Konten Media Partner

5 Lika-Liku Produksi Film The Batman: Diawali Ben Affleck, Diakhiri Matt Reeves

1 Maret 2022 11:44 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Robert Pattinson Sebagai Batman di The Batman (Source: IMDB)
zoom-in-whitePerbesar
Robert Pattinson Sebagai Batman di The Batman (Source: IMDB)
ADVERTISEMENT
Play Stop Rewatch, Jakarta - Dalam hitungan kurang dari 24 jam, film Batman terbaru berjudul The Batman bakal tayang di bioskop. Sutradara film Cloverfield dan Dawn of The Planet of The Apes, Matt Reeves, menjadi sutradara dari film tersebut yang kabarnya akan berdurasi tiga jam.
ADVERTISEMENT
Sesungguhnya, tidak hanya durasi The Batman yang panjang. Kisah produksinya pun panjang, penuh drama, hingga mengubah kisahnya yang awalnya bagian dari semesta sinematik DCEU. Namun, highlight dari drama produksi The Batman adalah batalnya Ben Affleck sebagaio sutradara dan masuknya Matt Reeves yang kemudian merombak plan yang sudah dibuat oleh Ben Affleck.
Nah, untuk menyambut perilisan The Batman, PSR akan kilas balik drama di balik produksinya seperti underperformnya Batman v Superman atau keluarnya Affleck. Langsung aja kita masuk ke nomor satu, diragukannya Ben Affleck.
1. Diragukan Banyak Fans Batman
Ben Affleck Sebagai Batman di Batman v Superman (Source: IMDB)
Banyak fans meragukan Ben Affleck ketika pertama kali diumumkan sebagai pemeran Batman terbaru untuk Batman v Superman. Tak berhenti di situ, bahkan sejumlah fans membuat petisi menolak keberadaan Ben Affleck sebagai Batman. Hal tersebut tak terhindarkan mengingat saat itu image Batman masih lekat ke Christian Bale yang bermain di trilogi The Dark Knight arahan Christopher Nolan. .
ADVERTISEMENT
Ben Affleck mengakui bahwa ia tahu betul banyak orang tidak menyukainya menjadi Batman. Hal tersebut ia sampaikan dalam wawancaranya di channel Youtube Howard Stern Show. Affleck berkata, jika bukan karena anak-anaknya, dirinya tak akan menerima peran sebagai Batman.
“Sekitar 100 ribu orang menandatangani petisi, seperti mereka tidak punya hal lain yang lebih baik dilakukan daripada menandatangani petisi. Ironisnya, saya mau menjadi Batman karena saya ingin membuat film untuk anak-anak saya,” ungkap Affleck.
Penolakan baru berubah ketika penampilan perdana Affleck sebagai Batman dipublikasikan Zack Snyder. Penampilannya yang terinspirasi The Dark Knight Returns karya Frank Miller perlahan mengubah opini publik. Sayangnya, film Batman v Superman tidak sesuai harapan.
2. Kritik Pedas Fans pada Batman v Superman
Batman v Superman: Dawn of Justice (Source: IMDB)
Meski berhasil meraih pendapatan sebesar US$ 872,2 juta, Batman v Superman: Dawn of Justice banyak menerima kritikan. Salah satu kritikan mengeluhkan kurang fokusnya film arahan Zack Snyder tersebut kerena terlalu banyaknya hal yang ingin disampaikan sekaligus.
ADVERTISEMENT
Hal itu, menurut sejumlah kritik, merusak beberapa adegan yang seharusnya tampil maksimal. Salah satunya adalah ketika Batman berhenti melawan Superman karena Lois Lane datang dan menyebutkan nama Martha. Batman dan Superman memiliki nama ibu yang sama.
“Bagaimana jika salah satu ibu mereka bernama Jennifer? Bagaimana Snyder melakukan ini? Selain itu, mengapa Superman memanggil Mrs. Kent dengan nama depannya?,” tulis salah satu review yang diterbitkan Fandom.
Meski performa Batman v Superman underwhelming, hal itu tidak menghalangi Ben Affleck untuk lanjut sebagai Batman. Ia melanjutkan perannya di Suicide Squad serta Justice League. Selain itu, ia juga diagendakan tampil di film solo The Flash. Highlightnya, ia direkrut Warner Bros untuk menyutradarai film solo baru Batman.
ADVERTISEMENT
3. Justice League Underperform dan Hilangnya Momentum
Justice League (Source: IMDB)
Tidak hanya piawai berakting, Ben Affleck dapat membuat filmnya sendiri. Terbukti dari beberapa film yang ia buat seperti Gone Baby Gone dan The Town mendapat pujian dari kritikus. Adapun puncak kesuksesan Affleck sebagai sutradara diraih setelah berhasil meraih penghargaan tertinggi Piala Oscar 2013 untuk kategori Best Picture, Best Adapted Screenplay, dan Best Film Editing lewat film Argo.
Dengan segudang pengalamannya sebagai sutradara, Warner Bros yakin Affleck akan menjadi sutradara yang pas untuk film Batman. Affleck telah menyiapkan naskah yang terinspirasi dari game Batman: Arkham Origins. Dikutip CBR, sinematografer yang akan mengerjakan film itu, Robert Richardson, menjelaskan bahwa film Batman terbaru akan menunjukkan sisi gelap dari Bruce Wayne. Sesuatu yang selalu tersebut dalam seri gamenya.
ADVERTISEMENT
Dalam naskahnya, Affleck akan berhadapan dengan Slade Wilson (Deathstroke) sebagai penjahat utama. Rencananya post credit Justice League akan terhubung dengan film Batmannya sekaligus membangun momentum. Sayangnya, momentum itu tak didapat karena banyaknya drama dalam produksi Justice League, mulai dari dugaan pelecehan hingga digantinya sutradara dari Zack Snyder ke Joss Whedon. Hal itu diperburuk dengan underperformnya Justice League secara komersil maupun kritik.
4. Ben Affleck Out, Matt Reeves In
Matt Reeves Menjadi Sutradara The Batman (Source: IMBD)
Belum sempat Affleck menyelesaikan naskah, ia memutuskan mundur sebagai sutradara serta penulis film Batmannya. Pada Los Angeles Times, Aktor 49 tahun itu mengungkapkan bahwa banyaknya masalah yang ia hadapi membuat niat untuk menggarap film Batman pudar. Beberapa masalah yang ia hadapi mulai dari reshoot Justice League yang problematik di tangan Joss Whedon hingga kasus perceraian Affleck dengan Jennifer Garner.
ADVERTISEMENT
“Saya melihat film Batman dan berpikir bahwa saya tak akan bahagia mengerjakan ini. Orang yang melakukan ini harus menyukainya,” ujar Affleck.
Warner Bros memutuskan untuk mengganti Affleck dengan Matt Reeves. Tak berhenti di situ, Reeves pun diberi kebebasan untuk menentukan direksi dari filmnya yang diberi judul The Batman.
5. The Batman
Catwoman dan Batman di The Batman (Source: IMDB)
Berbekal kebebasan yang diberikan Warner Bros, Matt Reeves memisahkan The Batman dari DCEU. Adapun The Batman akan berfokus pada masa awal Bruce Wayne menjadi Batman dan pertemuan pertamanya dengan berbagai villain yang ikonik seperti Riddler, Pinguin, dan Catwoman. Selain itu, Matt Reeves mencoba membawa nuansa film noir yang sarat akan penyelidikan ke The Batman. Ia ingin menonjolkan kualitas Batman sebagai detektif.
ADVERTISEMENT
"Sejak awal, saya ingin menciptakan alam semesta Batman yang berdiri sendiri. Batverse yang bisa menjadi jelas dengan caranya sendiri," kata Matt Reeves.
Berhentinya Ben Affleck sebagai Batman dan terpisahnya kisah filmnya dari DCEU membuat Matt Reeves mencari aktor baru. Pilihannya jatuh ke aktor Robert Pattinson yang berhasil membangun ulang karirnya pasca Twilight. Selain Robert Pattinson, Matt Reeves juga merekrut Zoe Kravitz (Catwoman), Paul Dano (Riddler), dan Colin Farrell (Penguin).
Sejauh ini, film The Batman sudah direspon positif oleh kritikus. Sebagain besar memuji pendekatan Reeves yang berbeda dibanding beberapa film Batman sebelumnya. Rottentomatoes pun sudah memberikan label certified fresh dengan 88% kritikus memberikan nilai positif.
Apa kabar Ben Affleck pasca mundur dari Batman? Ia akan memerankan Batman untuk satu film lagi, The Flash. Kabarnya, film itu akan merombak eksistensi Batman Affleck di DCEU, memungkinkannya untuk menghilang dan tak terikat dengan cerita yang coba dibangun DCEU.
ADVERTISEMENT
Theodorus Budiarjo Lahama, Istman MP