Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
9 Ramadhan 1446 HMinggu, 09 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner
7 Alasan Kenapa Sekuel The Incredible Hulk Tidak Pernah Dibuat
22 April 2019 8:06 WIB

ADVERTISEMENT
Play Stop Rewatch, Jakarta – Bruce Banner, atau Hulk, sudah berkali-kali melayangkan Hulk-Smash ke lawan-lawannya di layar lebar. Sejak film The Incredible Hulk (2008), peran Hulk di Marvel Cinematic Universe sangat krusial. Tampil di semua film Avengers dan bahkan juga muncul dalam film Thor: Ragnarok (2017).
ADVERTISEMENT
Namun, semua penampilan Hulk tersebut terjadi di film/franchise lain yang tidak menampilkan si monster besar sebagai lead character, seperti halnya di film pertamanya. Marvel tidak lagi membuat film solo Hulk, dan inilah alasan-alasannya:
1. Recast
Marvel Cinematic Universe sebenarnya tidak asing dengan recast bahkan semenjak Phase 1. Don Cheadle menggantikan Terrence Howard sebagai James Rhodey/War Machine. Josh Dallas digantikan oleh Zachary Levi (si pemeran Shazam) untuk peran Fandral, dan bahkan Thanos sendiri diperankan oleh Damion Poitier sebelum diambil alih oleh Josh Brolin.
Sementara Edward Norton memerankan Bruce Banner dalam The Incredible Hulk (2008). Film ini hanya berselang beberapa bulan setelah Iron Man yang pertama. Tony Stark bahkan muncul di end credit film tersebut, menegaskan bahwa sebuah cinematic universe sedang dibangun di Phase 1 tersebut. Sayangnya, konflik internal membuat Norton tidak akan kembali memerankan. Dia sendiri menyatakan bahwa saat produksi film The Incredible Hulk, dia meminta script yang lebih baik, sementara development dari karakter Hulk sendiri sudah dirancang untuk jauh kedepan, sehingga permintaan tersebut tidak bisa dipenuhi oleh Marvel. Pada akhirnya, Mark Ruffalo, yang menurut sutradara Louis Leterrier adalah pilihan pertama sebelum Norton, mengambil alih peran Bruce Banner, dan kita tahu kelanjutan ceritanya.
ADVERTISEMENT
2. Kontinuitas
Setelah serangan alien di New York, The Avengers secara resmi terbentuk dan bermarkas di Stark Tower. Bruce Banner sendiri akhirnya menemukan tempat bernaung di bawah bendera The Avengers. Sementara para Avenger lain masih menggali perjalanannya sendiri (seperti Tony Stark yang masih harus menghadapi Mandarin, atau Steve Rogers yang masih harus menyesuaikan diri dengan kehidupan barunya), kelanjutan cerita petualangan solo Hulk boleh dibilang terbatas. Sangat terbatas hingga tidak perlu solo film untuk menampilkan perkembangan karakter Hulk.
Avengers: Age of Ultron (2015) memperlihatkan bagaimana Black Widow mulai mampu mengontrol Hulk. Thor: Ragnarok (2017) memperlihatkan ke kita semua untuk pertama kalinya Hulk yang mampu berbicara dalam kalimat penuh. Ragnarok bahkan menampilkan sekilas arc-story dari Planet Hulk dimana Hulk mengenakan kostum gladiatornya dan menjadi salah satu petarung yang menguasai planet Sakaar.
ADVERTISEMENT
3. Faktor Kevin Feige
Sebagai otak dibalik Marvel Cinematic Universe, tentunya seluruh aspek dalam MCU harus melalui approval dari Kevin Feige. Keputusannya untuk memberhentikan Edward Norton dengan alasan “The Avengers membutuhkan aktor yang bisa bekerjasama sebagai ensemble” secara otomatis menggeser Hulk ke pinggir dan memberi ruang kepada Iron Man sebagai sesama inisiator MCU untuk bersinar dan mengambil alih panggung utama. Hingga saat ini, Iron Man masih menjadi tokoh sentral meskipun para superhero baru seperti Doctor Strange, Black Panther dan Spiderman sudah memasuki arena.
4. Legalitas
Permasalahan hak guna karakter comic book merupakan hal yang sangat rumit di Hollywood, bahkan sejak puluhan tahun silam. Hulk sendiri telah dibeli kembali oleh Marvel pada tahun 2005 menyusul ketidakjelasan status sekuel dari film Hulk (2003) yang diperankan oleh Eric Bana. Sayangnya, aspek "the right of first refusal" membuat Marvel Studio boleh menggunakan karakter Hulk, namun tidak boleh memakai nama “Hulk” sebagai judul jika Marvel Studio melakukan pendistribusian sendiri.
ADVERTISEMENT
5. Performa Box Office
Sudah bukan rahasia lagi kalau salah satu faktor penentu yang membuat approval studio keluar untuk sekuel adalah performa film pertama di box office. The Incredible Hulk mencapai pendapatan sekitar $ 260 juta atau setara dengan Rp 3,6 triliun, sebuah jumlah yang cukup besar. Namun, di tahun yang sama, Iron Man dengan budget produksi lebih kecil $ 10 juta atau setara dengan Rp 140 miliar, mampu mencapai pendapatan hingga 2 kali lebih banyak dibanding The Incredible Hulk. Boleh dibilang saat itu, 10 tahun lalu, MCU masih bereksperimen dengan ide-ide dan formulanya.
Hingga saat ini, Marvel Cinematic Universe telah mencapai tingkat dimana 3 dari 4 film terakhirnya (Black Panther, Avengers: Infinity War, Captain Marvel) meraih pendapatan diatas $ 1 milyar.
ADVERTISEMENT
6. Budget Produksi Yang Mahal
Sangat tidak mudah dan tidak murah untuk membuat sebuah film dimana karakter utamanya akan tampil full CGI. Kembali ke puluhan tahun lalu di era Lou Ferrigno, dimana Hulk saat itu ditampilkan full make up, sehingga tentu saja budget produksinya jauh lebih rendah. Namun dengan teknologi saat ini, kita dapat menikmati Hulk menghancurkan gedung atau menampilkan pertarungan epik yang tidak mungkin dilakukan dengan make up biasa.
7. Trilogi Rahasia
Alasan terakhir adalah, sesuai dengan penjelasan Kevin Feige saat tur promo film Thor: Ragnarok (2017). Sebelum di film ini, Hulk terakhir muncul di Avengers: Age of Ultron (2015) dimana saat itu dia diceritakan pergi meninggalkan bumi karena merasa tidak “diterima” setelah konflik yang terjadi dengan Ultron.
ADVERTISEMENT
Berselang 2 tahun, Hulk muncul kembali dalam film Thor. Hulk akan memiliki arc story baru yang lebih fresh, yang akan diceritakan melalui 3 film, yaitu Thor: Ragnarok, Avengers: Infinity War dan Avengers: Endgame.
Entah benar atau tidak, yang pasti meskipun film-film ini tidak sama sekali mengambil nama Hulk sebagai judul, namun tidak dipungkiri bahwa Hulk/Banner memegang peran penting di ketiganya. Jadi bagaimanakah kelanjutan kisah Hulk? Sementara ini, kita akan segera saksikan dalam film Avengers: Endgame yang sudah di depan mata.
-SATRIAWAN WIGUNA-