Review Film Wedding Proposal: Dijodohin? Nggak Dulu Deh

Konten Media Partner
15 Mei 2021 7:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Film Wedding Proposal
zoom-in-whitePerbesar
Film Wedding Proposal
ADVERTISEMENT
Play Stop Rewatch, Jakarta - Film Wedding Proposal menjadi film kedua Screenmedia Films setelah film Di Bawah Umur. Tayang secara eksklusif di Disney+ Hotstar, film romance comedy ini dibintangi oleh aktor dan aktris yang namanya sudah tidak asing lagi bagi publik. Ada Dimas Anggara yang berperan sebagai Bisma dan Sheryl Sheinafia yang berperan sebagai Sisy.
ADVERTISEMENT
Film ini menceritakan tentang Bisma, seorang fotografer yang sudah lama menjomblo dan tidak kunjung mendapatkan pasangan hidup. Gilanya, ia jomblo bukan karena gak ada yang naksir, tetapi karena ia menolak semua yang menaksirnya. Total, sudah ada 300 perempuan yang ditolak cintanya oleh Bisma.
Segalanya mulai berubah ketika ayah Bisma mengajaknya ke pernikahan anak temannya. Di Pernikahan tersebut, Bisma untuk pertama kalinya jatuh cinta terhadap seorang perempuan pada pandangan yang pertama. Namun, ia tidak sempat berkenalan dengan perempuan tersebut, alih-alih mendapatkan nomor teleponnya.
Namanya jodoh, semesta pasti mendukung. Sebuah project di Bali mempertemukan Bisma dengan perempuan itu lagi. Ia bernama Sisy. Namun, tanpa Bisma sadari, ia sempat berselisih hebat dengan Sisy. Gara-garanya, Sisy pernah mengubah layout foto Bisma tanpa konsultasi dulu. Bisma lupa akan kejadian itu, sementara Sisy selalu mengingatnya. Apa yang terjadi selanjutnya adalah jatuh bangun Bisma mengejar Sisy.
ADVERTISEMENT
Pengejaran itu tidak semudah bayangan Bisma. Di saat bersamaan, ayahnya memaksa dia untuk segera menikah. Bahkan, ayahnya sudah menjodohkan ia dengan anak perempuan temannya. Bisma, yang selama ini memiliki kebebasan untuk menolak ratusan perempuan, menghalalkan segala cara untuk menghentikan perjodohan itu.
Di atas kertas, premis Wedding Proposal memang terkesan generik, tentang seorang pria yang mengejar-ngejar perempuan idamannya. Namun, fokus utama Wedding Proposal sesungguhnya ada pada tradisi perjodohan. Film ini mencoba membuka dialog soal apakah tradisi perjodohan masih relevan untuk masa sekarang.
Diskusi soal perjodohan hadir dari hubungan Bisma dengan ayahnya. Bisma ditampilkan sebagai pria independen, bebas, dan tidak ingin terikat ekspektasi untuk menikah sesegera mungkinnya. Sementara ayah ia kebalikannya, sosok pria tradisional yang melihat pernikahan sebagai prestasi tersendiri untuk sebuah keluarga.
ADVERTISEMENT
Bagi Bisma, selama ia tidak menemukan perempuan yang cocok dengannya, maka tidak ada alasan untuk menikah. Sederhananya, persetan dengan kekhawatiran telat menikah dan citra keluarga. Ekstrimnya, Bisma menolak 300 perempuan demi menemukan the chosen one itu. Dia prefeksionis.
Sayangnya, diskusi yang sejatinya bisa menarik itu digarap setengah matang. Walau hal itu sejatinya disiapkan sebagai fokus utama, Wedding Proposal kerap terjebak dengan 'keharusan' membawa kisah filmnya ke "kejar-kejaran" Bisma dan Sisy. Alhasil, eksekusi plot utama film ini serba nanggung dan tidak jelas mau dibawa ke mana.
Hal itu diperburuk barisan karakter pendukungnya bak orang memakai jas hujan di siang bolong. Tidak berguna. Meski memang perannya sebagai karakter pendukung, kehadiran mereka benar-benar patut dipertanyakan. Salah satu contohnya adalah Ito, sahabat Bisma. Ia, yang seharusnya bisa menjadi sosok yang lebih berguna, berakhir menjadi comic relief saja dan itu pun gak lucu.
ADVERTISEMENT
Ada juga asisten Sisy yang pada beberapa adegan kerap digoda oleh Ito. Ia hanya hadir sebagai objek godaan sekaligus pelampiasan amarah serta tangis Sisy yang membenci pernikahan.
Satu hal yang cukup menyita perhatian adalah pemilihan latar tempat yang minim. Tempat-tempat yang digunakan terbilang sedikit, seperti rumah dan ruangan di dalamnya, serta tempat Bisma dan Sisy bekerja di Bali. Bahkan, film ini jarang mengambil adegan di tempat umum. Pemilihan latar yang minim mungkin untuk menyesuaikan kondisi syuting di tengah pandemi.
Film Wedding Proposal belum mampu membangkitkan Screenmedia Films dari keterpurukan film Di Bawah Umur. Ditulis oleh Tisa RS dan produser filmnya, Sukhdev Singh, film yang disutradarai oleh Emil Heradi ini hanya hadir untuk memenuhi slot film orisinil dari Disney+ Hotstar.
ADVERTISEMENT
Apabila kamu bagian dari SherMunch (fanbase Sheryl Sheinafia), mungkin film ini bisa menjadi pilihan menonton kamu di libur lebaran ini. Untuk kalian yang tidak tergabung di fanbase tersebut, masih banyak pilihan film lainnya di Disney+ Hotstar.
Endrapta Ibrahim Pramudhiaz