Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten Media Partner
Review Film 'Countdown', Cerita yang Menegangkan namun Tak Memuaskan
26 Oktober 2019 7:52 WIB

ADVERTISEMENT
Play Stop Rewatch, Jakarta - Sebuah film dengan nuansa horror-thriller yang sedikit dibalut unsur komedi, film Countdown bergabung dalam daftar panjang film horor yang rilis di tahun 2019 ini. Film ini merupakan directorial debut dari sutradara Justin Dec untuk featured movie. Dec sendiri sebelumnya lebih banyak berperan sebagai assistant director di luar credit sutradaranya untuk beberapa film pendek seperti Lazy Me (2012) atau Boats (2013).
ADVERTISEMENT
Countdown dibintangi oleh Elizabeth Lail (Unintended, Once Upon A Time), Jordan Calloway (ER, Riverdale), Talitha Eliana Bateman (Annabelle: Creation, Geostorm), dan Peter Facinelli (Twilight, Supergirl), menceritakan tentang aplikasi smartphone yang mampu memprediksi waktu kematian seseorang. Kalau film Happy Death Day (2017) dengan sekuelnya yang berjudul Happy Death Day 2U (2019) menceritakan tentang bagaimana mematahkan time-loop, maka Countdown menceritakan tentang bagaimana melewati waktu kematian yang sudah ditetapkan tersebut, sedikit mirip dengan film Final Destination (2000).
Quinn Harris (Lail), seorang perawat, mengunduh aplikasi Countdown dan mendapati bahwa sisa waktu yang dia miliki hanya tinggal hitungan jam saja. Panik karena melihat korban-korban dari aplikasi yang sama, Quinn mencoba untuk mencari jalan keluar, di mana dia bertemu dengan Matt Monroe (Calloway) yang juga mengalami hal yang sama. Konflik menjadi semakin runyam karena ulah Dr. Sullivan (Facinelli) yang terobsesi dengan Quinn, ditambah hubungan Quinn dengan adiknya, Jordan (Bateman), yang tidak akur semenjak ibu mereka meninggal.
ADVERTISEMENT
Sepanjang film, kita akan menyaksikan banyak sequence horor yang sangat familiar seperti scene di ruang gelap atau momen-momen mengagetkan yang akan membuat kita sedikit terlompat dari kursi penonton. Sayangnya dari segi storytelling, plot twist Countdown terasa kurang kuat, bahkan sedikit dipaksakan terutama di bagian third act. Sosok antagonis utamanya juga terasa kurang mengintimidasi meskipun cukup membuat kaget di momen-momen tertentu.
Pun demikian, sentuhan komedi di film ini terasa cukup menghibur berkat penampilan P.J. Byrne dan Tom Segura. Selain itu, Countdown juga berusaha memberi ruang untuk kemungkinan adanya sekuel dengan sebuah twist di akhir film, namun, lagi-lagi terasa seperti dipaksakan dan kontradiktif dengan pesan yang ironisnya justru disampaikan secara tegas sepanjang film. Meskipun demikian, cukup menarik untuk ditunggu bagaimana eksekusi yang akan dilakukan untuk film kedua nanti jika benar-benar akan dibuat.
ADVERTISEMENT
Play Stop Rewatch memberikan nilai 6.5/10 untuk film ini, dan jika anda penggemar film horor yang suka dikagetkan dengan elemen-elemen suspense yang menegangkan, Countdown bisa menjadi pilihan untuk menghabiskan akhir pekan.