Review Dumbo, Film Anak-anak yang Suram

Konten Media Partner
27 Maret 2019 19:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dumbo (2019)
zoom-in-whitePerbesar
Dumbo (2019)
ADVERTISEMENT
Play Stop Rewatch, Jakarta - Dumbo mengisahkan tentang seekor bayi gajah yang terlahir dengan telinga yang besar, hal ini mampu membuat dirinya dapat terbang dengan mengepakan telinganya.
ADVERTISEMENT
Dumbo menjadi sesosok yang paling ditunggu-tunggu pada sirkus tersebut hingga akhirnya seseorang yang berpengaruh dalam dunia hiburan tertarik pada bayi gajah ini.
Tim Burton memang tidak lepas dari gayanya yang bernuansa suram dan gothic pada film ini. Walaupun film ini dibilang aman untuk semua umur, namun Play Stop Rewatch merasa nuansa yang disampaikan terlalu suram bagi anak-anak.
Dumbo berhasil mereka ulang beberapa adegan ikonik dari film animasinya pada tahun 1941. Salah satu visualnya yang paling menarik adalah ketika adegan balon gelembung yang berbentuk gajah.
Uniknya, Michael Keaton juga harus bersinggungan dengan sayap kembali di film ini, tidak lain dan tidak bukan, Dumbo itu sendiri.
Cuplikan adegan pada film (Sumber: Walt Disney)
Kekurangan terbesar pada film ini adalah tidak mengfokuskan lagu-lagu ikonik pada animasinya. Padahal, mood yang dibangun sudah sangat pas untuk memainkan lagu-lagu ikoniknya.
ADVERTISEMENT
Karakter-karakter fabel pada animasinya juga hadir tapi tidak terlalu bersinggungan dengan Dumbo. Dumbo lebih dekat dengan Milly (Nico Parker) dan Joe (Finley Hobbins), sebagai anak-anak yang membantu ayahnya untuk merawat bayi gajah ini.
Film ini cocok untuk ditonton bersama keluarga, walaupun tidak sebaik Wonder Park yang lebih cheerful dan colorful. Nilai moral mengenai perjuangan untuk mandiri disampaikan pada film ini juga bagus, namun kurang dieksekusi dengan baik.
Penulis: Andri