Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Sutradara Film 'Batman Forever' Joel Schumacher Meninggal Dunia di Usia 80 Tahun
23 Juni 2020 7:36 WIB

ADVERTISEMENT
Play Stop Rewatch, Jakarta - Joel Schumacher, seorang sutradara yang memiliki latar belakang sebagai desainer kostum ini baru saja meninggal dunia di usia 80 tahun setelah berperang lama dengan kanker.
ADVERTISEMENT
Lahir di New York City, Schumacher memulai kariernya dengan bekerja bersama Halston dalam mendesain kostum sebelum akhirnya masuk ke dalam industri film sebagai desainer kostum pada Play It As It Lays (1972).
Karena sukses pada area ini, ia kemudian mendesain kostum untuk Stephen Sondheim dan Neil Simon serta 2 film dari Woody Allen. Pada 1981, ia mendapatkan kesempatan untuk menyutradarai film panjang berjudul The Incredible Shrinking Woman.
Schumacher menulis film keduanya, D.C Cab (1983), tapi film ketiganya, St. Elmo's Fire (1985), yang terbilang sukses untuk generasi saat itu. Ia melanjutkannya dengan film vampir remaja The Lost Boys (1987) yang berhasil secara komersial dan membawa namanya ke dalam jajaran kelas A.
Kemudian, ia mempertahankan kesuksesannya dengan membuat film horor Flatliners (1990) dan Falling Down (1993) sebelum akhirnya mengerjakan Batman Forever (1995).
ADVERTISEMENT
Schumacher memang membawa estetika yang berbeda ke dalam film Batman tersebut, berbeda sekali dengan Batman dan Batman Returns karya Tim Burton.
Karena sudah terbuka soal orientasi seksualnya sebagai seoran gay, Schumacher dituduh terlalu banyak memasukan elemen homoeroticism ke dalam film tersebut, terlihat bagaimana kostum Batman yang ketat hingga putingnya terlihat menonjol dari luar.
Schumacher mengonfirmasi kebenarannya dalam wawancara dengan barbara Walters pada 2006, namun ia memilih untuk cuek dengan tuduhan tersebut. Ia berkata bahwa kritik soal elemen homoeroticism yang dilihat dalam Batman versinya tersebut selalu intrisik dengan karakter, yang mana ia sempat terpikir bahwa Batman dan Robin menjadi seorang gay.
Pada era itu, penonton dan masyarakat belum siap dengan isu LGBT. Sehingga membuat Batman Forever memiliki keuntungan yang banyak di Box Office dan mendapatkan kritikan yang layak. Akan tetapi, sekuelnya, Batman And Robin, terhitung gagal secara artistik maupun komersial. Ditambah dengan ketidakpuasan para penggemar, lebih dari cukup untuk menghentikan rencana film ketiganya, Batman Unchained.
ADVERTISEMENT
Sesudahnya, ia tidak pernah mendapatkan ketenaran yang sama seperti ketika saat menggarap film Batman. Di antara kedua film Batman tersebut, ia menggarap The Client (1994)dengan Susan Sarandon dan A Time To Kill (1996) dengan Matthew McConaughey, Sandra Bullock, dan Samuel L. Jackson. Hanya Sarandon satu-satunya aktor yang mendapatkan nominasi Oscar dari filmnya Schumacher.
Namun, film-filmnya Schumacher selalu mengajak aktor kelas A di dalamnya. Ia menyutradarai Nicolas Cage di 8MM (1999), Robert De Niro dan Philip Seymour Hoffman di Flawless (1999), dan Anthony Hopkins dan Chris Rock di Bad Company (2002).
Joel Schumacher terhitung sangat populer dalam industri film, melihat sutradara David Fincher dan Liz Smith merupakan salah satu teman lamanya.
ADVERTISEMENT
Sejak kepergiannya, banyak orang yang menyatakan belasungkawa lewat Twitter, terutama orang-orang yang pernah bekerja bersama dengannya.