Review Warkop DKI Reborn, Komedi yang Tak Bisa Bikin Tertawa

Konten Media Partner
16 September 2019 20:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Film Warkop DKI Reborn 3 saat berkunjung ke kantor kumparan. Foto: Melly Meiliani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Film Warkop DKI Reborn 3 saat berkunjung ke kantor kumparan. Foto: Melly Meiliani/kumparan
ADVERTISEMENT
Play Stop Rewatch, Jakarta - Proyek film Warkop DKI Reborn kembali hadir di layar lebar pada tahun 2019 ini. Warkop DKI Reborn tayang di bioskop mulai 12 September lalu.
ADVERTISEMENT
Hadir dengan pemeran yang berbeda, nyatanya film Warkop DKI Reborn (2019) tak lebih baik dari pendahulunya, Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 1 (2016) dan Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 2 (2017).
Komedi yang disajikan dalam film Warkop DKI Reborn hanya mampu membuat senyum-senyum, dan tak bisa membuat tertawa. Meski dalam film ini sudah disajikan lawakan-lawakan khas Warkop DKI pada zamannya, namun delivery-nya tak cukup lucu.
Adegan-adegan yang dengan joke yang situasional seperti saat Indro jatuh dari bangku karena ada orang yang berdiri di sisi lain bangku, seharusnya bisa menjadi lucu, namun gagal membuat penonton tertawa. Selain itu, plot film ini cukup berantakan.
Dengan premis polisi rahasia yang merekrut Dono (Aliando), Kasino (Adipati Dolken), dan Indro (Randy Nidji), namun unsur spy sangat kurang dan banyak adegan yang tidak perlu.
ADVERTISEMENT
Dialog antar karakter, terutama saat berbahasa asing juga sangat garing dan cringe. Banyak juga adengan yang 'kebetulan' terjadi dalam film ini.
Tetapi, bukan berarti Warkop DKI Reborn tidak punya kelebihan. Salah satu yang perlu di-highlight dalam film ini adalah visual yang bagus.
Lokasi syuting di Maroko sangat bagus secara visual dan menunjukkan berbagai pemandangan yang bagus.
Satu lagi kelebihan yang ada di film ini, akting dari Aliando cukup bagus bisa dibilang sudah mirip dengan akting Dono pada masa lalu, meski gigi palsunya terlihat sangat mengganggu di beberapa adegan.
Namun, dengan lokasi dan budget besar yang ada, seharusnya jalan cerita dan komedi film ini bisa lebih baik lagi.
ADVERTISEMENT
Penulis: Abdurrahman Ranala