Bedah Trailer 'Tersanjung': Apa Perbedaannya dengan Versi Sinetron?

Tersanjung (Foto: MVP Pictures)

Play Stop Rewatch, Jakarta - Rumah produksi MVP Pictures baru saja merilis sebuah trailer dari film Tersanjung pada Jumat (24/01).

Dalam trailer tersebut disebutkan bahwa Tersanjung adalah "Sebuah Adaptasi Bebas dari Serial Televisi Legendaris".

Ya, Tersanjung memang merupakan salah satu sinema elektronik (sinetron) legendaris di Indonesia. Tersanjung menjadi sinetron pertama dengan episode terbanyak yang tayang di televisi (hingga akhirnya dikalahkan oleh Cinta Fitri).

Sejak pertama kali ditayangkan pada tahun 1998, Tersanjung terus tayang hingga tahun 2005. Sinetron ini menjadi tontonan utama masyarakat saat itu dan melambungkan nama Lulu Tobing hingga Adam Jordan.

Kini, setelah kurang lebih 15 tahun kemudian, Tersanjung diangkat ke layar lebar dan akan tayang di bioskop pada 19 Maret 2020 mendatang.

Cuplikan film Tersanjung (Foto: MVP Pictures)

Tersanjung sendiri disutradari oleh Hanung Bramantyo dan dibintangi oleh Pandhu Adjisurya, Clara Bernadeth, Giorgino Abraham, hingga Kinaryosih.

Ari Wibowo dan Feby Febiola yang juga membintangi sinetron Tersanjung, akan muncul dalam versi filmnya, meski belum jelas peran apa yang akan mereka mainkan.

Untuk Ari Wibowo, kemungkinan besar tak akan memainkan karakter yang sama dengan versi sinetron. Mengapa? Karena, tokoh Rama yang diperankan oleh Ari Wibowo di sinetron, dikisahkan meninggal dunia.

Sedangkan Feby Febiola yang di sinetron memerankan tokoh Anita atau Tante Amerika, bisa saja masih memerankan karakter yang sama di filmnya.

Akan tetapi bisa pula terjadi masalah continuity dalam timeline filmnya jika Feby Febiola memainkan karakter yang sama.

Dari trailer-nya dapat dilihat beberapa benda yang populer di era 90-an dan awal 2000-an seperti telepon umum yang berada di dalam bilik.

Sedangkan di masa sekarang, telepon umum pada umumnya sudah hampir tak ada lagi sejak telepon genggam mulai populer.

Jika setting waktu Tersanjung sama dengan sinetronnya, maka jika Feby Febiola memainkan karakter yang sama, akan terjadi continuity error soal usia karakternya, kecuali Feby Febiola dibuat lebih muda dari umurnya menggunakan teknologi spesial efek Lola VFX.

Teknologi Lola VFX sendiri sudah umum digunakan di Hollywood. Contohnya seperti karakter Steve Rogers (Captain America) yang menjadi tua di akhir film Avengers: Endgame.

Lalu ada adegan Michael Douglas yang memerankan Hank Pym muda, dan juga Michelle Pfeiffer yang memerankan karakter Janet van Dyne baik saat masih muda dan sudah tua.

Satu alasan lagi mengapa Ari Wibowo dan Feby Febiola tak memainkan karakter lamanya dalam versi film adalah karakter utamanya sendiri berbeda dengan versi sinetron.

Pada versi sinetron, tokoh utama wanitanya bernama Indah (diperankan oleh Lulu Tobing pada season 1-3). Sedangkan dari trailer filmnya, tokoh utama wanita bernama Yura.

Pacar Yura dalam trailer filmnya juga bernama Tian. Kemiripan antara sinetron dengan trailer filmnya terletak pada karakter Bobby.

Dalam versi sinetron, Bobby awalnya diperankan oleh Reynold Surbakti pada awalnya, kemudian digantikan oleh Adam Jordan karena dikisahkan Bobby mengalami kecelakaan dan harus operasi plastik sehingga wajahnya berubah.

Selain Bobby, kemiripan lain antara film dengan sinetron adalah plot utamanya. Dalam trailer filmnya, Yura terlihat berhubungan badan dengan Bobby dan hamil.

Begitu juga dalam versi sinetron di mana Indah juga hamil dengan Bobby. Selanjutnya, konflik demi konflik muncul setelah peristiwa tersebut.

Selebihnya, tak banyak persamaan dengan versi sinetron yang bisa dilihat dari trailer filmnya. Dalam versi sinetron juga ayah Bobby yang lebih banyak berperan dalam hubungan Bobby dan Indah.

Sedangkan dari trailer filmnya, yang terlihat adalah karakter ibu dari Bobby.

Selanjutnya, perbedaan dan persamaan lainnya harus menunggu hingga 19 Maret 2020 mendatang saat filmnya ditayangkan di bioskop.