Konten dari Pengguna

Pengembangan Inovasi Produk Berbasis Kearifan Lokal Oleh Mahasiswa FEB UNIDA

PKM Desa Benda
Merupakan mahasiswa semester yang sedang menjalani kegiatan Pengabdian Kepada Mahasiswa
15 Agustus 2024 11:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari PKM Desa Benda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Djuanda
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Djuanda
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Minggu, 11 Agustus 2024--Kelompok 4 Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Desa Benda dari Universitas Djuanda melakukan inovasi terhadap produk herbal berbasis tanaman kumis kucing (Orthosiphon aristatus). Inovasi ini menghasilkan dua jenis produk teh, yaitu teh kumis kucing dalam bentuk kantong teh dan teh siap saji dalam kemasan cup yang diberi nama Meaw Tea. Kedua produk ini merupakan langkah maju dalam menyediakan alternatif minuman sehat yang menawarkan berbagai manfaat kesehatan.
Tujuan dan Manfaat Inovasi
ADVERTISEMENT
Inovasi ini bertujuan untuk menghadirkan minuman yang tidak hanya menyegarkan, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan bagi konsumen. Kumis kucing, tanaman herbal yang telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional, dikenal karena kandungan aktifnya seperti flavonoid, saponin, dan tanin. Zat-zat ini berkhasiat dalam membantu mengatasi berbagai masalah kesehatan, termasuk infeksi saluran kemih, hipertensi, dan diabetes. Selain itu, kumis kucing juga berfungsi sebagai diuretik alami yang membantu menjaga kesehatan ginjal dan saluran kemih.
Melalui pengembangan Teh Kumis Kucing dan Meaw Tea, Kelompok 4 PkM Desa Benda berharap dapat memberikan alternatif yang sehat bagi konsumen, sekaligus mendukung upaya pelestarian kearifan lokal melalui pemanfaatan tanaman herbal yang kaya manfaat ini.
Logo Inovasi Produk
Strategi Branding: Meaw Tea
Salah satu tantangan yang dihadapi oleh produk herbal, khususnya yang berbasis tanaman kumis kucing, adalah kurangnya identitas atau brand yang kuat. Produk tanpa brand yang jelas sering kali sulit dikenali dan kurang mendapatkan kepercayaan dari konsumen. Hal ini terutama berlaku di tengah persaingan dengan produk herbal lainnya yang sudah memiliki nama besar di pasar.
ADVERTISEMENT
Untuk mengatasi masalah ini, Kelompok 4 PkM Desa Benda mengambil inisiatif dengan mengembangkan strategi branding yang kuat. Produk teh kumis kucing siap saji ini diberi nama Meaw Tea, sebuah nama yang unik dan mudah diingat. Pemilihan nama ini bukan hanya untuk menarik perhatian, tetapi juga untuk menciptakan identitas yang kuat di benak konsumen.
Proses Pengolahan dan Pengemasan
Dalam proses produksi, daun kumis kucing dipilih dan diolah dengan sangat hati-hati untuk memastikan bahwa kandungan aktifnya tetap terjaga. Proses pengeringan dilakukan dengan metode yang tepat untuk mempertahankan kualitas daun, sehingga rasa yang dihasilkan saat diseduh tetap nikmat.
Pengemasan produk juga menjadi fokus penting dalam inovasi ini. Teh kumis kucing dikemas dalam bentuk kantong teh celup yang praktis, memudahkan konsumen dalam penyajian, sedangkan Meaw Tea dikemas dalam bentuk minuman teh siap saji dengan 2 varian rasa, yaitu original tea dan milk tea. Kelompok 4 PkM Desa Benda juga melakukan inovasi dalam pengemasan produk, dengan desain kemasan yang menarik dan higienis. Ini tidak hanya memberikan nilai tambah pada produk, tetapi juga meningkatkan daya tariknya di pasar.
ADVERTISEMENT
Target Pasar dan Harapan Masa Depan
Teh Kumis Kucing dan Meaw Tea menargetkan konsumen yang peduli terhadap kesehatan dan mencari alternatif minuman herbal alami. Produk ini menjadi pilihan tepat bagi mereka yang ingin menjaga kesehatan ginjal dan saluran kemih secara alami. Dengan kemasan yang praktis dan harga yang terjangkau, kedua produk tersebut diharapkan dapat menjangkau berbagai kalangan masyarakat, dari berbagai latar belakang ekonomi.
Selain menawarkan manfaat kesehatan, kedua produk tersebut juga diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian masyarakat. Dengan melibatkan petani lokal seperti Bapak Basar, pemilik lahan kumis kucing di Desa Benda, Kampung Babakan Kencana (Bodogol), inovasi ini mendukung pengembangan sektor pertanian herbal lokal. Teh kumis kucing dan Meaw Tea tidak hanya menjadi produk yang bermanfaat bagi konsumen, tetapi juga membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
ADVERTISEMENT