Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten Media Partner
Review Film ‘The Farewell’: Belajar Berbohong kepada Orang Tua
11 November 2019 7:57 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:17 WIB
ADVERTISEMENT
Play Stop Rewatch, Inggris - Nenek bilang, berbohong itu dosa. Tapi, bagaimana jadinya kalau kita harus berbohong untuk kebaikan nenek sendiri? Itulah garis besar cerita The Farewell, sebuah film drama komedi garapan sutradara Lulu Wang.
ADVERTISEMENT
Detilnya, The Farewell bercerita tentang Billi (diperankan Awkwafina, bukan Awkarin) yang terjebak dalam kebohongan ‘terstruktur, sistematis, dan masif’ yang ditujukan kepada neneknya, Nai Nai (Shuzhen Zhao). Orang tua Billi memintanya berbohong kepada Nai Nai bahwa beliau baik-baik saja walaupun rekam medis berkata kanker.
Billi, sebagai cucu semata wayang, awalnya berontak. Menurutnya, Nai Nai berhak tahu kondisi yang sebenarnya. Namun, belakangan ia terpaksa mengubah pendiriannya setelah mengetahui bahwa kebohongan yang ada adalah bagian dari kebiasaan, bukan kemauan. Di China, membohongi orang tua soal kondisi kesehatan mereka adalah hal umum.
“Ada pepatah di China, ketika seseorang menderita kanker, bukan kanker itulah yang membunuhnya. Hal yang membunuhnya adalah rasa takut,” ujar ibu Billi, Lu Jian (Diana Lin).
Apa yang terjadinya selanjutnya adalah rangkaian kebohongan demi kebohongan untuk menipu sang nenek. Bahkan, paman dari Billi, Haibin (Yongbo Jiang), sampai pura pura menikahkan anaknya, Hao Hao (Chen Han), dengan pacarnya, Aiko (Aoi Mizuhara), hanya demi mengalihkan perhatian Nai Nai. Meski begitu, Billi tak yakin dirinya akan mampu berbohong hingga akhir.
ADVERTISEMENT
PSR, beberapa waktu lalu, berkesempatan menonton film yang hanya diputar di sejumlah bioskop tersebut. Hasilnya, perlu diakui bahwa The Farewell adalah salah satu drama komedi terbaik di penghujung 2019. Kualitas itu muncul dari kemampuan Lulu Wang mengemas perbedaan budaya barat dan timur serta konflik-konlfik internal yang kerap terjadi di keluarga besar, terutama keluarga Tionghoa.
Seperti pandangan umum yang berkembang di masyarakat, orang barat lebih terbuka dan lugas dalam menyampaikan pendapat, emosi, ataupun kebenaran. Sementara itu, orang timur, lebih tertutup, lebih menahan diri dalam melakukan hal yang sama. Nah, situasi kontras itu ditampilkan dengan seimbang, seperti Yin dan Yang, oleh Lulu Wang.
Pandangan barat diwakili oleh Billi yang tumbuh besar di New York, Amerika Serikat. Sementara itu, pandangan timur diwakili oleh ayah, ibu, paman, bibi, dan kerabat Billi lainnya. Dengan gaya jenaka yang tidak berlebihan, sepanjang film kedua sisi beradu perihal apa yang terbaik untuk Nai Nai: Kebohongan atau kebenaran.
Lulu Wang tidak mengantagoniskan salah satu sisi dalam The Farewell. Seperti yang dikatakan sebelumnya, kedua sisi imbang, tidak ada yang sepenuhnya benar mau pun salah. Sebagai contoh, walau Billi mendesak keluarganya untuk mengungkapkan kondisi Nai Nai sebenarnya, ia tak siap bertanggung jawab atas dampaknya. Sementara itu, orang tua dan kerabat Billi tidak tahu sampai kapan mereka bisa terus berbohong.
ADVERTISEMENT
Menyeimbangkan kedua sisi adalah keputusan bagus dari Lulu Wang. Dengan membuat kedua pandangan sama-sama kuat, konflik dalam cerita The Farewell jadi lebih dinamis. Di sisi lain, hal itu juga memaksa penonton untuk berempati terhadap kedua sisi, bukan mendukung satu dan menghujat yang lain.
Betapa ribetnya interaksi di dalam sebuah keluarga besar juga ditampilkan sutradara Lulu Wang dengan apik. Saking apiknya, interaksi-interaksi tersebut terasa real dan mampu menimbulkan déjàvu. Tentu tidak asing bagi (beberapa dari) kita bagaimana pertemuan keluarga kerap berujung pada obrolan tentang pernikahan atau pun siapa yang paling sukses. Nah, semua itu ada di The Farewell dengan porsi yang tidak mengambil alih kisah utamanya.
Di luar faktor cerita, pujian patut diberikan kepada Awkwafina (sekali lagi, bukan Awkarin). Ia mampu menampilkan konflik di dalam diri Billi dengan sempurna. Di satu sisi, kita bisa melihat bagaimana ia begitu sayang terhadap Nai Nai, lebih dari siapapun. Di sisi lain, tampak jelas bahwa ia juga setengah mati menahan diri di dalam rencana membohongi Nai Nai. Kebahagian palsu dan siksaan batin membawa Billi ke dalam emotional roller coaster dan Awkwafina menunjukkannya dengan sempurna.
ADVERTISEMENT
Akhir kata, The Farewell adalah drama komedi yang tidak boleh dilewatkan, terutama penonton yang memiliki latar belakang keluarga Tionghoa. Lulu Wang berhasil membuat film yang jenaka sekaligus berbobot. Tidak berlebihan juga menyebut The Farewell adalah sebuah studi komunikasi antara budaya dengan subjek keluarga Tionghoa yang berada di China dan Amerika.
Live Update