Penjelasan Ending 'Knives Out': Siapakah Pembunuh Harlan? (2)

Konten Media Partner
11 Desember 2019 7:14 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT

Kenapa Marta yang Dijebak?

Ransom mendengar pengakuan Marta (Foto: IMDb)
Ransom memutuskan untuk menjebak Marta tidak sepenuhnya karena ia lah yang akan menerima warisan Harlan. Di satu sisi, ada pertimbangan hukum di balik keputusan Ransom: Slayer Rule.
ADVERTISEMENT
Slayer Rule, yang berkali-kali diucapkan di Knives Out, menjadi petunjuk kenapa ada upaya membunuh Harlan dan menjebak Marta. Pertama, Slayer Rule mengatur bahwa seorang pembunuh tidak berhak mendapat warisan dari korbannya. Selanjutnya, Slayer Rule juga mengatur bahwa anggota keluarga tidak perlu menunggu sang pembunuh dipidana untuk menganulir surat warisan karena Slayer Rule adalah aturan hukum perdata.
Berbekal Slayer Rule, Ransom menganggap bahwa satu-satunya cara untuk kembali menjadi ahli waris Harlan adalah dengan menjebak Marta. Dan, selama Marta mengakui bahwa ia tidak sengaja membunuh Harlan, tanpa harus menunggu ia dipidana, hal tersebut sudah cukup untuk menganulir keputusan Harlan.
Ransom tahu betul bahwa Marta tidak akan (bahkan tidak bisa) berbohong jika ia disudutkan dengan pertanyaan siapa pembunuh Harlan. Marta memiliki penyakit di mana dirinya akan mual jika dipaksa untuk berbohong. Dengan kata lain, tidak akan sulit memposisikan Marta sebagai pembunuh Harlan dengan rencana yang Ransom siapkan.
ADVERTISEMENT

Siapa yang Menyewa Benoit Blanc?

benoit Blanc mengungkapkan misteri kematian Harlan (Foto: IMDb)
Sepanjang film, Detektif Partikelir Benoit Blanc mengaku bahwa dirinya tidak mengetahui siapa yang menyewanya untuk memecahkan misteri kematian Harlan. Kepada Elliot dan Marta, dirinya mengatakan hanya menerima segepok uang dan surat untuk ikut terlibat dalam investigasi di rumah Harlan.
Belakangan, terungkap bahwa Ransom lah yang menyewa Blanc dan hal tersebut adalah pengembangan dari rencananya. Pada awalnya, Ransom hanya memiliki skenario di mana Harlan meninggal karena overdosis morphine. Namun, karena Harlan berakhir membunuh dirinya sendiri, Ransom mencari cara lain untuk kembali menjadikan Marta sebagai sorotan. Merekrut Benoit Blanc menjadi solusinya.
Menurut Ransom, jika hanya polisi yang menginvestigasi kematian Harlan, ia yakin aparat hanya akan berhenti di skenario Harlan bunuh diri. Padahal, yang ia butuhkan adalah Marta didapati sebagai pembunuh Harlan untuk mengaktifkan Slayer Rule. Ransom meyakini hanya Blanc lah yang cukup jago untuk bisa mengarahkan investigasi ke arah Marta.
ADVERTISEMENT
Benar saja, belum lama bertemu dengan Marta, Blanc sudah memberi perhatian khusus terhadapnya. Penyebabnya, Blanc mendapati noda darah di sepatu Marta yang membuatnya yakin ada permainan di balik kematian Harlan. Selain Blanc, tidak ada satupun polisi yang menyadari darah di sepatu Marta.

Apa Saja Peran Ransom?

Ransom (Foto: IMDb)
Menukar obat, menjebak Marta, dan menyewa Blanc hanyalah sebagian dari upaya Ransom untuk mengatifkan Slayer Rule. Kenyataannya, ada banyak hal yang ia lakukan, termasuk membunuh Fran usai pembacaan surat waris Harlan.
Fran adalah orang pertama yang berhasil mengungkap peran Ransom sebelum Blanc. Penyebabnya sederhana, ia mendapati Ransom kembali ke kamar Harlan untuk mengembalikan obat-obatan yang labelnya telah ia tukar.
Menyakini Ransom sebagai sosok yang membunuh Harlan, Fran mengontak saudaranya di Medical Examiner Office untuk mendapatkan hasil otopsi Harlan. Tanpa mengeceknya lebih lanjut, Fran kemudian menggunakan hasil otopsi tersebut untuk menyudutkan Ransom dan membuatnya mengakui keterlibatan dalam pembunuhan Harlan.
ADVERTISEMENT
Di luar dugaan Fran, Ransom bukannya menyerah, tetapi malah mencoba membunuhnya. Ransom menyuntikkan 100 mg morphine ke dalam tubuh Fran agar dia mengalami overdosis, sama seperti bagaimana ia mencoba membunuh Harlan. Selanjutnya, ia mengirimkan sebagian salinan otopsi yang dimiliki Fran untuk menggiring Marta ke lokasi pembunuhan. Dengan begitu, Marta bisa dituduh tak hanya membunuh Harlan, tetapi juga Fran.
Marta beruntung karena ia tiba di saat Fran sekarat. Memanfaatkan sisa-sisa tenaga yang ia miliki, Fran mengatakan kepada Marta bahwa Hugh (nama depan Ransom) lah penjahat sesungguhnya dan salinan lengkap otopsi ia simpan di kediaman Harlan.
Marta sempat salah menangkap kata "Hugh" yang diucapkan Fran sebagai "You". Namun, belakangan, ia sadar bahwa yang dimaksud Fran adalah Ransom.
ADVERTISEMENT

Bagaimana Benoit Blanc Mengungkap Permainan Ransom?

Benoit Blanc mencoba mengungkapkan misteri kasus Harlan (Foto: IMDb)
Ada tiga faktor yang menjadi landasan hipotesis Blanc perihal peran Ransom. Pertama, Ransom adalah satu-satunya orang yang mengetahui dirinya akan dihapus dari daftar ahli waris Harlan. Hal ini berdasarkan pengakuan Jacob yang mengatakan bahwa ia mendengar perdebatan antara Harlan dan Ransom perihal warisan. Dalam perdebatan itu, Ransom berjanji akan membuat Harlan menyesal.
Kedua, Ransom adalah satu-satunya orang selain Marta yang mengetahui bagaimana Harlan mengakhiri nyawanya sendiri. Marta mengungkapkan detil aksi bunuh diri Harlan kepada Ransom tak lama setelah pembacaan surat warisan Harlan.
Blanc menyimpulkan, detil-detil yang disampaikan oleh Marta cukup bagi Ransom untuk menyusun rencana selanjutnya. Tanpa detil dari Marta, Ransom tak akan tahu bahwa rencana pertamanya gagal dan ia harus mencari cari agar Marta kembali menjadi sorotan penegak hukum.
ADVERTISEMENT
Ketiga, hasil autopsi Harlan menunjukkan bahwa ternyata Marta tidak menyuntikkan obat yang salah seperti yang ia yakini. Sebaliknya, Marta menyuntikkan obat yang benar karena ia menyuntik tanpa melihat label yang sudah ditukar Ransom.
Bertahun-tahun melayani Harlan, Marta bisa membedakan mana obat yang benar dan salah hanya berdasarkan bobot dan wujudnya. Oleh karenanya, Marta baru menyakini dia menyuntikkan obat yang salah setelah melihat label yang dimanipulasi oleh Ransom.
Ransom mengetahui hal tersebut setelah membaca hasil autopsi yang dimiliki Fran. Oleh karenanya, ia membunuh Fran dan mengarahkan Marta ke lokasi kejadian sebagai cadangan misalkan polisi tetap bertahan dengan skenario Harlan bunuh diri.
Hipotesis Blanc sesungguhnya tidak cukup kuat untuk mempidanakan Ransom. Penyebabnya, karena minimnya bukti autentik yang ia miliki. Namun, Marta berhasil menjebak Ransom untuk mengungkapkan rencana lengkapnya.
ADVERTISEMENT
Kepada Ransom, Marta mengatakan bahwa dirinya tak hanya gagal membunuh Harlan, tetapi juga Fran. Hal itu memancing ego Ransom untuk membeberkan seluruh upaya yang ia lakukan untuk menjebak Marta dan bagaimana polisi tidak akan punya cara apapun untuk mempidanakannya. Tanpa Ransom sadari, semua pengakuannya direkam oleh Marta.