Review Film Nobody: Satu Lagi Film Bapak-bapak Ngamuk

Konten Media Partner
27 April 2021 12:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Film Nobody
zoom-in-whitePerbesar
Film Nobody
ADVERTISEMENT
Play Stop Rewatch, Jakarta - Film Nobody menambah daftar panjang film action dengan tokoh bapak-bapak ngamuk. Sejak Taken (2008), yang diperankan oleh bapak-bapak bernama Liam Neeson, menjadi surprise hit, banyak studio film mencoba untuk membuat Taken versi mereka. Beberapa sukses, beberapa gagal. Salah satu yang tersukses adalah John Wick (2014) yang telah berkembang menjadi franchise besar. Nah, Nobody mencoba untuk menjadi franchise sekelas John Wick.
ADVERTISEMENT
Disutradarai Ilya Naishuller (Harcore Henry) dengan naskah dari Derek Kolstad, yang merupakan penulis trilogi John Wick, kisah Nobody disampaikan dari perspektif bapak-bapak bernama Hutch Mansell (Bob Odenkirik). Mansell dikisahkan mengalami mid-life crisis, terjebak dalam rutinitas kehidupan yang monoton. Tiap hari kerjaannya hanya bangun, olahraga, sarapan, ke kantor, pulang, tidur, dan begitu seterusnya. Seperti judul lagu Nine Inch Nails, "every day is exactly the same" untuk Mansell.
Kehidupan yang monoton itu diperburuk suasana rumah yang tidak bersahabat. Istri Mansell, Becca (Connie Nielsen), sudah jarang berhubungan dengannya. Anak Mansell, Blake (Gage Munroe), menganggap ayahnya sebagai bapak-bapak yang cupu dan tak pantas menjadi role model. Satu-satunya anggota keluarga yang memahami penderitaan Mansell adalah anak perempuannya, ayahnya, dan saudaranya.
Film Nobody
Situasi itu mencapai titik klimaks ketika sepasang pencuri merampok rumah Mansell. Blake kecewa Mansell tidak mencegah kedua pencuri itu, bahkan mengalah. Kesal diperlakukan cupu, Mansell pun mulai menelusuri keberadaan kedua pencuri itu.
ADVERTISEMENT
Pencarian Mansell berujung pada berbagai perkelahian dan pengungkapan. Mansell ternyata bukan bapak-bapak cupu, melainkan mantan "auditor" (baca: pembunuh) untuk CIA dan pencariannya mengantar ia pada gangster Rusia paling berbahaya. Apa yang terjadi selanjutnya adalah action demi action, seperti John Wick.
Mansell menggulung semua gangster yang mencoba menghabisinya tanpa ampun. Mau berapapun pasukan yang dikirimkan untuk membunuhnya, Mansell selalu punya cara untuk mengalahkan mereka. Semua ditampilkan secara brutal, visceral, yang mampu membuat penonton duduk di ujung kursi saking tegangnya.
Secara premis, Nobody tidak menghadirkan sesuatu yang benar-benar baru. Semua trope film action bapak-bapak ngamuk ada di dalamnya. Keluarga diganggu? Check. Mantan pembunuh bayaran atau agen? Check. Berhadapan dengan gangster? Check. Balas dendam dengan motivasi sederhana tanpa satupun bisa menghentikannya? Check, check, and check. Namun, sulit untuk menyangkal bahwa Nobody adalah film yang terasa lebih fun dan dalam beberapa hal lebih matang dibanding John Wick.
ADVERTISEMENT
Kelebihan itu, salah satunya, ada pada development karakter Mansell. Karakternya jauh lebih menarik dibanding John Wick. Sementara John Wick hanyalah seorang bapak-bapak yang pensiun dari kehidupan brutalnya, Mansell adalah seorang bapak-bapak yang terjebak kehidupan monoton dan mid-life crisis.
Mansell tahu bahwa mudah untuknya keluar dari kehidupan itu, namun ia khawatir bakal tidak terkendali nantinya. Menurut Mansell, sekalinya ia merasakan nikmatnya memukul seseorang hingga darah muncrat dan tulang mengeluarkan bunyi "krak!", maka tak akan ada kata berhenti untuknya. Problem-nya, hal itu bisa membuat keluarganya dalam bahaya, takut, paling buruk meninggalkannya.
Ketakutan-ketakutan itu membuat Mansell mati-matian "mengurung" dirinya dalam persona dan kehidupan yang "biasa-biasa saja". Hasilnya seperti dijelaskan di atas, rutinitas yang monoton dan lack of respect dari orang-orang di sekitarnya. Mansell dianggap membosankan dan cupu.
ADVERTISEMENT
Hal-hal itu membuat karakternya terasa mengejutkan ketika sisi terganasnya secara gradual keluar tanpa satupun mampu menghentikannya. Bandingkan dengan John Wick yang sejak awal kita sudah tahu dia bapak-bapak jagoan. Karakter John Wick tidak menawarkan surprise sementara Mansell menawarkan hal tersebut
Di sisi lain, Nobody memotret sisi kehidupan monoton Mansell dengan apik. Dalam tempo singkat, Nobody bisa memperlihatkan betapa mengerikannya ketika seseorang terjebak dalam loop tanpa variasi sekecil apapun. Rasanya seperti hamster yang berlari di roda putarnya. Ia terus berlari dan berlari dengan perbedaan yang bisa terjadi hanyalah antara berhenti karena kecapean atau karena terjatuh. Mansell berhenti dari roda itu karena kecapean dan ia tak mau lagi merasakannya.
Orang seperti Mansell tidak sedikit di realita. Banyak pekerjaan memiliki jebakan tersebut di mana bisa menghisap gairah hidup seseorang hingga kering, mengubah mereka ya awalnya mengasyikkan menjadi membosankan. Mereka yang awalnya terbiasa hidup dengan petualangan dan adrenaline rush seperti Mansell adalah mereka yang paling mungkin terjebak dalam situasi pelik itu.
Film Nobody
Development karakter Mansell tersebut terbantu citra everyman yang dimiliki aktor Bob Odenkirk. Besar lewat serial Breaking Bad dan Better Call Saul, Bob Odenkirk memperlihatkan bahwa di balik citra bapak-bapaknya, ia bisa menjadi aktor laga di kelas yang sama dengan Keanu Reeves. Siapapun yang pernah melihat akting Odenkirk, yang kebanyakan di drama komedi, tak akan menduga ia bisa berakting laga tanpa menghilangkan sense of humour-nya.
ADVERTISEMENT
Berbicara soal laga, sutradara Ilya Naishuller, terkenal lewat film Hardcore Henry yang sepenuhnya di-shoot dengan sudut pandang orang pertama, berhasil menghadirkan action yang tidak hanya menghentak, tetapi juga imajinatif. Mansell diperlihatkan memiliki banyak cara untuk menghabisi musuh-musuhnya.
Cara Mansell dalam menggulung musuh-musuhnya beragam mulai dari cara konvensional seperti berkelahi dengan tangan kosong hingga memanfaatkan benda-benda di sekelilingnya. Tidak berlebihan untuk mengatakan Mansell adalah John Wick dengan ekstra skill set Macgyver dan Jackie Chan. Hasilnya adalah laga yang terasa lebih fun, segar, dan terkadang bisa sangat komikal.
Terlepas dari tema besarnya tentang jebakan rutinitas dan krisis paruh baya, Nobody bukanlah film laga yang mencoba tampil serius. Ada keseimbangan antara unsur drama dan laga yang dimilikinya dengan tambahan bumbu komedi satir. Nobody bisa membuat penonton tertarik dengan isu yang dibawanya, namun ia tidak lupa untuk mengajak mereka bersenang-senang dengan memperlihatkan bagaimana Mansell melepaskan penat rutinitas monoton dengan mencari gara-gara ke gangster Rusia.
ADVERTISEMENT