Mengenal Jenis-jenis Subgenre dari Film Horor

Ilustrasi elemen horor (Foto: IMDb)

Play Stop Rewatch, Jakarta - Horor merupakan genre yang didesain untuk memberikan rasa takut, gelisah, dan tidak nyaman terhadap penonton. Dalam konteks film, hal tersebut dapat disampaikan lewat kombinasi visual dan audio.

Pada umumnya, genre horor memberikan rasa takut lewat menimbulkan perasaan atas ketidaktahuan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Menurut Stephen King, ada 3 tingkatan horor dalam memunculkan rasa takut. Pertama, rasa takut dimunculkan lewat aksi atau penggambaran sesuatu yang secara fisik mengerikan atau menjijikan. Kedua, dimunculkan lewat visualisasi yang tidak natural, tidak masuk akal, sehingga mereka menangkapnya dengan ketakutan. Terakhir, ketakutan tersebut dimunculkan lewat teror atau memanipulasi imajinasi penonton.

Sehingga muncul lah beberapa subgenre yang didasari dari elemen horor yang umum. Berikut beberapa contoh subgenre yang ditarik dari genre horor.

Occult, subgenre ini fokus mengeksplorasi fenomena dan keyakinan terhadap sesuatu yang supernatural atau hal mistis lainnya. Umumnya, film horor dengan genre ini mengambil latar sebuah kelompok kepercayaan dengan tradisi atau ritua yang berbahaya.

Slasher, sesuai dengan namanya, elemen horor ini dimunculkan lewat senjata tajam seperti pisau, cakar, atau gergaji mesin yang dapat menyayat, memotong, ataupun menggorok sesuatu. Biasanya tokoh antagonis ini menyebar ketakutan dengan memburu dan membunuh tokoh utama di film tersebut.

Body Horror, sensasi horor dari subgenre ini muncul lewat perlakuan tidak pantas terhadap tubuh manusia. Misalnya, lewat mutilasi, penyiksaan, kanibalisme, ataupun eksperimen. Sehingga, para penonton mendapatkan stimulus yang mana seandainya bagian tubuh mereka mengalami hal yang sama dengan apa yang film tersebut sampaikan.

Zombie, subgenre yang sangat populer dalam industri perfilman. Seperti namanya, subgenre ini fokus kepada aksi mayat hidup yang mengincar para manusia.

Found Footage, salah satu subgenre yang paling unik karena mencoba memberikan sensasi horor dengan visualisasinya yang disampaikan lewat sudut pandang orang pertama. Caranya dengan menunjukan sebuah footage yang mendokumentasikan peristiwa menyeramkan tersebut.