Review 'Bad Boys For Life': Masih Energi yang Sama

Konten Media Partner
17 Januari 2020 12:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bad Boys for Life (Foto: Sony Pictures)
zoom-in-whitePerbesar
Bad Boys for Life (Foto: Sony Pictures)
ADVERTISEMENT
Play Stop Rewatch, Jakarta - Biasanya, sebuah trilogi film dirilis dalam rentang waktu yang tidak terlalu lama (kurang dari 10 tahun). Namun, aturan tak tertulis tersebut nampaknya tidak berlaku untuk franchise Bad Boys.
ADVERTISEMENT
Pertama kali rilis di tahun 1995, yang kemudian dilanjutkan dengan sekuelnya di tahun 2003, akhirnya Bad Boys III (Bad Boys For Life) melengkapi trilogi ini, 25 tahun sejak film pertamanya rilis.
Bad Boys For Life kembali fokus kepada duet detektif Mike Lowrey (Will Smith) dan Marcus Burnett (Martin Lawrence). Kali ini, mereka harus berjibaku dengan musuh berbahaya dari masa lalu. Padahal, setelah 25 tahun mengejar para penjahat, Mike tengah mengalami momen midlife crisis, sementara Marcus berniat untuk pensiun.
Belum lagi, fakta bahwa agen-agen yang lebih muda disertai teknologi yang lebih maju telah disiapkan untuk menggantikan modus operasi mereka yang terkesan old school, menambah kompleksitas dari konflik yang diangkat dalam film ini.
Kembalinya aksi Mile Lowrey dan marcus Burnett (Foto: Sony Pictures)
Sepanjang film, kita akan menemukan kombinasi dari jokes, slogan serta sejumlah callback yang tidak asing lagi, yang membentuk energi yang sama dengan film pertama dan keduanya. Aksi pengejaran dengan mobil, saling tembak dan perkelahian khas buddy-cop yang menjadi ciri khas dari franchise Bad Boys.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya Smith dan Lawrence, namun kabar baik lainnya adalah Joe Pantoliano juga kembali sebagai bos mereka, Captain Howard. Sang atasan menjadi salah satu karakter favorit penggemar franchise Bad Boys karena sarkasme dan kelucuannya saat menghadapi kelakuan dua anak buahnya tersebut.
Meskipun demikian, sutradara Michael Bay tidak menduduki kursi director seperti di dua film sebelumnya, dan digantikan oleh duet sutradara muda asal Belgia, Adil El Arbi serta Bilall Fallah. Bagi keduanya, Bad Boys boleh dibilang merupakan blockbuster pertamanya, setelah sebelumnya mereka membuat film-film seperti Black (2015) dan Broeders (2011).
Beberapa wajah baru seperti Alexander Ludwig, Vanessa Hudgens dan Paola Nunez juga boleh dibilang berhasil membaur dalam cerita secara keseluruhan. Hal ini tentunya sedikit banyak juga merupakan hasil kontribusi dari tim writer, di mana George Gallo yang telah menulis skrip sejak film pertama masih ikut terlibat sebagai writer (characters) di film ini.
Aksi buddy-cop khas Bad Boys (Foto: Sony Pictures)
Bad Boys For Life boleh dibilang memuaskan dan cukup berhasil mengangkat semangat di awal tahun 2020 ini. Yang pasti, penggemar franchise ini akan dapat menghapus kerinduannya akan film Bad Boys setelah 17 tahun sejak sekuelnya rilis di tahun 2003.
ADVERTISEMENT
Tidak perlu cemas jika belum pernah menonton kedua film sebelumnya, karena film ketiga ini memiliki ceritanya tersendiri dan anda tidak akan melewatkan apa pun selain callback ke film-film sebelumnya.