Foxtrot Six, Film Action Sci-fi Bernuansa Hollywood

Play Stop Rewatch, Jakarta- Industri film Indonesia kembali akan diramaikan dengan dirilisnya film bergenre action sci-fi dengan nuansa Hollywood berjudul Foxtrot Six.

Foxtrot Six menjadi film debutan bagi sutradara muda yaitu Randy Korompis. Ia memulai proyek ini pada tahun 2010 sebagai film pendek hingga pada akhirnya di tahun ini berhasil membawa Foxtrot Six ke layar lebar. Keberhasilannya ini tidak terlepas dari pertemuan Randy dengan seorang produser terkenal yaitu Mario Kassar.

Randy Korompis dengan Mario Kassar

Mario Kassar adalah orang dibalik suksesnya beberapa film Hollywood seperti Total Recall (1990), Rambo First Blood (1982), Terminator Salvation (2009), dan masih banyak lagi. Lewat teman Randy yang seorang koki, ia meyakinkan dirinya untuk mengirim naskah Foxtrot Six kepada Mario.

Tanpa diduga Mario mengundang Randy untuk datang ke rumahnya dan menyatakan tertarik untuk bergabung ke proyek ini.

Film Foxtrot Six ini menceritakan tentang seorang mantan marinir bersama lima temannya dan pembunuh misterius bergabung membentuk tim untuk berjuang bersama melawan pemerintahan korup yang mengakibatkan negara Indonesia mengalami krisis makanan.

Film ini memiliki latar waktu Indonesia di 12 tahun kedepan sehingga kita akan melihat efek-efek teknologi sepanjang film berlangsung.

Film yang merupakan hasil kerjasama antara Rapid Eye Pictures dengan MD Entertaiment ini semakin memiliki nuansa Hollywood karena untuk efek visualnya dikerjakan langsung oleh Andrew Juano yang juga pernah menggarap Walking Dead (2012) dan Life of Pi (2012), selain itu juga di film ini akan menggunakan sepenuhnya dialog berbahasa Inggris.

Film yang akan dirilis pada 21 februari nanti di Indonesia ini turut dibintangi oleh aktor yang juga tergabung dalam proyek di tahun 2010 lalu seperti Oka Antara, Mike Lewis, Verdi Solaiman, dan Arifin Putra ditambah dengan nama-nama bintang terkenal lainnya seperti Rio Dewanto, Chicco Jericho, Julie Estelle, Aurelie Moeremans, Edward Akbar dan Miller Khan.

Penulis: Rafli