Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
6 Hal yang Perlu Diingat dari Rambo Sebelum Film 'Rambo: Last Blood'
19 September 2019 9:11 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:17 WIB
ADVERTISEMENT
Play Stop Rewatch, Jakarta - Slyvester Stallone selalu akan lebih dikenal sebagai Rocky Balboa. Namun, dalam film action, Slyvester Stallone lebih dikenal sebagai karakter John Rambo pada tahun 1980-an.
ADVERTISEMENT
Rambo: First Blood dirilis pada 1982 dan berjalan sepanjang 4 dekade hingga ditutup pada Rambo: Last Blood. Sayangnya, jarak antar filmnya sangatlah berjauhan, wajar rasanya kalau ada beberapa hal minor yang terlupakan dalam franchise ini. Apalagi untuk penonton baru yang bahkan tidak kenal dengan siapa itu John Rambo.
Berikut PSR rangkum 6 hal yang perlu diingat dari karakter Rambo sebelum menonton Rambo: Last Blood:
1. Rambo di perang Vietnam
John Rambo pernah ikut serta dalam perang Vietnam yang memberikan dirinya berbagai macam penghargaan. Sayangnya, penghargaan tersebut tidak sebanding dengan luka fisik dan batin yang dihasilkan.
Pada masa lalunya di Vietnam, Rambo juga sempat menjadi tahanan perang dan disiksa secara fisik. Terbukti lewat bekas luka yang ditunjukan pada saat Rambo ditangkap di penjara.
ADVERTISEMENT
2. Rambo menderita PTSD
Hampir semua tentara yang kembali dari medan perang akan mengalami Post Traumatic Stress Disorder (PTSD). John Rambo adalah salah satu orang yang menderita hal ini.
Pada First Blood, Rambo disiksa oleh beberapa polisi yang jahat. Kita dapat melihat ada koneksi antara siksaan tersebut dengan trauma siksaannya pada saat menjadi tahan perang di Vietnam dulu. Karena hal traumatik itulah membuat Rambo menyerang mereka hingga menjadi trigger seluruh konflik film pertamanya ini.
3. Rambo kembali ke Vietnam
Untuk dapat menyembuhkan PTSD, penderita harus diterapi dengan cara mengondisikan dirinya berada di situasi dan tempat mereka merasa nyaman seperti pada saat perang dulu. Rambo: First Blood Part II mengembalikan John Rambo ke tempat di mana ia dulu ditahan pada perang Vietnam. Ini dilakukan demi pengampunan atas kekacauan yang ia buat di film pertamanya.
ADVERTISEMENT
Misi tersebut dibuat untuk melihat apakah masih ada tahanan perang yang tertinggal di sana. Ternyata memang masih ada tahanan perang yang ditahan di sana selama satu dekade. Rambo kembali ditangkap, disiksa, dan berhasil keluar kembali dari tempat itu. Bedanya, kali ini ia berhasil membawa pulang beberapa tentara yang jadi tahanan di sana.
4. Rambo di Afghanistan
Rambo III kembali dengan permintaan tolong menyelamatkan teman lamanya Rambo, Colonel Trautman, yang berada di Afghanistan untuk mendukung kebebasan masyarakat Afghanistan dari serangan tentara Rusia.
Ceritanya sangat cocok dengan keadaan politik pada saat film ini dirilis tahun 1988. Namun, jika dilihat dari kacamata sekarang, film ini sangat ironis sekali. Tiga tahun setelah Rambo III rilis, Amerika malah menginvasi Afghanistan sendiri dan memerangi pemberontak yang ia dukung di film ini.
ADVERTISEMENT
5. Teman satu-satunya Rambo
Sepanjang franchise Rambo, Colonel Sam Trautman adalah satu-satunya teman seperjuangan yang dikenal oleh Rambo. Sayangnya, aktor yang memerankan karakter tersebut, Richar Crenna, sudah meninggal sebelum film keempatnya diproduksi. Rambo (2008) dibuat untuk mengenang Richard Crenna.
6. Rambo pulang kampung
Dari 4 film sebelumnya, kita tidak pernah diperlihatkan rumah sebenarnya dari Rambo. Memang pernah disinggung kalau ia berasal dari Arizona dan memiliki peternakan keluarga pada film keempatnya.
Rambo: Last Blood akan memulai ceritanya dengan memberikan premis kalau Rambo sudah siap pensiun dan berhenti mengembara lagi. Tidak kembali melawan tentara perang, kali ini ia harus berhadapan dengan kartel narkoba Meksiko.
Penulis: Andri