Konten Media Partner

Kisah Dua Monster yang Terpisah, Tulus Rilis Video Klip 'Hati-Hati di Jalan'

11 April 2022 12:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulus merilis album Manusia. Foto: Dok. Tulus
zoom-in-whitePerbesar
Tulus merilis album Manusia. Foto: Dok. Tulus
ADVERTISEMENT
Play Stop Rewatch, Jakarta - Lewat album 'Manusia', penyanyi Pop Tulus akhirnya merilis video klip yang berjudul 'Hati-Hati di Jalan'. Sebelumnya lagu Hati-Hati di Jalan sempat trending sebab banyak pendengar yang merasa relate dengan liriknya.
ADVERTISEMENT
Dibalut dengan konsep yang unik, dengan menggunakan tokoh monster sebagai pemeran utama video klip. Lagu tentang perpisahan ini diwakilkan oleh dua monster berwarna abu-abu dan kuning yang beradu kisah tentang pertemuan dan perpisahan seperti yang digambarkan dalam lirik Hati-Hati di Jalan.
Monster berwarna abu-abu hidup laut, sedangkan monster berwarna kuning hidup di pegunungan. Bagaikan "Asam dan Garam" seperti di dalam liriknya, mereka berdua tinggal ditempat yang berbeda Asam berarti pegunungan dan Garam berarti lautan.
Lalu dipertemukan di "belanga" yang digambarkan perkotaan sebagai tempat mereka berbagi kisah kasih. Berbanding terbalik dengan peribahasa Asam dan Garam yang berbunyi “meskipun sudah jodoh di manapun berada, pasti bertemu” namun kisah mereka berakhir dengan perpisahan.
ADVERTISEMENT
Meskipun memiliki banyak kesamaan seperti dalam liriknya, “Begitu banyak yang sama, latarmu dan latarku” digambarkan sebagai persamaan wujud dua monster berbulu memiliki tangan, telinga, kepala dan wajah yang serupa.
Namun, banyaknya kesamaan secara wujud mereka, tetap tidak bisa bersatu. Sebab jalan kehidupan mereka yang berbeda. Monster abu-abu kembali memilih jalan kembali ke rumahnya, yaitu laut. Sedangkan monster kuning kembali menetap ketempatnya, yaitu pegunungan.
Di akhir lagu, kita akan bertemu dengan keikhlasan dari perpisahan. “Kau lanjutkan perjalananmu, ku melanjutkan perjalananku” kedua monster melanjutkan perjalanan hidup mereka masing-masing, tidak bersama lagi, tidak menjadi “kita” dalam kisah kehidupan mereka.
Perbedaan frekuensi, perbedaan lingkungan, perbedaan prinsip hidup menjadi alasan utama dalam kisah perpisahan ini. Tidak ada titik terang dalam melanjutkan kisah mereka layaknya lemon dan ruang kosong yang digambarkan dalam video klip ini.
ADVERTISEMENT
Hubungan yang asam seperti buah lemon menunjukkan kesulitan mereka untuk bersama, dan stuck di ruang hampa tidak ada titik terang untuk bersama layaknya rumah kosong yang digambarkan dalam video klip ini.
Berada dalam album “Manusia”, namun lagu Hati-Hati di Jalan dikemas dengan tokoh bukan manusia, seolah-olah lagu ini dapat dirasakan tidak hanya untuk manusia saja.
Namun setiap makhluk hidup di dunia pasti akan merasakan perpisahan. Dengan penggambaran tokoh yang unik dimunculkan dalam Video Klip ini, sukses membuat netizen terkagum-kagum dengan visual yang disajikan. Perumpamaan kedua monster berbulu ini juga mampu membawa penontonnya ikut merasakan kepedihan dari perpisahan.
Hervina Oktaviani