Ingin Menang Oscar? Ambil Peran Joker!

Konten Media Partner
10 Februari 2020 17:17 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Joaquin Phoenix saat mendapat Aktor Terbaiknya dalam Peran Utama untuk "Joker" di Oscars 2020. (Foto: REUTERS/Mario Anzuoni)
zoom-in-whitePerbesar
Joaquin Phoenix saat mendapat Aktor Terbaiknya dalam Peran Utama untuk "Joker" di Oscars 2020. (Foto: REUTERS/Mario Anzuoni)
ADVERTISEMENT
Play Stop Rewatch, Jakarta - Selesai sudah acara tahunan Oscar 2020. Seperti biasa, Oscar menghadirkan banyak kejutan baik yang diprediksi maupun tidak. Salah satunya adalah pemenang kategori untuk Best Actor in Leading Role, yang kali ini diberikan kepada Joaquin Phoenix setelah penampilannya yang sangat luar biasa sebagai Arthur Fleck di film Joker (2019).
ADVERTISEMENT
Mengejutkan? Tidak terlalu.
Joker menjadi salah satu film yang paling diantisipasi di tahun 2019. Sebuah adaptasi baru dari karakter penjahat komik paling terkenal sepanjang masa. Jelas, Phoenix bukan aktor pertama yang memerankan Joker. Bahkan, dia juga bukan Joker pertama yang memenangkan Oscar.
Tahun 2008, sebuah film sekuel dari karakter superhero yang sudah mendiami mitologi DC selamanya dirilis dengan judul The Dark Knight. Disutradarai dan ditulis oleh salah satu sutradara paling remarkable di Hollywood, Christopher Nolan, The Dark Knight tidak hanya melejit ke 5 besar daftar film dengan rating tertinggi di IMDb.
Academy Awards juga menghadiahi film ini dengan kemenangan di kategori Best Supporting Actor untuk salah satu penampilan karakter Joker terbaik sepanjang sejarah perfilman, yang diperankan oleh almarhum Heath Ledger.
ADVERTISEMENT
Kebetulan? Tentu tidak. Heath Ledger menampilkan sebuah performance for a lifetime. Joker di film The Dark Knight menjadi sebuah diamond standard untuk para penerusnya. Ikonik dan tak tergantikan.
Hingga di tahun 2019, Warner Bros memutuskan untuk memproduksi sebuah film dengan Joker sebagai karakter utamanya.
Biasanya, Joker hanyalah sebagai musuh utama bagi Batman, namun kali ini, sebuah cerita dibangun untuk melihat dunia dari sudut pandang yang jarang di-approach oleh para pembuat film, khususnya untuk comic book movie. Sudut pandang yang jauh lebih grounded dan terasa sangat nyata bagi para penonton yang hidup di dunia yang sebenarnya. Sebuah cerita yang benar-benar terjadi di sekitar kita.
Joaquin Phoenix, yang memang seorang aktor dengan talenta natural (sebelum ini, dia sudah mendapat 3 kali nominasi Oscar), memberikan kedalaman karakter yang benar-benar bisa dianggap the next level.
ADVERTISEMENT
Penggemar film menjadi sangat antusias ketika pertama kali diumumkan bahwa sang aktor akan memerankan sang karakter dalam film solo yang nantinya akan mengadopsi nuansa dari film-film legendaris seperti Taxi Driver dan The King of Comedy.
Membandingkan Joker versi Heath ledger dan Joaquin Phoenix (Foto: Putri Sarah Arifira/kumparan)
Patut untuk disadari bahwa kemenangan para Joker ini tidak hanya disebabkan oleh faktor dari sisi karakter saja, namun juga dari sisi penulisan dan adaptasinya ke storytelling yang mampu mengambil hati penonton. Di antara Heath Ledger dan Joaquin Phoenix, sosok Joker juga sempat dihidupkan oleh Jared Leto di film Suicide Squad (2016), namun mengundang mixed critics yang menyebabkan film tersebut justru dianggap sebagai salah satu produk DCEU yang kurang memuaskan.
Joker di film The Dark Knight merupakan salah satu buah dari kombinasi sutradara yang jenius dan adaptasi karakter yang luar biasa. Sementara Joker versi 2019 merupakan hasil studi karakter yang diperankan oleh salah satu aktor paling berbakat di abad ini, dikombinasikan dengan penulisan cerita yang menghasilkan sebuah film festival yang sangat luar biasa.
ADVERTISEMENT
Kesimpulannya, karakter Joker yang dibangun dengan benar dan diperankan oleh aktor yang tepat bukan tidak mungkin akan mendatangkan sebuah piala Oscar, terlepas dari fakta bahwa karakter tersebut hidup di dunia komik dan menjadi sosok penjahat paling terkenal sepanjang masa. Sudah terbukti 2 kali, bukan?