3 Hal yang Mengganjal dari Film 'Ratu Ilmu Hitam' dan Penjelasannya

Konten Media Partner
7 November 2019 12:35 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Joko Anwar (Foto: Andri/PSR)
zoom-in-whitePerbesar
Joko Anwar (Foto: Andri/PSR)
ADVERTISEMENT
Play Stop Rewatch, Jakarta - Kimo Stamboel terbilang sukses mengeksplorasi berbagai teror baru lewat film terbarunya, yaitu Ratu Ilmu Hitam. Seperti yang terlihat di dalam trailer, banyak sekali adegan yang mengganggu penonton lewat CGI yang disturbing.
ADVERTISEMENT
Setelah PSR menonton keseluruhan film ini, ada 3 hal yang mengganjal dari film Ratu Ilmu Hitam. Resah dengan hal tersebut, PSR pun langsung menanyakan 3 hal ini kepada penulis skenario dari Ratu Ilmu Hitam, Joko Anwar.
Berikut 3 hal mengganjal dari Ratu Ilmu Hitam beserta penjelasannya:

Adegan billiar Dina dengan Hasbi

Cuplikan adegan Hasbi mengarahkan senapan angin ke Dina (Foto: Rapi Films)
Sejak pertama kali Dina berkenalan dengan Hasbi, Dina memang memberikan gesture ketertarikan yang sangat amat jelas kepada Hasbi. Akan tetapi, PSR hanya menangkap sinyal kalau Hasbi hanyalah tipikal anak panti yang pendiam tanpa punya tujuan untuk membalas rasa yang diberikan oleh Dina.
Hingga sampai di adegan billiar, di mana Dina dengan mudahnya mengalahkan Hasbi dalam permainan yang ia banggakan. Tiba-tiba Hasbi langsung marah dan terkesan tidak menyukai Dina sejak awal kehadirannya.
ADVERTISEMENT
Apalagi, kemarahannya terkesan sangat amat childish. Ia sampai mengarahkan senapan angin ke arah Dina. Tentunya, Dina kecewa karena Hasbi tidak seperti yang diperkirakan.
Kemudian, adegan ini diakhiri dengan kejadian aneh di mana Hasbi tiba-tiba dikuasai oleh ilmu hitam dan menstaples mulutnya sendiri. PSR mengerti harus ada plot devices untuk mengusir Dina keluar dari ruangan itu agar bisa lanjut ke adegan ini, tapi kenapa harus lewat adegan yang buat PSR terlalu random?
"Dia sebenarnya mencoba untuk jadi anak panti yang gaul karena kedatangan orang dari kota," ujar Joko Anwar menjelaskan maksud dari adegan tersebut. "Tapi, ada beberapa hal yang di dalam dirinya tidak bisa ia kontrol. Jadi sekali-sekali bisa meledak karena tidak bisa dia kontrol."
ADVERTISEMENT
Penjelasan dari Joko Anwar sudah cukup menjelaskan kenapa Hasbi bisa berubah 180 derajat pada adegan tersebut.

Adegan terbakarnya Murni dengan mudahnya

Cuplikan adegan Murni yang saking kuatnya masih bisa bertahan hidup walaupun kepalanya dipenggal (Foto: Rapi Films)
Sepanjang film ini, kita disuguhkan berbagai variasi ilmu hitam yang begitu kuat hingga para korban tidak berdaya. Dimulai dari membuat ilusi, merasuki korban, hingga mencekik dengan kekuatan spiritual.
Namun, semua hal mistis yang dilakukan oleh Murni tersebut dikalahkan hanya dengan melempar lilin ke dirinya. Anehnya, hanya dengan lilin yang apinya kecil itu saja bisa langsung membakar Murni dengan cepatnya.
PSR merasa film ini terkesan lazy writing untuk memberikan konklusi akhirnya. Untungnya, ada penjelasan di balik hal tersebut.
"Ilmu hitam itu ada beberapa hal yang sebenarnya tidak boleh kena ke badan. Ada yang tidak boleh kena air, ada yang tidak boleh kena api," tutur Joko Anwar soal mudahnya Murni terbakar oleh api lilin. "Jadi memang badan dia itu patangannya api, jadi apapun yang dikenakan bahkan api yang kecil akan membuat dia terbakar."
ADVERTISEMENT

Hasbi dan Haqi tiba-tiba muncul tanpa luka yang berat

Cuplikan adegan Hanif dan kedua anaknya mencari Haqi di tempat terakhir kali ia terlihat (Foto: Rapi Films)
Ketika hampir sepanjang second act seluruh orang yang ada di panti itu mencari Haqi, tiba-tiba Hasbi membawa Haqi seperti tidak terjadi sesuatu yang signifikan.
Sebelum adegan tersebut, Hasbi dimanipulasi oleh ilmu hitam hingga seluruh mulutnya distaples. Kemudian, Haqi yang meminta pertolongan dari Hasbi harus kena tembak senapan angin berkali-kali. Seharusnya, dari dua adegan tersebut, Haqi dan Hasbi tidak mungkin bisa selamat tanpa meninggalkan luka yang berat.
PSR pun memperhatikan mulut Hasbi karena penasaran bagaimana ia bisa melepas staples tersebut tanpa luka yang banyak. Tapi, mulut dari Hasbi terlihat bersih dan hanya ada sedikit bercak darah. Bahkan, Haqi sendiri juga masih bisa bergerak dengan leluasa di akhir film saat menusuk Murni, padahal beberapa tembakan senapan angin itu seharusnya bisa membuat lemas orang dewasa, apalagi ini anak kecil yang ditembak.
ADVERTISEMENT
"Tapi, ini kan under extraordinary circumstances. Jadi kita gak membahas sesuatu yang normal," imbuh Joko Anwar.
Ia menjelaskan apakah benar ketika distaples tersebut benar-benar terjadi dengan demikian atau memang pandangan kita yang dialihkan seakan-akan terlihat seperti itu.
Jika itu berarti adanya implikasi ilusi di dalamnya, maka hal ini menjelaskan kenapa Hasbi dan Haqi bisa hilang dari ruangan billiar tersebut ketika adegan tersebut telah terjadi.
Untuk lebih lengkapnya soal penjelasan 3 hal di atas dari Joko Anwar, simak video di bawah!