Classic Review '12 Suicidal Teens': Sekelompok Remaja yang Ingin Bunuh Diri

12 Suicidal Teens (Foto: IMDb)

Play Stop Rewatch, Jakarta - Negara Jepang bisa dibilang sebagai salah satu negara maju yang memiliki kasus bunuh diri tertinggi, dan dari seluruh kasus tersebut rentan usia remaja menjadi yang tertinggi selama 30 tahun terakhir.

Kasus tersebut coba digambarkan dalam film yang berjudul 12 Suicidal Teens. Film yang menceritakan tentang sekelompok remaja yang memutuskan ingin melakukan bunuh diri secara masal. Mereka semua dipertemukan melalui sebuah situs yang kemudian mengarahkan mereka untuk berkumpul di sebuah aula rumah sakit yang terbengkalai.

Ketika semua partisipan sudah terkumpul ada yang janggal dalam pertemuan tersebut, yaitu ditemukannya seorang mayat lelaki yang tidak diundang. Singkat cerita akhirnya mereka sepakat untuk mencari tahu siapa yang membawa mayat pria tersebut.

12 Suicidal Teens (Foto: IMDb)

Alih-alih mencari siapa yang membawa mayat tersebut, penonton tanpa sengaja mengetahui latar belakang ke-12 remaja tersebut kenapa lebih memilih untuk melakukan bunuh diri.

Beragam latar belakang digambarkan dalam film tersebut seperti karena mendapatkan bullying, permasalahan dengan orang tua, mengidap penyakit, dan sebagai penebus kesalahannya di masa lalu.

Tidak ada yang mendapatkan porsi lebih besar dalam penyampaian latar belakang mereka tersebut, bahkan dengan durasi film sepanjang 118 menit masih cukup waktu untuk menjelaskan bagaimana mayat pria tersebut bisa ada di pertemuan tersebut. Jadi bisa dibilang mereka semua lah pemeran utamanya.

Film 12 Suicidal Teens dibintangi oleh aktor/aktris muda berbakat seperti Mahiro Takasugi, Yuto Fuchino, Kotone Furukawa, Kanna Hashimoto, Mackenyu Arata, Yuina Kuroshima, Hana Sugisaki, Riku Hagiwara, Takumi Kitamura, Ryota Bando, Ai Yoshikawa, dan Aisa Takeuchi.

Film yang disutradarai oleh Yukihiko Tsutsumi tersebut dibuat berdasarkan sebuah novel yang berjudul Jyuni Nin no Shinitai Kodomotachi karya Tow Ubukata. Film 12 Suicidal Teens sempat tayang di beberapa kota di Indonesia dalam acara Japanese Film Festival (JFF) 2019.

****

*kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!