Konten dari Pengguna

Cerita Persaingan Bisnis yang Melibatkan Ilmu Hitam dan Siluman Harimau

17 Agustus 2020 17:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pesugihan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi harimau. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi harimau. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Banyak orang dengan amat berani melakukan hal jahat, termasuk menggunakan 'cara halus', demi melihat hidup orang yang mereka benci menderita. Hal itu, salah satunya, terjadi pula di dunia bisnis.
ADVERTISEMENT
Dalam bisnis yang persaingan di dalamnya amat sengit, kita sering mendengar kisah ilmu hitam yang dikirim seorang pebisnis ke pesaingnya, guna membuat bisnis pesaing tersebut sepi bahkan bangkrut.
Hal itulah yang dialami sebuah keluarga di desaku. Suatu saat, kepala keluarga itu, Rusli, sebut saja begitu, menyadari bahwa kejadian tak beres telah menimpa bisnisnya. Warung makan yang didirikannya mendapat kiriman ilmu hitam dari orang yang dengki dengan bisnis itu.
Keluarga Rusli sebenarnya termasuk keluarga yang biasa-biasa saja. Ayahnya bekerja dengan gaji tak seberapa, sementara Rusli yang telah tergolong berumur berjualan nasi lemak di depan sebuah sekolah.
Awalnya, nasi lemak itu belum punya banyak pelanggan. Namun, seiring waktu berjalan dan para pembeli mengetahui nasi itu punya rasa yang enak, banyak orang membelinya hampir setiap hari.
ADVERTISEMENT
Di dekat Rusli berjualan, tak banyak pedagang lain yang berjualan, mungkin hanya ada 2 atau 3 gerai saja. Meski begitu, pembeli, yang kebanyakan terdiri dari siswa sekolah, terus berdatangan setiap hari dan memborong beberapa bungkus nasi lemak Rusli yang terkenal enak itu untuk dibawa pulang.
Setiap hari, masakan Rusli selalu laku dan habis terjual. Jika pun ada sisa, paling hanya tinggal beberapa bungkus saja.
Namun, suatu hari, ada beberapa peristiwa aneh yang menimpa warung Rusli. Rusli pun lantas teringat ucapan beberapa anak sekolah yang mengatakan suatu hal yang aneh kepadanya.
Kepada Rusli, anak-anak itu bilang bahwa kemarin, warung Rusli tutup. Padahal, kemarin, Rusli sudah jelas-jelas membuka warungnya. Tapi, anehnya, seharian itu memang tak ada satu pun pembeli yang datang.
ADVERTISEMENT
Maka, hari itu, nasi lemak Rusli yang pada awalnya laris jadi tak kedatangan pembeli seorang pun. Tak ada orang yang datang. Seorang anak bahkan bercerita dengan gemetar bahwa ia mengaku melihat seekor harimau di belakang warung Rusli.
Ilustrasi nasi lemak. Foto: kumparan
Menanggapi semua cerita aneh anak-anak itu, Rusli pun berpikir. Pasalnya, sehari sebelumnya, ia menemukan mangga busuk dalam 1 kantong plastik di dalam gerobak nasi lemaknya. Ia berpikir, ada seorang pedagang lain yang iri dengan warungnya yang selalu ramai.
Maka, dilatarbelakangi oleh kegelisahan itu, Rusli pun pasrah dan mendatangi seorang Kyai untuk menemukan solusi dari permasalahan yang dihadapinya.
“Saya enggak tau lagi harus bagaimana, Yai,” kata Rusli. Ia benar-benar tak tahu harus melakukan apa.
ADVERTISEMENT
“Kamu tenang saja,” jawab Kyai itu singkat.
Kepada Rusli, Kyai itu lantas memberikan amalan untuk menampik segala hal buruk yang menimpa Rusli baru-baru ini. Ia berkata, memang benar, semua keanehan itu menimpa Rusli karena seorang pedagang yang berada di dekat Rusli berjualan iri dengan warung Rusli yang selalu laris.
“Ia juga memakai pesugihan. Harimau itu adalah silumannya. Untung kamu cepat-cepat datang ke sini,” kata Kyai itu.
Mendengar penjelasan sang Kyai, Rusli hanya terkaget-kaget sambil manggut-manggut. Ia tak menyangka, hanya karena persaingan sebuah bisnis yang tergolong kecil saja, seseorang bisa dengan berani melakukan hal jahat seperti itu.
Apalagi, apabila Rusli tak datang selang 4 hari dari kejadian itu, kata Kyai, ia bisa saja jatuh sakit bahkan kehilangan nyawa. Siluman harimau itulah yang akan menuntaskan pekerjaannya.
ADVERTISEMENT
Mengetahui semua hal di balik itu, Rusli hanya bergidik. Ia kaget, ketakutan, sekaligus bersyukur karena merasa beruntung masih bisa menyelamatkan nyawanya.
Tulisan ini hanyalah rekayasa. Kesamaan tempat dan kejadian hanyalah kebetulan belaka.