'Matrix' Lahir dari Tekanan dan Kemarahan Sutradaranya

Konten Media Partner
5 Juni 2020 8:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lana dan Lilly Wachowski (Foto: Wikimedia)
zoom-in-whitePerbesar
Lana dan Lilly Wachowski (Foto: Wikimedia)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Play Stop Rewatch, Jakarta - Lilly Wachowski, salah satu dari sutradara trilogi Matrix menyatakan kalau kemarahan dan tekanan yang didapat menginspirasi dirinya untuk membuat film ini.
ADVERTISEMENT
Bersamaan dengan saudaranya, Lana Wachowski, mereka membuat trilogi The Matrix, namun pada Matrix 4, Lilly Wachowski tidak ikut tergabung karena sedang mengerjakan serial komedi Work in Progress.
Dilansir dari THR, Lilly Wachowski menyatakan motivasi batinnya dalam membuat The Matrix. Keputusannya untuk menjadi seorang transgender sangat membuatnya mendapat tekanan, termasuk dari pergolakan batin di dalam dirinya sendiri.
Pergolakan batin tersebut membawanya ke dalam kemarahan yang menjadi inspirasi dalam tema yang dibawakan ke film The Matrix.
"The Matrix lahir dari banyak kemarahan, kemarahan terhadap kapitalisme dan struktur korporat dan bentuk-bentuk penindasan," kata Lilly Wachowski.
Wachowski sekarang sudah berani menunjukan dirinya kepada publik bahwa ia adalah seorang transgender, sejumlah penggemar dari The Matrix juga merasa terbantu dengan perjalanan mereka untuk dapat berani mengungkapkan diri mereka yang sesungguhnya.
ADVERTISEMENT
Banyak orang datang kepada Lilly menyatakan betapa penting film ini terhadap keberanian mereka untuk mengaku keadaan diri mereka sesungguhnya.
"Aku sungguh amat sangat bersyukur bisa memberikan (keberanian) ini kepada orang-orang," tutur Lilly Wachowski.
Pada film pertamanya, hal yang paling ketara soal identitas gender terletak pada Switch, yang mana pada dunia nyata diperankan oleh seorang pria, namun aktris Australia bernama Belinda McCrory memerankan Switch pada dunia The Matrix.
Meskipun rencana ini tidak terealisasi, akan tetapi iterasi dari karakter ini tidak mengacu pada satu gender pria ataupun perempuan, melainkan bisa diinterpretasikan sebagai gender fluid.