnis, atau dalam konteks yang lebih luas yaitu menenangkan persaingan dengan negara lain di dunia.
ADVERTISEMENT