Kevin Feige, Otak di Balik Marvel Studios

Konten Media Partner
18 Januari 2021 19:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kevin Feige (Foto: PSR)
zoom-in-whitePerbesar
Kevin Feige (Foto: PSR)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Play Stop Rewatch, Jakarta - Kevin Feige adalah sosok penting di balik kesuksesan Marvel Studio. Salah satu kunci keberhasilan Kevin Feige dalam mengembangkan Marvel Studios terletak pada karakternya.
ADVERTISEMENT
Ia adalah seorang geek, sama seperti kebanyakan dari kita. Lahir di Boston pada Juni 1973, Feige tumbuh dalam budaya pop. Ia mengoleksi berbagai action figures, dari Star Trek hingga Star Wars yang mana sekarang ia menjadi orang yang mengerjakan proyek franchise tersebut.
Ia gemar menghabiskan waktu luang dengan membaca komik dan menonton film, dengan sejumlah karya favoritnya dibintangi Eddie Murphy dan Arnold Schwarzenegger. Hal-hal tersebut kemudian membentuk pola pikir soal bagaimana sebuah karya pop sebaiknya digarap.
Kecintaannya pada budaya pop membuat Kevin Feige semakin yakin untuk berkeinginan berkarier di industri film. Usai lulus dari School of Cinematic Arts di University of Southern California, ia mengambil pekerjaan di agensi milik Richard Donner, sutradara dari film Superman (1978) dan Superman 2: Richar Donner's Cut (1980).
ADVERTISEMENT
Di sana, bersama penulis DC Geoff Johns, Feige dimentori oleh Richard dan istrinya, Lauren Shuler Donner. Kemudian, Feige diangkat menjadi Associate Producer untuk X-Men (2000). Lauren bilang bahwa pengetahuan Feige soal properti Marvel membuatnya menjadi aset berharga dalam proyek film X-Men.
X-Men menjadi proyek besar pertama di mana Feige ikut menanganinya. Feige turut berperan dalam menjaga direksi sutradara Bryan Singer agar tidak kelewatan. Kala itu, Singer dikenal ingin membuat filmnya sejauh mungkin dari versi novel grafisnya.
Bantuan Feige dalam memandu Singer memahami lore dari semesta X-Men hingga memberi saran soal penampilan Hugh Jackman dan yang lainnya. Feige mengklaim dirina lah yang memaksa rambut Hugh Jackman harus sejabrik mungkin agar mirip penampilan Logan di novel grafisnya.
ADVERTISEMENT
Pengalamannya dalam film tersebut membawanya untuk kembali memproduksi film Marvel yang lainnya. Pengalaman-pengalaman dalam membuat film tersebut menjadi pengalaman berharga untuk para eksekutif Marvel Studios dalam mengembangkan Marvel Studios.

Karier Kevin Feige sebagai Presiden dari Marvel Studios

Pada tahun 2007, Feige diberikan posisi sebagai Presiden dari Marvel Studios, menggantikan Avi Arad yang mundur usai memastikan Marvel Studios mendapatkan pinjaman $525 juta untuk modal awal membangun Marvel Cinematic Universe (MCU) lewat film Iron Man (2008).
MCU berkembang pesar di bawah Kevin Feige. Sekarang, sudah ada 23 film di bawah bendera Marvel Studios dan belasan properti baru yang mengantri. WandaVision yang tayang pada 15 Januari 2021 merupakan proyek serial pertamanya yang terintegrasi langsung dengan MCU.
ADVERTISEMENT
Menurut Feige, untuk membuat Marvel Studios terus releban dan penonton tak bosan, ia harus terus mencari gaya storytelling yang baru. Itulah kenapa ia mengembangkan intelektual properti Marvel dengan genre yang berbeda seperti Winter Soldier sebagai political-thriller dan WandaVision sebagai sitkom.
Fakta uniknya, Feige sempat nyaris keluar dari Marvel Studios karena bentrok dengan Ike Perlmutter selaku bos dari Marvel Entertainment. Perlmutter memandang apa yang dilakukannya membuang-buang uang dan mencoba mensabotase proyek-proyeknya. Sampai CEO dari Disney, Bob Iger, turun tangan menjadikan Marvel Studios entitas yang terpisah.