Review Pohon Terkenal, Film dari Divisi Humas Polri Untuk Masyarakat

Konten Media Partner
23 Maret 2019 11:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Poster dari Pohon Terkenal (Sumber: Humas Polri)
zoom-in-whitePerbesar
Poster dari Pohon Terkenal (Sumber: Humas Polri)
ADVERTISEMENT
Play Stop Rewatch, Jakarta - Divisi Humas Polri ingin mengikuti jejak dari Kementrian Pertahanan yang pernah membuat film Seteru (2017) untuk menyelipkan pesan-pesan yang ingin disampaikan.
ADVERTISEMENT
Sekedar informasi saja, Play Stop Rewatch sudah melirik film ini sejak mendengar kabar bahwa Laura Theux rela memotong rambutnya menjadi pendek demi bermain dalam film ini. Dedikasinya pada dunia akting ini menarik perhatian kami, akan seperti apa hasil dari film ini.
Pohon Terkenal merupakan film yang secara sederhana fokus ke dalam kehidupan taruni-taruna dalam mengikuti pendidikan di Akademi Kepolisian (Akpol). Memiliki premis seorang pemuda bernama Bara (Umay Shahab), seorang lulusan SMA yang tidak bisa melanjutkan kuliah karena keadaan finansialnya yang pas-pasan.
Ibunya menyarankan untuk ikut akpol karena gratis, tapi bara menolaknya mentah-mentah. Sampai suatu hari sang ibu mengalami kejadian, Bara akhirnya berjanji untuk masuk akpol demi sang ibu.
Di dalam Akpol, Bara bertemu dengan Ayu (Laura Theux) dan Yohanes (Raim Laode). Mulai dari sinilah inti utama dari film tersebut dimulai.
ADVERTISEMENT
Play Stop Rewatch awalnya berpikir bahwa film ini akan menjadi kesempatan untuk polri bisa melakukan pencitraan habis-habisan. Nyatanya, film ini ternyata tidak bertindak demikian.
Sayangnya, karena film ini ingin menarik anak-anak muda zaman now, film ini difokuskan kepada kisah percintaan Bara dan Ayu yang disisipi dengan kehidupan suasana akademi kepolisian.
Yohanes sukses menjadi joker pada film ini tanpa harus terlihat too much effort. Begitu asyiknya terbawa pada adegan komedi romantis di film ini, kita sampai dibuat lupa akan premis awal dari cerita ini. Konflik utama Bara masuk ke dalam Akpol menjadi terlihat dilupakan dan hanya sekedar plot device saja. Padahal, jika dilematika Bara dikulik lebih dalam lagi, film ini akan memberikan drama yang cukup relate dengan kehidupan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Parahnya lagi, sub-plot Ayu dan ayahnya malah menjadi fokus utama di film ini. Sehingga, penonton menjadi bingung, sebenarnya ini film dari sudut pandang siapa?
Perspektif yang menarik dari Pohon Terkenal jadi kurang berhasil disampaikan dengan baik karena naskah film yang ditulis dengan tidak sempurna.
Untungnya, semua kelemahan tersebut ditutup dengan kuat oleh satu line dialog yang sangat keren sekali.
Pesan ini merupakan hal yang terpenting untuk masyarakat Indonesia bahwa polisi adalah orang yang siap mati demi negara ini bahkan menomorduakan keluarga. Pesan ini juga disampaikan dengan halus tanpa terlalu terkesan memaksa.
Pohon Terkenal ingin menyampaikan pesan-pesan dari kepolisian dengan memberikan kisah komedi romantis di antara taruna-taruni yang realistis, bukan stereotip, untuk menarik anak-anak muda menonton film ini.
ADVERTISEMENT
Penulis: Andri