Review Film Hustle: Adam Sandler Latih Tukang Bangunan Jadi Atlit NBA

Konten Media Partner
24 Juni 2022 11:56 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Play Stop Rewatch, Jakarta - Film komedi memang melekat pada diri Adam Sandler. Bagaimana tidak, karirnya melesat berkat menjadi komedian untuk Saturday Night Live di tahun 90an. Walau begitu, bukan berarti dia tidak bisa berperan di film non-komedia. Beberapa tahun terakhir, Adam Sandler getol mengeksplorasi peran-peran non-komikal setelah berperan di puluhan film komedi. Hustle adalah percobaan terbarunya setelah Uncut Gems yang sensasional itu.
Source: IMDB
Hustle bercerita tentang Stanley Sugerman (Adam Sandler), seorang pencari bakat untuk klub Philadelphia 76ers dari NBA (National Basketball Association). Film dibuka dengan ia berkeliling dunia, dari Timur ke Barat, untuk mengamati (scouting) daftar pemain incaran Sixers. Namun, dari semua pemain yang ada, tak ada satupun yang menarik minat Stanley, baik dari segi kemampuan maupun attitude di luar dan dalam lapangan.
ADVERTISEMENT
Menjadi talent scout sebenarnya bukan impian Stanely. Pernah menjadi atlit basket sebelumnya, Stanley memiliki impian menjadi pelatih di kemudian hari. Menurutnya, menjadi pelatih memberinya work life balance yang lebih stabil. Di satu sisi ia bisa bekerja untuk bidang yang ia gemari, di sisi lain ia bisa lebih dekat dengan istrinya (Queen Latifah) dan anaknya (Jordan Hull). Menjadi talent scouting mengharuskan ia keliling dunia berbulan-bulan.
Impian itu tercapai ketika pemilik Sixers, Rex Merrick (Robert Duvall), mempromosikannya menjadi asisten pelatih. Namun, ketika Rex meninggal dunia, Stanley dipaksa kembali ke posisi scouting. Adalah anak Rex, Vince (Ben Foster), yang menurunkannya ke posisi talent scout karena tak ada yang sebagus dirinya. Diam-diam, Vince melakukannya karena membenci Stanley yang kerap berbeda pendapat dengannya soal pemain yang perlu direkrut Sixers.
ADVERTISEMENT
Vince memberikan syarat pada Stanley. Jika ia ingin kembali ke posisi pelatih, maka Stanely harus lebih dulu mencari pemain hebat untuk Sixers. Stanley kembali ke jalanan untuk hal tersebut sampai akhirnya ia tiba di Spanyol dan menemukan seorang tukang bangunan dengan skill basket luar biasa bernama Bo Cruz (Juancho Hernangómez). Melihat Bo 'menghabisi' lawan-lawannya di lapangan basket dengan mudah, bahkan dengan sepatu safety, membuat Stanley yakin dialah pemain yang dibutuhkan Sixers.
Bo Cruz dan Stanley Sugerman (Source: IMDB)
Niat Stanley ternyata tidak semudah itu. Pilihannya ditolak mentah-mentah. Vince menilai Bo Cruz tidak punya pondasi yang kuat untuk bermain di tingkat profesional. Bersikukuh Bo bakal cocok untuk Sixers, Stanley diam-diam mendatangkannya ke Philadelphia dan melatihnya dengan kocek sendiri agar siap dalam seleksi pemain muda NBA dan terpilih di Draft Combine.
ADVERTISEMENT
Salah satu hal yang bisa disebutkan soal film garapan Jeremiah Zagar ini adalah ketegangannya. Momen-momen menegangkan di adegan pertandingan tergambarkan dengan baik berkat shot dan angle kamera yang variatif. Workout montage bahkan di-edit secara kreatif dan out of the box, seolah-olah seperti video clip hip-hop. Hal itu disempurnakan dengan scoring yang beatnya asyik di telinga. Close-up dunk adalah salah satu bagian yang membangkitkan semangat dan favorit penulis.
Hal lain yang perlu digarisbawahi jelas akting Adam Sandler yang memukau. Kecintaannya terhadap basket benar-benar dia tunjukkan. Perpaduan antara akting yang ia tampilkan dan rasa cinta tersebut membuat tokoh Stanley Sugerman begitu hidup. Sandler memberikan kehangatan yang sangat diperlukan untuk membuat Hustle menjadi lebih spesial dan bahkan personal untuknya. Selain menjadi tokoh utama, Sandler juga bertindak sebagai produser bersama dengan LeBron James.
ADVERTISEMENT
Motivational speech yang diserukan Stanley pada Bo Cruz juga menjadi pengingat bahwa memang itulah yang dibutuhkan para pemain untuk berada di NBA. Beberapa di antaranya, “Obsession is gonna beat talent every time”, “It’s you against you out there, and right now you is kicking your ass”, atau “When you walk on that court, you have to think I’m the best guy out there. I don’t care if LeBron’s playing”.
Bo Cruz dan Kermit Wilts (Source: IMDB)
Sebagai catatan, Sandler tak sepenuhnya mengesampingkan skill komikalnya di film ini. Ada banyak momen di mana Stanley melakukan (atau menyampaikan) hal-hal yang menimbulkan gelak tawa. Komedi yang dihadirkan memang agak berbeda dibanding film-film Sandler sebelumnya, namun delivery-nya tetap oke. Tidak berlebihan mengatakan Hustle memberi ruang pada Sandler untuk tampil secara lebih balance, mengkombinasikan akting drama dan komedi.
ADVERTISEMENT
Pujian juga patut diberikan kepada Ben Foster sebagai Vince Merrick dan Anthony Edwards sebagai atlit Kermit Wilts. Ben sangat efektif memainkan peran antagonis sebagai petinggi klub, membuat konflik internal tim terasa menguras emosi. Hal yang sama berlaku untuk Anthony yang menyeret karakter Bo Cruz ke psychological warfare secara asyik lewat trash talking di mana melekat pada kultur NBA.
Film ini bukannya tanpa kekurangan. Beberapa konflik memiliki resolusi yang terlalu cepat dan mudah. Salah satu di antaranya adalah rivalitas antara Bo dan Kermit yang mendadak selesai begitu saja di paruh kedua film. Padahal, rivalitas keduanya sudah di-build up dengan begitu baik dengan memperlihatkan betapa keduanya adalah dua sisi yang berlawanan, namun dengan kemampuan sepadan.
ADVERTISEMENT
Hubungan yang sempat memanas antara Stanley dan sang istri soal memboyong Bo ke Philadelphia juga sebenarnya bisa menambah dramatisasi film ini. Namun plot itu cukup pendek dan kurang terasa imbasnya pada psikologi Stanley. Hal itu sejatinya bisa dikorbankan untuk memberikan fokus lebih ke hubungan Stanley dan Bo serta rivalitas Bo dan Kermit.
Juancho Hernangómez dan Adam Sandler di set Hustle (Source: Netflix)
Selain kekurangan tersebut, secara konsep film ini juga tidak sepenuhnya fresh. Semua hal klise di kebanyakan film olahraga ada di Hustle. Hal-hal tersebut mulai dari proses latihan yang keras, sistem maupun lawan yang terus menghadang, hingga momen dramatis sampai akhirnya berakhir dengan bahagia. Semuanya lengkap ada. Walau begitu, patut diakui bahwa delivery-nya onpoint membuat Hustle asyik ditonton di balik segala hal standarnya.
ADVERTISEMENT
Akhir kata, Hustle adalah film yang wajib ditonton untuk penggemar film olahraga, apalagi olahraga basket. Hustle bisa menampilkan momen-momen menegangkan di dalam dan luar lapangan dengan sangat baik. Film ini pun bertabur bintang NBA asli mulai dari yang masih aktif bermain seperti Trae Young, Tobias Harris, Jordan Clarkson, Kyle Lowry, Seth Curry, Aaron Gordon, Khris Middleton, Boban Marjanović hingga para legend seperti Kenny Smith, Julius ‘Dr. J’ Erving, Doc Rivers, Dirk Nowitzki, Mark Jackson, Allen Iverson, Shaquille O’Neal, dan Charles Barkley. Bahkan Juancho Hernangómez dan Anthony Edwards juga atlet NBA sungguhan.
Bagi para penonton yang tidak mengerti seluk beluk olahraga basket, film ini tetap accessible dan enjoyable. Namun, yang pasti, para penikmat NBA akan sangat tersuguhkan dengan semua pernak-pernik yang ada di film Hustle. Hustle bisa ditonton sekarang dari Netflix.
ADVERTISEMENT
Rakha Syahid Yundhika