Merayakan 5 Tahun Drama Korea 'Goblin'

Konten Media Partner
6 Februari 2022 13:11 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Serial drama korea Goblin (Foto: Hellokpop)
zoom-in-whitePerbesar
Serial drama korea Goblin (Foto: Hellokpop)
ADVERTISEMENT
Play Stop Rewatch, Jakarta - Bagi sebagian pecinta drama Korea, 21 Januari lalu menjadi salah satu tanggal yang tak terlupakan. Ya, tepat tanggal tersebut, episode terakhir dari drama roman-fantasi terkenal 'Guardian: The Great And Lonely God' atau yang lebih dikenal dengan 'Goblin' tayang sekaligus memungkasi series yang dibintangi oleh Gong Yoo dan Kim Go-eun itu.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan media asal Korea Selatan Korean Times, serial ini menerima penerimaan yang sangat positif oleh masyarakat luar negeri, salah satunya di Amerika Serikat.
Buktinya, serial itu berhasil menggaet penghargaan DramaFever Awards yang diselenggarakan oleh kanal streaming Amerika khusus tayangan dari Asia. Berkat serial ini pula, beberapa lokasi syuting serial di luar negeri seperti di Quebec, Kanada, menjadi lebih terkenal.
Bagi penulis sendiri, drakor ‘Goblin’ memiliki kenangan tersendiri. Drakor ini adalah drakor yang pertama ditonton oleh penulis dan menyadari betapa bagusnya serial-serial dari Korea Selatan. Oleh karena itu, untuk memperingati tamatnya serial ini, penulis ingin sedikit bernostalgia tentang serial

Cinta, persahabatan, pengkhianatan, takdir

Lokasi Syuting Drama Goblin, Jembatan di Stasiun Yongdap Foto: Soompi
Kim Shin (Gong Yoo), seorang panglima dari zaman Gyeongseong, dikutuk untuk hidup selamanya sebagai hukuman karena membunuh musuh-musuhnya.
ADVERTISEMENT
Kutukannya dapat terangkat bila seorang pengantin datang untuk mencabut pedang di dadanya. Jalinan takdir kemudian mempertemukannya dengan seorang gadis SMA, Ji Eun-Tak (Kim Go-Eun) yang dapat melihat hantu. Dan kemudian cerita pun berjalan.
Kita tak hanya melihat bagaimana interaksi Kim Shin dan Eun-Tak, tetapi juga sosok malaikat maut (Lee Dong-Wook) yang menjadi teman serumah goblin. Bumbu romansa antara malaikat maut dengan pemilik restoran Sunny (Yoo In-Na) perlahan menjadi pengisi cerita antara goblin dan pengantinnya.
Seiring berjalannya waktu, mereka menyadari keterhubungan takdir mereka di kehidupan mereka sebelumnya. Jalinan takdir mereka yang bergerak di antara intrik dan pengkhianatan kemudian berimbas pada klimak di akhir serial.
Drama yang ditulis oleh Kim Eun-Sook, yang juga penulis drama hit Descendants of the Sun (DotS), mengangkat tema mitos Korea, yaitu sosok goblin.
ADVERTISEMENT
Namun, berbeda dengan sosok goblin yang digambarkan oleh cerita-cerita dari Eropa, goblin versi Korea-atau versi serial ini- digambarkan seperti manusia biasa. Eun-Sook juga memperlihatkan beberapa unsur folklor seperti cara memanggil goblin hingga darah kuda sebagai pantangannya.
Inilah yang menjadi salah satu keunggulan drama roman fantasi, yaitu bagaimana mengangkat mitos atau legenda dan memperluasnya sesuai dengan era modern.
Meskipun serial ini memiliki benang merah dengan serial My Love from the Star yang dibintangi Gianna Jun tahun 2013, Eun-Sook mencoba membedakan keduanya lewat bagaimana sosok Kim Shin yang berusaha menghabiskan keabadiannya di dunia.
Bisa dikatakan, dengan resep mirip My Love from the Star yang telah dianggap sebagai tonggak kepopuleran hallyu (budaya K-Pop) di luar Korea Selatan, Goblin dapat mencapai kepopulerannya sekarang.
ADVERTISEMENT
Bahkan hingga saat ini, serial Goblin masih menarik atensi berkat kehadiran kanal streaming. Meskipun tayangan yang disediakan dari berbagai kanal streaming silih berganti dan serial Korea selalu berdatangan, belum ada lagi romansa fantasi seperti Goblin.

Cinderella complex dan karakter pria super

Lokasi Syuting Drama Goblin, Borinara Hagwon Farm Foto: Hancinema
Serial Goblin juga tak lepas dari kritikan terkait karakternya, terutama penggambaran Kim Shin, yang berusia lebih dari 900 tahun, jatuh cinta dengan Eun-Tak, seorang gadis SMA.
Meskipun bagi sebagian penonton akan merasa lucu bagaimana sosok ahjussi berusia 900 tahun berusaha mendekati perempuan yang hidup di zaman modern, namun hal ini dapat memicu ambiguitas mengenai interaksi antar karakter.
Perbedaan usia yang jauh dalam hubungan romantis dapat memancing perasaan tidak nyaman bagi sebagian penonton, meskipun lucu melihat bagaimana keduanya berdebat tentang makna sebuah nama.
ADVERTISEMENT
Selain itu, drama ini juga dikritik tentang bagaimana pengkarakteran Eun-Tak yang tak lepas dari 'stereotip Cinderella', sebuah kritikan akan karakter perempuan yang tidak berdaya dan butuh bantuan ibu peri untuk membantu ibunya. Bahkan, kritikus drama Kim Sun-young menyebutnya 'menyedihkan padahal pasangan pria begitu kuasa'.
Meski demikian, kemunculan Eun-Tak sendiri tak lepas dari pengaruh Kim Shin di masa lalu. Sehingga, menghakimi karakter Eun-Tak yang tak berdaya juga tak adil karena penggambaran oleh Eun-Sook selaku penulis menjadikannya karakter kunci bagi Kim Shin di masa depan.
Karena serial ini juga mengangkat tema fantasi, kehadiran sosok manusia berkekuatan super, yang dalam serial ini adalah para karakter pria (Kim Shin dan Malaikat Maut), juga tak terhindarkan.
ADVERTISEMENT
Nah, kritik lain dari serial ini adalah pemeran pria utama yang digambarkan laksana ksatria berkuda, yang dalam dongeng-dongen Disney bertugas untuk menyelamatkan seorang putri.
Dalam hal ini, terlihat upaya Eun-Sook yang mengikuti template 'My Love from the Star', yaitu sosok karakter pria berkekuatan super. Untungnya, pola ini tidak diikuti oleh serial-serial selanjutnya, yang bahkan berani menampilkan sosok karakter perempuan kuat seperti serial Strong Woman Do Bong Soon.
Seiring berjalannya waktu, serial ini bisa jadi akan terlupakan oleh gempuran serial-serial yang disediakan oleh kanal streaming yang terus membanjiri penikmat serial Korea Selatan. Walaupun begitu, tak bisa dipungkiri bahwa drama Goblin dapat menjadi pilihan.
LUTHFI ADNAN