Konten Media Partner

Review Film The Kid Detective: Kisah Noir Mantan Detektif Cilik

23 Mei 2021 17:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Film The Kid Detective (Foto: Netflix)
zoom-in-whitePerbesar
Film The Kid Detective (Foto: Netflix)
ADVERTISEMENT
Play Stop Rewatch, Jakarta - Film The Kid Detective yang rilis di Netflix adalah bukti bahwa gaya classic Noir masih bisa diterapkan pada setting modern. Disutradarai oleh Evan Morgan dan dibintangi oleh Adam Brody, The Kid Detective memiliki segala unsur yang mendefinisikan film Noir klasik. Hal tersebut mulai dari kisah depresif, self-narration, karakter sinis, kasus rumit, hingga sosok femme fatale yang selalu diikuti bahaya.
ADVERTISEMENT
Kisah The Kid Detective bermula dari perkenalan detektif cilik bernama Abe Applebaum. Sedari 12 tahun, ia memiliki rekor (nyaris) bersih memecahkan berbagai kasus yang terjadi di lingkungan tempat tinggalnya, Willowbrook. Hal itu mulai dari yang sesederhana kasus pencurian uang hingga kasus kekerasan rumah tangga. Sepanjang Abe menjadi detektif, hanya ada satu cacat dalam rekornya: Kasus hilangnya Gracie Gulliver.
Di saat warga Willowbrook menaruh harapan pada Abe untuk menemukan Gracie, ia gagal. Abe tidak mampu menemukannya, sekeras apapun ia berusaha. Hal itu tak ayal membuat warga Willowbrook mulai meninggalkan Abe, menganggapnya detektif gadungan. Sejak saat itu, Abe hanya mendapat kasus yang remeh temeh saja mulai dari mencari kucing hilang hingga mengkonfirmasi gosip di kalangan anak sekolah.
ADVERTISEMENT
Situasi itu bertahan hingga 20 tahun kemudian. Di usia 32 tahun, hidup Abe (Adam Brody) mengenaskan. Kasus-kasus yang ia tangani tak menunjang kebutuhan hidupnya. Di sisi lain, warga Willowbrook masih saja menganggapnya detektif gadungan kecuali Caroline (Sophie Nelisse).
Caroline, yang masih duduk di bangku SMA, menawarkan kasus besar untuk Abe. Ia memintanya untuk menemukan siapa pembunuh kekasihnya, Patrick Cheng (Lian McLean-Smits), yang jenazahnya ditemukan di sungai. Belum pernah menangani kasus pembunuhan sebelumnya, Abe langsung menerima permintaan tersebut. Tidak Abe sangka, kasus yang dibawa Caroline membuatnya berhadapan kembali dengan misteri serta trauma dari kasus hilangnya Gracie.
Dengan gaya klasik yang dibawanya, jangan harap bakal mendapat investigasi yang memukau ala serial Sherlock yang dibintangi Benedict Cumberbatch. The Kid Detective lebih pesimistik, sinis, dengan unsur-unsur ringannya dihadirkan lewat dark comedy. Secara treatment, film ini lebih menyerupai Brick, karya Rian Johnson (Knives Out, The Last Jedi), yang membawa elemen Noir klasik ke setting sekolahan.
ADVERTISEMENT
The Kid Detective membawa Noir klasik ke setting kota pinggiran. Sama seperti Brick, sosok yang hidup di dalamnya tetap mewakili trope pada film-film Noir klasik. Sebagai contoh, sosok femme fatale diwakili remaja perempuan yang pacarnya tewas dibunuh. Sosok gangster diwakili bocah-bocah emo yang mengatur peredaran narkotika. Sementara itu, sosok kepala pemerintahan yang korup diwakili kepala sekolah yang haus kontrol. Otentik!
Representasi Noir klasik juga hadir lewat bagaimana kota Willowbrook ditampilkan. Willowbrook tampil suram, lifeless, dengan orang-orang yang tinggal di dalamnya kehilangan gairah untuk hidup. Hal itu diperkuat alunan musik Jazz yang membawa nuansa melankolis pada The Kid Detective, lagi-lagi penghormatan ke film Noir klasik.
Untungnya, upaya menghadirkan nuansa klasik tersebut tidak berhenti di permukaan. Sutradara Evan Morgan juga melakukannya pada naskah The Kid Detective.
ADVERTISEMENT
Evan menghadirkan misteri dan investigasi yang tak hanya engaging, tetapi juga memunculkan rasa ingin tahu. Hal itu baik soal kasus yang diselidiki maupun siapa yang menyelidikinya (Abe). Seiring berjalannya investigasi, penonton akan mengenal Abe lebih jauh mulai dari apa yang membuatnya menjadi detektif hingga bagaimana kasus hilangnya Gracie berdampak besar pada psikisnya.
Karakter Abe sukses mengundang simpati dan empati kami. Sang aktor, Adam Brody, jelas layak mendapat kredit khusus untuk hal itu. Ia tampil impresif. Dari ekspresi, body language, dan nada bicara yang Brody tampilkan, kami bisa merasakan betul "penderitaan" Abe, pergulatan emosional yang ia hadapi sejak mendapati Gracie hilang dan dirinya tak lagi dianggap sebagai detektif.
Overall, The Kid Detective bisa dikatakan sebagai film Noir yang lebih menekankan pada karakter dibanding misterinya. Meski misteri dan investigasi yang dihadirkan tidak kacangan, dengan banyak jebakan dan pengalihan siap menyesatkan penonton hingga akhir film, hal yang menonjol dari film ini adalah kisah sang investigator, Abe. Perjalanan Abe dengan segala persoalan psikologis dan trauma selama investigasi berhasil menyentuh sekaligus memikat sisi emosional kami.
ADVERTISEMENT
The Kid Detective dapat disaksikan secara legal lewat layanan streaming Netflix dan juga CATCHPLAY+.
Dian Wahyu Jati