Review 'The Informer': Drama-Thriller yang Tak Terasa Ketegangannya

Konten Media Partner
21 September 2019 9:34 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
The Informer (Foto: Warner Bros)
zoom-in-whitePerbesar
The Informer (Foto: Warner Bros)
ADVERTISEMENT
Play Stop Rewatch, Jakarta - The Informer adalah film bergenre drama-thriller yang nilai jual utamanya adalah Rosamund Pike, sisanya tidak menarik sama sekali. Mengisahkan tentang seorang informan yang harus melakukan double agent sebagai FBI dan pengedar narkoba dengan intervensi dari NYPD (Kepolisian New York).
ADVERTISEMENT
Premis yang ditawarkan adalah mencoba membuat semua pihak yang terlibat tampak jahat, kecuali sang karakter utama karena dijebak oleh berbagai macam pihak. Mau mencoba memberikan cerita yang kompleks, tapi malah terlihat bertele-tele dan terkesan tidak jelas.
Film berdurasi dua jam ini bahkan masih belum jelas mau dibawa ke mana arahnya hingga 3/4 film berjalan. Bahkan, PSR menunggu klimaks yang epic, tapi malah terkesan klise dan terlalu pretensius.
Peter Koslow (Foto: Warner Bros)
The Informer lebih cocok dibuat menjadi serial TV karena alurnya bahkan tidak terbagi menjadi 3 act yang benar. Terlalu banyak character development yang mau dibangun di awal, tapi tidak memberikan closure yang jelas.
Kalau dijadikan dalam bentuk serial, sepertinya mereka bisa lebih bebas mengeksplorasi intrik karakter-karakter di dalamnya dan tidak hanya sekedar numpang lewat.
ADVERTISEMENT
Entahlah, PSR tidak merasakan ketegangan dari film ini. Drama yang memiliki porsi lebih banyak di sini juga tidak kena sama sekali. Rosamund Pike sama sekali tidak membantu film ini menjadi lebih baik.
Anggap saja film ini hanyalah sebuah film tragedi yang terjadi pada seseorang yang dimanfaatkan oleh berbagai pihak, mulai dari pengedar narkoba hingga FBI.
Penulis: Andri